Apa Manfaat Belajar Sejarah

syarief

Apa Manfaat Belajar Sejarah – Pelajaran sejarah berlimpah dalam kitab suci yang dapat diterapkan dalam kehidupan ini. Namun, para akademisi menjauhkan sejarah dari generasi muda Indonesia.

Banyak orang mengira sejarah hanyalah pelajaran menghafal tanggal dan nama. Pendidikan juga dianggap berlebihan. Makanya kelas sejarah di sekolah paling buruk, kebanyakan siswa tidak menyukainya.

Apa Manfaat Belajar Sejarah

Faktanya, hampir semua mata pelajaran menuntut siswa untuk menghafal. Seperti kajian Islam yang mengharuskan siswanya menghafal banyak doa atau kitab pendek. Namun, manfaatnya jelas bagi siswa yang berminat. Begitu pula dengan mata kuliah kimia yang juga mengharuskan mahasiswanya menghafalkan rumus atau simbol bahan kimia. Tidak ada masalah jika siswa menghafal hingga sains atau teknik.

Manfaat Mempelajari Bahasa Kawi​

Namun mengapa menghafal sejarah menjadi beban bagi banyak siswa? Mungkin karena menghafal tanggal dan nama dalam sejarah tidak ada artinya dalam kehidupan mereka pasca ujian. Selain itu, setelah mereka berhasil menghafal banyak hal dalam peristiwa sejarah, akhirnya muncul perdebatan bahwa hal-hal yang dihafal tidak sesuai dengan fakta.

Saat masih bersekolah, salah satu bocah nakal Italia bernama Benito Amilcare, Andrea Mussolini, sangat menikmati pelajaran sejarahnya. Pentingnya sejarah serta bahasa dan sastra Italia dalam laporan ini sangat tinggi. Sejarah Italia menjadikan Mussolini bermimpi besar dan berkeinginan untuk mengembalikan kejayaan Italia seperti pada zaman Romawi, Italia la prima.

Alexander Agung sebenarnya mengetahui kisah Perang Troya dari Iliad karya Homer. Selain masalah akurasi, cerita yang ia pikirkan dari Iliad, Alexander Agung termotivasi untuk menjadi prajurit yang kuat seperti pahlawan Yunani Achilles dalam pertempuran ini. Semua orang tahu bahwa sebelum meninggal muda, Alexander Agung menaklukkan banyak wilayah di seluruh Eropa dan Asia.

Baik Mussolini maupun Alexander tidak berniat menghafal semua yang mereka baca. Rasa ingin tahu membuat mereka membaca, lebih dari yang lain, sehingga mereka merasa tidak cukup tahu. Sayangnya, tidak semua siswa mempunyai rasa ingin tahu yang sama. Mereka yang tidak mau tahu sejarah akhirnya terjebak pada hafalan.

Manfaat Belajar Sejarah Bagi Kehidupan

Padahal hakikat mempelajari sejarah tidak lain hanyalah mempelajari nilai-nilai dalam peristiwa sejarah atau mempelajari bagaimana orang-orang sejarah menyikapi kehidupan dan menulis sejarah. Misalnya saja dari peristiwa Pertempuran Surabaya 10 November 1945, seorang guru harus mampu menganalisis pentingnya suatu bangsa berperang meski hanya berbekal pisau melawan tentara paling berbahaya di dunia yang baru saja memenangkan Perang Dunia. . II. Belajar juga dari Syahrir, meski negara baru merdeka namun masih kekurangan, bukan berarti tidak bisa membantu masyarakat kelaparan di India. Oleh Mayor Abdullah, Tokoh Perang 10 November 1945, seorang guru harus bisa menjelaskan bagaimana seorang pengemudi yang buta huruf bisa menjadi pemimpin yang disegani.

Cerita tersebut hendaknya mampu menanamkan semangat juang pada diri anak untuk berusaha meraih impiannya. Guru bisa mengajak anak belajar dari Gajah Mada yang pantang makan lumpur sebelum bersatunya kepulauan, atau Hatta yang hidup selibat sebelum Indonesia merdeka. Bercerita tanpa memberikan keterangan rinci beserta tanya jawab, selama yang disampaikan bukan satu-satunya yang ada di buku, biasanya siswa bersedia mendengarkan. Karena isi bukunya bisa dibaca di rumah. Sebenarnya apa yang diucapkan bukan untuk dihafal, melainkan dijadikan bahan renungan.

Memposting video sejarah di YouTube tentu dapat membantu siswa mempelajari peristiwa atau orang yang bersejarah. Namun pada saat yang sama, pembelajaran sejarah selalu terfokus pada pelajaran sejarah yang padat, diulang-ulang dari SD, SMP hingga SMA, dan hafalan kitab suci secara berulang-ulang. Jika jawabannya tidak sesuai pemahaman guru, sering kali siswa disalahkan atau dianggap gagal. Soal yang digunakan biasanya berupa pilihan ganda atau esai yang harus sesuai dengan perkataan guru.

Menemukan nilai-nilai atau mempelajari semangat yang baik untuk berjuang menjalani hidup bukanlah tujuan yang sering dicapai dalam dunia pendidikan Indonesia. Nilai dalam bentuk angka selalu bersifat indikatif. Tanpa mempelajari minat dan nilai-nilai sejarah, serta hanya mencari nilai, hanya guru dan siswa saja yang mempelajari sejarah tanpa belajar dari sejarah.

Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan Hukum Islam

Meskipun banyak akademisi sepakat bahwa pengetahuan lebih penting, kenyataannya menghafal mendominasi pelajaran sejarah. Hafal atau tidaknya siswa terhadap nama-nama tokoh atau tempat dan tanggal seringkali menjadi tolak ukur penguasaan kurikulum sejarah sekolah. Siswa yang buruk dalam hafalan bisa saja mendapat nilai rendah di rapornya padahal sudah bekerja keras. Namun, tidak semua orang mempunyai ingatan yang baik.

Hampir merupakan pandangan umum, meskipun merupakan kesalahpahaman, bahwa sejarah adalah pelajaran yang acak. Banyak siswa yang membenci mata pelajaran ini. Bahkan anak-anak yang pertama kali tertarik pada sejarah karena pengalaman pergi ke museum atau menonton film bisa kehilangan minat terhadap sejarah ketika sekolah dipenuhi dengan terlalu banyak kenangan. Selain ujian sejarah, menghafal masa depan tidak ada gunanya.

Rupanya tak hanya pendapat anak-anak tanah air yang menyebut sejarah sebagai pelajaran yang salah, tapi juga para pakar pendidikan. Perrington, hal

(1980) menulis, sejarah diatur oleh doktrin kesalahan. Antara lain karena mereka menganggap peristiwa-peristiwa itu penting bagi peristiwa-peristiwa sejarah, sehingga mereka menganggap peristiwa-peristiwa itu patut dikenang.

Manfaat Penelitian: Karakteristik, Fungsi, Contoh

Padahal, jika Anda lupa nama-nama tokoh, tempat, peristiwa, atau hari dalam kehidupan sehari-hari, maka tidak masalah jika Anda sekadar membuka buku sejarah, ensiklopedia, atau menelitinya di mesin pencari. Hal-hal yang dulunya terlupakan dapat ditemukan kembali. Oleh karena itu, menghafal tidak diperlukan dalam mempelajari sejarah, meskipun masih dilakukan oleh dunia pendidikan Indonesia.

Bukan hal yang aneh jika seorang mantan siswa menyadari bahwa apa yang diajarkan dan dihafal di sekolah adalah salah setelah meninggalkan bangku sekolah. Misalnya soal kekerasan di Lubang Buaya. Di sekolah tempat guru dan buku sejarah mengajar, terjadi penindasan. Namun, setelah membaca pernyataan dokter tentang nir-kekerasan, apa yang diajarkan di sekolah guru tersebut runtuh. Dampak jangka panjang dari situasi ini dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap guru dan sekolah.

Hal yang lumrah terjadi di Indonesia yang masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan, namun menjadi sesuatu yang perlu diingat. Seolah-olah mereka yang menciptakan kurikulum itu dianggap remeh. Guru Besar Sejarah Universitas Indonesia Dr Susanto Zuhdi mengatakan, penyusunan silabus pelajaran sejarah di sekolah dasar dan menengah tidak melibatkan sejarawan.

Bukan hanya sekedar menghafal banyak. Kursus ini kurang seru karena instruktur lebih banyak bercerita sambil menyampaikan materi. Faktanya, buku teks yang berisi apa yang dikatakan guru sudah tersedia sekarang. Bercerita satu arah seringkali menyebabkan siswa tertidur dan tidak memahami pelajaran. Apalagi jika kelas ini ditempatkan pada jam terakhir. Seringkali mata pelajaran yang dianggap diskriminatif di sekolah menyebabkan nilai Ujian Nasional menjadi lebih tinggi. Pelajaran sejarah terus mendapat penderitaan di mata anak-anak. Jika dibiarkan, sejarah hanya akan tercatat di buku tanpa diingat oleh generasi muda. Sejarah adalah sesuatu yang berasal dari masa lalu, yang memberi nilai bagi generasi mendatang. Dengan kata lain, Anda dapat menggunakan cerita untuk mengembangkan keterampilan anak Anda, termasuk pembelajaran, kreativitas, kemandirian, dan banyak lagi.

Fungsi Seejarah Menurut Para Ahli

Melalui cerita, anak Anda dapat mempelajari bagaimana orang-orang hidup di masa lalu, daftar orang-orang inspiratif, dan banyak peristiwa menarik di masa lalu.

Selama ini kendala utama bagi anak-anak yang tidak menyukai pelajaran sejarah adalah ceritanya yang terkesan terlalu berlebihan dan membosankan. Contohnya, jika anak-anak takut terhadap pelajaran matematika, hal ini disebabkan karena anak kecil menganggap membaca itu sulit, namun pelajaran sejarah sangat menakutkan karena Anda menganggapnya membosankan.

Pada tahun 2013, yang dilakukan oleh Pusat Statistik Pendidikan Nasional AS, menempatkan sejarah sebagai mata pelajaran yang paling dibenci, bersama dengan fisika, matematika, dan kimia.

Saat ini, penelitian melaporkan bahwa alasan siswa di Amerika membenci suatu mata pelajaran adalah karena guru, mata pelajaran yang dianggap tidak relevan atau kurang menantang, kelas dan tugas yang membosankan, dan alasan lainnya.

Ips Kelas X

Untuk mengatasinya, Anda perlu membuat pembelajaran sejarah menjadi menyenangkan. Misalnya membeli buku sejarah, mengajak anak ke museum, atau menonton film tentang masyarakat setempat atau film yang berkaitan dengan sejarah. Misalnya saja film Kartini, Soekarno, Sang Pencerah dan lain-lain.

Seperti mata pelajaran lainnya, mempelajari sejarah memiliki banyak manfaat. Selain dapat menginspirasi anak Anda untuk menciptakan sesuatu yang menarik, mempelajari sejarah juga dapat mengajarkan anak Anda tentang asal usulnya dan melihat bukti budaya masa lalu.

Selain itu, masih banyak manfaat lain yang bisa dijadikan alasan mengapa anak Anda harus belajar sejarah:

, sangat membantu dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas daya ingat anak anda. Secara tidak langsung peningkatan kekuatan mental ini sangat membantu dalam memahami mata pelajaran lainnya.

Penjelasan Konsep Ruang Dan Waktu Dalam Pembelajaran Sejarah

Selama ini banyak anak yang hanya mengetahui cerita tentang peristiwa masa lalu yang berkaitan dengan suatu hal atau masa tertentu, misalnya hari kemerdekaan, tentang orang-orang zaman dahulu, atau tradisi masa lalu.

Untuk mengetahui semua hal tersebut, mereka perlu banyak membaca, mengunjungi museum dan berinteraksi langsung dengan hal-hal yang berhubungan langsung dengan sejarah.

Namun jika ditelaah lebih dalam, pelajaran sejarah mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan anak Anda. Hebatnya lagi, dengan mempelajari sejarah, anak Anda akan mengeksplorasi berbagai peristiwa yang terjadi di masa lalu dan menghubungkannya dengan informasi sejarah yang ada.

Misalnya, Anda dapat mengajak anak Anda ke museum pada akhir pekan untuk melihat koleksi sejarah dan kemudian memintanya mencatat apa yang dilihat, dibaca, dan didengarnya. Sesampainya di rumah, mintalah anak Anda mencocokkan apa yang mereka temukan di museum dengan apa yang mereka baca di buku sejarah.

Kedudukan Filsafat Sejarah Dan Manfaat Belajar Filsafat Sejarah

Sebaliknya, sifat pembelajaran sejarah yang banyak melibatkan membaca dan kunjungan langsung ke tempat-tempat bersejarah akan memanfaatkan anak Anda untuk memadukan informasi yang diterima dengan kejadian di lapangan. Sekali lagi, di sinilah keterampilan penelitian anak Anda diajarkan.

Menurut Wildan Habibi, mahasiswa Program Studi Sejarah, Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah

Jelaskan manfaat belajar sejarah, manfaat belajar sejarah secara umum, apa manfaat belajar, apa tujuan belajar sejarah, apa manfaat belajar bahasa mandarin, apa manfaat mempelajari sejarah, manfaat belajar sejarah, apa manfaat rajin belajar, apa manfaat menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah

Artikel Terbaru

Leave a Comment