Bagaimana Pandangan Agama Terhadap Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi

admin 2

0 Comment

Link

Bagaimana Pandangan Agama Terhadap Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi – Ilmu mengenali sesuatu menurut hakikatnya (Qardhawi, 1998; 88). Ilmu dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: Ilmu Teoritis, yang berarti pengetahuan yang hanya membutuhkan pengetahuan tentang sesuatu, Ilmu terapan, yaitu ilmu yang tidak sempurna tanpa dipraktekkan.

3 PENGETAHUAN Pengetahuan dapat diartikan sebagai hasil pengetahuan manusia tentang suatu objek yang dihadapi atau sebagai hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berupa barang material, pemahaman terjadi melalui persepsi baik melalui indera maupun melalui akal. Pengetahuan adalah kumpulan fenomena alam yang dapat dicapai melalui indera manusia. Konsekuensi logis dari mengetahui akan menimbulkan pengalaman manusia yang berbeda, namun terkadang pengalaman manusia itu tidak mutlak dan perlu diuji kembali.

Bagaimana Pandangan Agama Terhadap Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi

Ilmu dan ilmu memiliki arti yang sangat berbeda. Pengetahuan adalah semua yang diketahui manusia melalui reaksi panca indera dan intuisi. Sains adalah pengetahuan yang telah ditafsirkan, diorganisasikan, dan disistematisasikan untuk menghasilkan kebenaran-kebenaran objektif yang telah teruji kebenarannya dan dapat diuji kembali secara alami. Secara etimologis, kata ilmu berarti kejelasan, sehingga apapun yang terbentuk dari akar kata memiliki kualitas kejelasan (Ali, 1998: 69).

Integrasi Islam Dan Ilmu Pengetahuan

Tidak semua ilmu bisa disebut ilmu, karena ilmu adalah ilmu yang harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Persyaratan pengetahuan untuk memenuhi syarat sebagai ilmu tercantum dalam apa yang disebut metode ilmiah (Suriasumantri, 1998:119).

Ada dua sumber ilmu yaitu wahyu dan alam yang disebut juga dengan ayat-ayat Quraniyyah dan ayat-ayat Kauniyyah. Manusia bebas mengembangkan pikirannya, mengingat dalam perkembangannya selalu terikat wahyu dan tidak bertentangan dengan syariah.

Menurut Jabir ibn Hayyan (160 H), kitabnya al-Hudud memiliki dua jenis ilmu yaitu ilmu agama (‘ilm ad-Diin) dan ilmu dunia (ilm ad-dunya). Berdasarkan kronologi sejarahnya, bahwa perkembangan ilmu agama sebenarnya mendahului perkembangan ilmu sekuler. Menurut Al-Kindy (260 H), sistematika epistemologi terbagi menjadi teoritis (nazhariyah) dan praktis. Pengetahuan teoritis (nazhariyah) dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengetahuan teologis (ilmu al-umuur al-Ilaahiyah) dan pengetahuan penciptaan (ilmu al-umuur al-Masmuu’ah) atau pengetahuan Kauniyah. Klasifikasi Al-Kindy memberi kesan betapa pentingnya ilmu agama dalam bidang ilmu pengetahuan saat itu. Al-Faraby (339 H) adalah salah satu filosof muslim yang banyak menulis tentang kategori dan klasifikasi ilmu, al-Faraby dengan tegas menegaskan bahwa sumber ilmu datang langsung dari Tuhan. Al-Khawarizmy (387 H) membagi ilmu tersebut menjadi ilmu Syariat dan Sastra Arab (al-‘Uluum asy-Syar’yyah wa maa yaqtarinu bihaa min al-‘uluum al-Arabiyah) dan ilmu-ilmu luar yang disebutkan lainnya, Yunani dan lain-lain ( ‘uluum al-‘Ajam min al-Yunaniyyiin wa ghairihim min al-umam),

BACA JUGA  Komputer Yang Menggunakan Teknologi Transistor Adalah Komputer Generasi

Al-Ghazali (505 H) Dalam karya besarnya, Ihya’ Ulumuddin, menjelaskan secara lebih rinci pembagian ilmu menjadi dua jenis, yaitu: ilmu agama dan ilmu non-agama (syar’iyah wa ghairu syar’iyah). . Sedangkan yang dimaksud dengan ilmu non-agama terbagi menjadi tiga jenis, yaitu ilmu yang terpuji (mamduuh), yaitu ilmu tentang manfaat duniawi seperti kedokteran dan ilmu hitung. Dua ilmu tercela (madzmuum) adalah ilmu-ilmu yang merusak seperti ilmu sihir, perdukunan dan lain-lain. Dan sejarah, dongeng dan puisi diperbolehkan. Ibnu Khaldun (808 H) juga membagi ilmu dalam Mukaddimah menjadi dua golongan. Yaitu, Ulum hukmiyah falsafiyah, yaitu pengetahuan fitrah bagi manusia yang dapat dicapai melalui akalnya, yang dapat dikuasai oleh manusia dengan kemampuan berpikir alamiahnya, dan persoalan, argumentasi, dan aspek metodologisnya dapat diselesaikan dengan akal manusianya. itu sendiri, maka kebenaran atau kesalahan itu dianalisis – analisis studi. Dan yang kedua adalah ilmu Naqliyah Wadh’iyah yang seluruhnya didasarkan pada informasi (khabar) Allah dan tidak ada kewenangan risalah untuk mengacaukannya kecuali penerapan furu’ pertanyaan (detail) yang terkait dengannya terhubung adalah prinsip-prinsip. (usschul).

Iptek, Dan Seni Dalam Islam

Mengenal Tuhannya Menjunjung tinggi hakekat kebenaran Mengarahkan manusia pada sikap kontemplasi dan refleksi Membantu manusia memenuhi kebutuhan materi hidupnya Membantu umat melaksanakan syariah

11 TEKNOLOGI Teknologi merupakan produk budaya karena teknologi adalah penerapan pengetahuan sebagai alat atau wahana kehidupan. Dengan teknologi, sesuatu yang sulit menjadi mudah, sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Teknologi adalah pemutakhiran pengetahuan, juga merupakan bentuk peradaban manusia setiap saat. Teknologi yang dihasilkan oleh suatu negara tidak selalu sama dengan negara lain. Semakin besar minat suatu bangsa terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, maka semakin tinggi pula peradaban yang dicapai bangsa tersebut.

Surah az-Zumar Ayat: 9 لْ لْ اَّلذِيْنَ لَمُوْنَ الَّذِيْنَ لَا لَمُوْنَ Artinya: “Katakanlah: ‘Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Surah al-Mujlah Ayat: 11 Artinya: “Sesungguhnya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat. Surah Fathir Ayat: 28 Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah para ulama

لَكَ طَرِيْقًا champr mengingat Allah Ta’ala dan orang-orang saleh (ulama) atau pencari ilmu. Hadits diriwayatkan dari Tirmidzi yang artinya: Keutamaan orang yang berakal atas jamaahnya seperti keutamaan bulan di atas bintang-bintang lainnya, dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris Nabi. Dan para nabi tidak meninggalkan dinar maupun dirham, mereka hanya meninggalkan ilmu. Jadi, mungkin siapa pun yang belajar akan mendapatkan peran yang sempurna.

BACA JUGA  Google Maps Sekarang Memiliki Fitur Baru Yang Dapat Menunjukkan Jalan Tol

Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Dalam Pandangan Islam

14 SENI Seni, atau seni dalam arti luas, adalah totalitas hasil kreativitas atau buah ruh manusia yang indah. Jadi apapun hasil ekspresi pikiran dan kreativitas, asalkan dalam bentuk yang memiliki sifat keindahan, disebut seni. Seni Islam adalah hasil jerih payah dan usaha, buah dari semangat Muslim untuk menciptakan sesuatu yang indah.

Untuk mengoperasikan situs web ini, kami mencatat data pengguna dan memberikannya kepada kontraktor. Untuk menggunakan situs web ini Anda harus menerima kebijakan privasi kami, termasuk kebijakan cookie Konsep sains dan teknologi dalam Islam Pengetahuan dan sains Pengetahuan: segala sesuatu yang diketahui manusia melalui persepsi indera, intuisi, intuisi atau apa pun. Science (Ilmu Pengetahuan): Pengetahuan yang telah diklasifikasikan, disistematisasikan, diorganisasikan, dan diinterpretasikan sedemikian rupa sehingga menghasilkan pengetahuan yang objektif, umum, dan terverifikasi. Atau sains: rasional, empiris, objektif, terukur, dapat diuji, dan pengetahuan umum/umum. Teknologi: metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis. Semua ini berarti menyediakan barang-barang yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan kenyamanan hidup manusia. Seni: hasil ekspresi akal dan jiwa manusia, yang memiliki nilai keindahan

Ilmu dalam Islam didefinisikan sebagai: Semua pengetahuan yang mampu menjelaskan/mengklarifikasi segala sesuatu yang relevan atau diperlukan bagi manusia baik dalam kapasitasnya sebagai hamba dan khalifah Allah. Menurut Islam, sumber pengetahuan berasal dari wahyu, pemikiran (akal) dan pengalaman manusia. Ilmu yang diturunkan dari Wahyu bersifat kekal, mutlak, dan menuntun kehidupan manusia. Sedangkan pengetahuan yang bersumber dari akal atau pengalaman manusia diperoleh, bersifat relatif, dan berfungsi sebagai sarana dalam kehidupan manusia.

Menurut Islam, ilmu pengetahuan dan teknologi adalah nilai-nilai (dan tidak berharga), yaitu harus disesuaikan dengan nilai-nilai ajaran Islam. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan hasil pemikiran dan perasaan manusia sehingga harus dikembangkan sejalan dengan perkembangan akal budi manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian dari pemenuhan tugas manusia sebagai makhluk Tuhan yang cerdas. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan pedoman dan sarana bagi manusia dalam menunaikan tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah, sehingga kualitas ibadah dan kesejahteraan Islam semakin meningkat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. banyak ayat Al-Qur’an atau hadits Nabi yang memerintahkan perhatian terhadap penciptaan atau keberadaan alam semesta, bahkan ayat pertama adalah perintah untuk membaca (secara garis besar) dan bukan perintah tentang ibadah ritual tertentu.

BACA JUGA  Bentuk Bentuk Kejahatan Yang Timbul Karena Pemanfaatan Teknologi Internet Adalah

Intergrasi Ilmu Dan Agama Serta Gagasan Islamisasi Ilmu Pengetahuan (…

Menurut Islam, harus ada hubungan yang harmonis antara iman (taqwa) di satu sisi dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni di sisi lain dan tidak boleh dipisahkan. Sistem terpadu ini disebut Dinul Islam karena artinya meliputi Aqidah, Syari’ah dan Akhlaq. Kegiatan manusia tidak ada nilainya sebagai perbuatan baik kecuali didasarkan pada keyakinan dan pengetahuan yang benar. Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipisahkan dari keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai ibadah dan tidak membawa manfaat bagi umat manusia dan lingkungan, bahkan dapat menjadi bencana.

Orang yang berilmu sangat dimuliakan oleh Allah, sehingga umat Islam wajib menuntut ilmu sepanjang hayatnya. (Al-Hadits) Orang-orang yang beriman dan berilmu Allah menjamin derajat yang tinggi, bahkan tidurnya orang yang berilmu lebih utama daripada ibadah orang bodoh. (Surat al-Mujdah: 11) Di antara yang paling berhak menjadi pemimpin adalah orang yang berilmu tinggi (Q.S. Al Baqoroh: 247) Orang yang berilmu adalah salah satu pilar dalam menopang kehidupan dunia (Al-Hadits) Orang yang yang paling bertakwa kepada Allah adalah orang-orang yang berilmu (Q.S. Al Fatir: 28) Manusia diangkat menjadi khalifah Allah karena ilmunya (Q.S. Al Baqoroh: 30-32) Ibadah yang diterima Allah adalah yang dilaksanakan atas dasar keyakinan dan pengetahuan yang benar (Al-Hadits) Sejarah menunjukkan bahwa bangsa yang menguasai peradaban adalah bangsa yang unggul dalam penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ilmuwan dikreditkan dengan tanggung jawab yang lebih besar untuk penggunaan dan konservasi lingkungan daripada orang biasa. Ilmuwan harus mempromosikan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan umat dan mencegah kerusakan yang tidak perlu, karena kerusakan alam dan lingkungan terutama disebabkan oleh aktivitas manusia. Para ilmuwan harus selalu menyadari hal ini

Makalah ilmu pengetahuan dan teknologi, dampak ilmu pengetahuan dan teknologi, hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi, pandangan ilmu pengetahuan tentang manusia, perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi, ilmu pengetahuan alam dan teknologi, ilmu pengetahuan dan teknologi adalah, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ilmu pengetahuan teknologi, teknologi dan ilmu pengetahuan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, agama dan ilmu pengetahuan

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment