Pada tanggal 11 Maret 2018, Suriah dan Australia bertemu dalam pertandingan sepak bola persahabatan di Stadion Al-Rashid di Dubai, Uni Emirat Arab. Pertandingan tersebut merupakan bagian dari persiapan kedua tim untuk Piala Dunia FIFA 2018 yang akan diselenggarakan di Rusia.

Pada tanggal 11 Maret 2018, Suriah dan Australia bertemu dalam pertandingan sepak bola persahabatan di Stadion Al-Rashid di Dubai, Uni Emirat Arab. Pertandingan tersebut merupakan bagian dari persiapan kedua tim untuk Piala Dunia FIFA 2018 yang akan diselenggarakan di Rusia.

Suriah pada awalnya memimpin pertandingan dengan skor 1-0 lewat gol Omar Al Soma pada menit ke-8. Namun, Australia berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-25 melalui gol Tom Rogic. Skor 1-1 bertahan hingga akhir pertandingan.

Hasil pertandingan ini tentu saja menjadi pukulan telak bagi Suriah yang berharap bisa meraih kemenangan di kandang sendiri. Namun, pelatih Suriah Ayman Hakeem tetap optimis timnya bisa lolos ke Piala Dunia 2018.

"Kami masih memiliki peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2018," kata Hakeem. "Kami hanya perlu memenangkan pertandingan berikutnya dan berharap hasil pertandingan lain menguntungkan kami."

Di sisi lain, pelatih Australia Ange Postecoglou mengaku puas dengan hasil pertandingan tersebut.

"Saya pikir hasil ini adil bagi kedua tim," kata Postecoglou. "Suriah adalah lawan yang tangguh dan mereka bermain dengan baik di kandang sendiri. Kami berhasil menyamakan kedudukan dan saya senang dengan hasil ini."

Hasil pertandingan Suriah vs Australia ini tidak mengubah peringkat kedua tim di peringkat FIFA. Suriah tetap berada di peringkat ke-75, sedangkan Australia tetap berada di peringkat ke-40.

Suriah dan Australia merupakan negara yang sama-sama terletak di benua Asia. Meski demikian, kedua negara memiliki karakteristik yang berbeda. Suriah adalah negara berpenduduk mayoritas Muslim, sedangkan Australia adalah negara berpenduduk mayoritas Kristen. Kedua negara juga memiliki perbedaan dalam hal sistem pemerintahan dan ekonomi.

Perbedaan-perbedaan tersebut membuat Suriah dan Australia memiliki hubungan yang beragam. Kedua negara terkadang bekerja sama dalam bidang tertentu, namun terkadang juga saling berselisih paham. Misalnya, pada tahun 2015, Suriah dan Australia saling menarik duta besar masing-masing dari negara masing-masing setelah Australia mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Meski demikian, Suriah dan Australia tetap menjalin hubungan diplomatik. Kedua negara saling menghargai kedaulatan dan integritas wilayah masing-masing. Selain itu, kedua negara juga terikat oleh perjanjian perdagangan bebas.

Pertandingan sepak bola persahabatan antara Suriah dan Australia merupakan salah satu contoh kerja sama kedua negara. Pertandingan tersebut menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara kedua negara dan juga untuk menunjukkan kepada dunia bahwa olahraga dapat menjadi jembatan persahabatan antara negara-negara yang berbeda.