Faktor Utama Terjadinya Kepunahan Flora Dan Fauna Adalah Karena Ulah

administrator

0 Comment

Link

Faktor Utama Terjadinya Kepunahan Flora Dan Fauna Adalah Karena Ulah – Konservasi Flora, Fauna, Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem dari Luar dan Kelompok Lokal 6 1.Devi Kumalasari () 2.Listia Noor Safitri.

Presentasi berjudul: “Pelestarian Flora, Fauna, Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem dari dan Luar Kelompok 6 1. Devi Kumalasari ( ) 2. Listya Noor Safitri.”— Transcript presentasi:

Faktor Utama Terjadinya Kepunahan Flora Dan Fauna Adalah Karena Ulah

1 Pelestarian Flora, Fauna, Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem Kelompok Luar dan Lingkungan 6 1. Devi Kumalasari (23060190081) 2. Listia Noor Safitri (23060190085)

Deforestasi: Pengertian, Penyebab, Dampak Dan Pencegahan (2022)

2 Latar Belakang Masalah 4/6/20212 Indonesia adalah negara dengan tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, ditandai dengan ekosistem, spesies dalam ekosistem dan plasma nutfah (genetik) pada setiap spesies … Karena proses pembangunan, dimana besar dan Pertambahan penduduk berarti lebih dari sekedar kebutuhan pokok, sehingga kawasan hutan, sawah dan kebun rakyat seringkali tergantikan baik oleh pemerintah maupun swasta. Keadaan ini menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati pada tingkat spesies. Pengelolaan sumber daya alam yang tidak berkelanjutan telah menyebabkan krisis lingkungan, perubahan iklim, krisis pangan, dan krisis air bersih. Seiring dengan konservasi, masyarakat harus bijak dalam memanfaatkan sumber daya alam yang terbatas.

3 Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem 4/6/20213 Keanekaragaman hayati melibatkan interaksi berbagai bentuk kehidupan dengan lingkungannya, yang dapat menjadikan bumi sebagai tempat yang layak huni dan dapat menyediakan sejumlah besar barang dan jasa bagi kehidupan manusia. Keanekaragaman ekosistem akan menciptakan keanekaragaman bentuk kehidupan dan keanekaragaman budaya. Melindungi keanekaragaman hayati di semua tingkatan dari kepunahan baik di tingkat ekosistem, spesies dan genetik. Seseorang harus mencegah, terutama dalam skala besar, peregangan. Satu-satunya cara untuk mencegahnya adalah konservasi dalam arti luas dengan pengelolaan berkelanjutan. Dengan tetap menjaga stabilitasnya, ekosistem alam memiliki tingkat ketahanan (resilience) dan ketangguhan (resilience) ketika dihadapkan pada gangguan atau tekanan dari luar.

4 Konservasi Ekosistem 4/6/20214 Ekosistem dapat didefinisikan sebagai sistem hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Sebagai benda nyata, ekosistem dapat diterapkan pada berbagai tingkat kehidupan dan atmosfer, mulai dari jamur, kolam kecil, padang rumput, hutan, hingga seluruh planet Bumi. Perlindungan ekosistem saat ini berkonflik dengan kebutuhan lahan untuk pembangunan ekonomi, sehingga kita tidak dapat melindungi semua jenis ekosistem sebanyak mungkin dalam jaringan kawasan lindung (kawasan konservasi). Sistem pengelolaan yang melindungi ekosistem penting ini dan keanekaragaman hayatinya tanpa mengorbankan tujuan penggunaan lahan sangatlah penting. Konservasi ekosistem bertujuan untuk menjaga keterwakilan, keseimbangan, konektivitas, dan stabilitas ekosistem dalam jaringan kawasan konservasi yang memiliki batas yang jelas, terdefinisi, dan terikat secara hukum untuk melindungi keanekaragaman hayati, termasuk jasa ekosistem dan nilai budaya.

BACA JUGA  Lajunya Pukulan Dropshot Yaitu

5 Konservasi in-situ dan out-of-situ 4/6/20215 Konservasi In-situ (Lingkungan) Konservasi tumbuhan dan satwa serta ekosistem pada habitat aslinya agar tetap terjaga keutuhannya dan segala proses kehidupan yang terjadi secara alami. Kegiatan ini mencakup konservasi contoh perwakilan ekosistem darat dan laut serta flora dan faunanya. Konservasi in-situ dilakukan dalam bentuk cagar alam (cagar alam, suaka margasatwa), kawasan inti taman nasional dan kawasan laut yang dilindungi. Konservasi ex-situ (di luar lapangan) adalah upaya konservasi yang menyangkut pemeliharaan dan penangkaran jenis tumbuhan dan satwa di luar habitat aslinya melalui pengumpulan, pemeliharaan, dan budidaya (penangkaran). Konservasi pra lingkungan dilakukan di tempat-tempat seperti kebun binatang, kebun raya, taman hutan raya, kebun raya, arboretum, kandang satwa, taman safari, taman kota dan taman burung.

Bab Ii Flora Dan Fauna D Indonesia Dan Dunia

7 4/6/20217 1. Tindakan konservasi harus memiliki justifikasi yang kuat Penyebab utama ancaman dan kepunahan Istilah flora didefinisikan sebagai semua jenis tanaman yang tumbuh di suatu wilayah tertentu. Tergantung pada kondisi lingkungan, flora suatu tempat dapat terdiri dari berbagai jenis, yang masing-masing memiliki variasi genetik yang berbeda yang hidup di banyak habitat (habitat) yang berbeda. Hilangnya habitat, eksploitasi berlebihan, spesies asing invasif, pencemaran lingkungan, faktor biologis perubahan iklim atau tantangan spesifik untuk konservasi tumbuhan Konservasi tumbuhan di Indonesia 2. Faktor yang mengancam keragaman tumbuhan harus dikelola 3. Berbagai jenis kerusakan harus ditangani secara alami. Pihak 4. Perubahan iklim harus ditangani secara terpadu

8 Kebijakan Konservasi Botani 4/6/20218 Pengembangan Kebun Raya Daerah Penetapan spesies prioritas. Strategi dan rencana konservasi Pengayaan keragaman koleksi Pengembangan dan pengembangan bank benih modern Kebangkitan dan restorasi tanaman langka serta pengembangan jaringan dan kolaborasi pemuliaan tanaman

9 Inovasi Konservasi Tumbuhan 4/6/20219 Pengembangan Kebun Raya Daerah Berbasis Eko Bank Benih Modern Pelepasliaran Tumbuhan Langka Penetapan Spesies Prioritas Aksi Konservasi

11 Konservasi Satwa di Indonesia 4/6/202111 Upaya implementasi konservasi satwa juga mencakup faktor lingkungan atau ekosistem satwa. Ekosistem mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai unsur pembentuk lingkungan hidup hewan yang keberadaannya tidak dapat diubah, harus disesuaikan dalam batas daya dukung alam untuk menjamin keserasian, keserasian dan keseimbangan lingkungan hidup hewan. Spesies eksotis adalah spesies yang tumbuh di luar jangkauan asli mereka. Karena tumbuh di luar wilayah asalnya, tidak menutup kemungkinan spesies tersebut akan mengganggu bahkan merugikan flora dan fauna asli. Untuk mengatasi semakin banyaknya satwa liar yang terancam punah, maka dilakukan upaya penyelamatan satwa dengan tujuan melestarikan satwa liar di alam. Salah satu upaya tersebut adalah pendirian pusat penyelamatan satwa.

BACA JUGA  Seorang Ulama Besar Yang Terkenal Dari Kesultanan Banjar Adalah

Planet Fauna 3 Pages 101 150

Download ppt “Konservasi Flora, Fauna, Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem dari Luar dan Dalam Kawasan Kelompok 6 1. Devi Kumalasari ( ) 2. Listia Noor Safitri.”

Agar situs web ini berfungsi, kami mencatat data pengguna dan membagikannya dengan pemroses. Untuk menggunakan situs web ini, Anda harus menyetujui kebijakan privasi kami, termasuk kebijakan cookie. Salah satu penyebab penurunan jumlah hewan adalah kerusakan lingkungan atau habitat aslinya. Kerusakan lingkungan disebabkan oleh alam dan ulah manusia.

Misalnya, kebakaran hutan di Rio telah mematikan bunga matahari, kebakaran hutan di Kalimantan telah membakar banyak orangutan, lumba-lumba semakin langka karena mati di jaring ikan, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu, sangat penting bagi manusia untuk sadar dan ikut serta dalam pelestarian satwa langka di Indonesia agar tidak punah.

Makalah Pemanfaatan Flora Dan Fauna Indonesia Sebagai Sumber Daya Alam

Menurut ketentuan Pasal 5 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 tentang perlindungan jenis tumbuhan dan satwa. Jenis satwa dapat digolongkan sebagai satwa yang dilindungi apabila memenuhi tiga kriteria, yaitu:

Edukasi tetap dilakukan untuk seluruh lapisan masyarakat, namun diprioritaskan pada wilayah sasaran yang sering terjadi perusakan lingkungan dan perburuan liar; Gereja di tepi laut dan di sekitar hutan.

Masyarakat harus mendukung upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan organisasi terkait untuk konservasi lingkungan dan satwa.

Masyarakat yang terdidik dan mendukung upaya konservasi harus memasang tanda pencegahan dan peringatan. Ini membantu meningkatkan upaya pemerintah untuk melindungi lingkungan dan hewan.

Apakah Kelangkaan Merupakan Tahap Awal Dari Kepunahan Spesies?

Masyarakat dapat memasang rambu-rambu yang melarang hal-hal kecil seperti berburu, menebang pohon dan tidak membuang sampah sembarangan (misalnya di jalur pendakian).

Jika terlihat ada orang yang merusak lingkungan, atau terlihat ada orang yang berpotensi merusak lingkungan melakukan tindakan, maka masyarakat harus memberikan peringatan dan menginformasikan kepada pihak yang berwajib agar dapat dicekal sesuai dengan perbuatannya.

Selain merusak lingkungan, masyarakat juga harus melapor ketika melihat satwa langka diburu, dibunuh atau diperdagangkan.

Tujuan di balik ini adalah untuk menciptakan efek jera pada perburuan liar dan memperingatkan orang lain yang mungkin ingin melakukan hal yang sama.

Apa Penyebab Kepunahan?

Ada beberapa kasus di Indonesia di mana spesies yang terancam punah telah diperdagangkan. Mereka memperdagangkan burung cendrawasih, macan dahan, owa, dan banyak lainnya untuk kebutuhan pribadi mereka.

BACA JUGA  Menurut Teori Ksatria Agama Hindu Dibawa Ke Indonesia Oleh Kaum

Tidak hanya di Indonesia, orang-orang ini juga berdagang dengan orang di luar Indonesia dengan harga yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, terlepas dari sifat transaksinya dan terlepas dari hasil penjualannya, masyarakat harus menahan diri dari perilaku tersebut. Masyarakat juga harus sadar akan perbuatannya yang membahayakan nyawa makhluk hidup lainnya.

Orang-orang yang mampu dan berdedikasi tinggi dalam upayanya menjaga lingkungan dan satwa dapat terpikat oleh masyarakat.

Manusia Terancam Lenyap Di Kepunahan Massal Keenam

Penangkaran melindungi hewan dari bahaya orang yang tidak bertanggung jawab dan memberi kesempatan pada hewan untuk berkembang biak. Perkembangan reproduksi ini jelas sangat penting bagi spesies yang terancam punah.

Berdasarkan ketentuan Pasal 21 ayat (2) UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, yang menyatakan bahwa setiap orang dilarang:

Bagi pelanggar yang melanggar ketentuan di atas dapat dipidana dengan UU No. 40 penjara paling lama 5 tahun dan Rp. Sanksi pidana akan dikenakan dengan denda maksimal 100.000.000. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Sebanyak 177 spesies burung di Indonesia termasuk dalam kategori terancam punah, di antaranya 96 spesies dalam kategori Vulnerable/VU, 51 spesies dalam kategori Endangered/EN. Dan 30 spesies masuk dalam kategori kritis (critically endangered/CR), salah satunya Kakatua Sumba (Cacatua citrinocristata) yang merupakan hasil split dari kakatua jambul kuning yang terancam punah.

Hal ini berdasarkan data terbaru dari BirdLife International dan International Union for Conservation of Nature (IUCN) 2022. Indonesia merupakan rumah bagi spesies burung yang paling terancam, terhitung 12 persen dari seluruh burung yang terancam punah di dunia.

Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Kepunahan Spesies Langka?

“Setiap tahun IUCN mengevaluasi status ancaman banyak spesies sebagai respons terhadap perubahan tingkat ancaman, perubahan populasi, revisi taksonomi, serta data terbaru spesies yang diteliti,” ujar Achmad Ridha Junaid, Bird. Badan Keanekaragaman Hayati Indonesia, hingga Jumat (29/29/2019). 4).

Hingga awal tahun 2022, Indonesia menjadi rumah bagi 1818 spesies burung. Sebanyak 177 spesies burung terancam punah. Foto: Burung Indonesia

“Sebenarnya penyebabnya bisa berbeda-beda antar spesies, tapi yang paling umum adalah banyak spesies yang terancam punah akibat hilangnya habitat akibat alih fungsi lahan. Selain itu, perburuan juga secara signifikan mengurangi jumlah burung di alam, terutama untuk spesies burung penyanyi.

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment