Jangga Tegese

syarief

0 Comment

Link

Jangga Tegese – Menurut legenda, Dursasana adalah putra kedua Raja Dhestharastra dan Dewi Gendari. Kakak Raja Duryudana adalah salah satu orang yang terkenal dan hidupnya penuh dengan canda tawa.

Bentuk garasi bonekanya bagus sekali. Tubuh kepiting naga berenang, rambutnya berwarna merah. Matanya kusam, janggutnya menonjol, dan giginya goyang.

Jangga Tegese

Gelar ksatrianya ada di Kadipaten Banjarjungut (Banjarjunut). Istri-istrinya adalah Dewi Candramukiwati atau Candramuki, Dewi Sweta, Dewi Lata, Dewi Nirjara atau Nirsarawati dan Dewi Diwija. . Peninggalannya berupa anak panah besar yang diberi nama Kiai Barla.

Petikan Nasehat Para Bijak Dalam Kitab Jawa Kuno (2)

Namanya Dursasana Ki dhalang mengku yang artinya tempat buruk. Dengan demikian sifat Dursasana adalah pemarah, tidak teratur, degsiya dan malas. Jika menghadiri upacara disuruh duduk bersebelahan, dan jika upacara di luar ruangan sebaiknya duduk di depan, di samping Patih Sengkuni. Maka ia berkata untuk membawakan berita itu kehadapan Kurawa yang lain: “Teman…berita, kawan berita. Anak Man Sengkuni di luar membawakan berita, Man Sengkunar di belakang membawakan berita, sebagaimana berita itu disuruh kepada Kaka Prabu. ” Duryudana melalui paman Sengkuni… .hoo…hoo…”.

Dursasana merupakan salah satu tokoh yang memuji kesetiaan Dewi Banowati dan Dewi Mayuriwati (istri Raja Duryudana), yang dalam pandangan Dursasana selalu memuji hati Banowati dan Mayuriwati hingga Kurawa hancur tanpa bekas, lalu siapa lagi yang bisa Arjuna/Jane.

Pada Perang Baratayuda, Dursasana dibunuh oleh Werkudara saat hendak melompati Sungai Cingcinggoling (Sungai Kelawing). Dursasana yang kalah dalam pertempuran melawan Werkudara melompati Sungai Cingcinggoling, namun sesampainya di tengah sungai, Dursasana dihentikan oleh seorang yit seorang operator perahu penambang bernama Ki Sarka yang telah mengalahkan Dursasana pada pertempuran sebelumnya. . Saat Dursasana terjebak di tengah sungai, topengnya ditangkap oleh yitman Ki Tarka sehingga tubuhnya basah. oleh Dyan Bratasena, jenazah Dursasana diseret ke tanah. Sesampainya di daerah Dursasana, ia hancur. Badannya dipotong-potong, bahunya dipotong-potong, rahangnya dipotong, badannya dipotong Kuku Pancanaka, perutnya dipotong, punggungnya dipotong oleh Werkudara dan karena Dewi Draupadi, permaisuri Puntadew.

BACA JUGA  Ikon Underline

Demikianlah kematian Dursasana terjadi karena akibat kemampuannya sendiri. Pada masa Pandawa, mereka kalah dalam permainan dadu dari Duryudana yang diwakili oleh Sengkuni, dan Dursasana dipermalukan oleh Pandawa dan Dropadi. Dewi tersebut telah dipotong pakaiannya oleh istana besar raja Astina, namun karena keadaan, ketika pakaian Draupadi dilepas oleh Dursasana, masih ada selembar kain di bawah pakaian yang harus dilepas, sehingga Draupadi sangat kecewa. sedih. Kejadian tersebut membuat para Pandawa dan Dewi Dropadi sangat sedih. Hingga Drupadi berjanji tidak akan mati lagi kecuali dia berhubungan seks dengan darah Dursasana. Werkudara pun bersumpah besok, saat perang Baratayuda, mereka akan memotong puisi Dursasana yang dianggap menghina Pandawa.

Pdf) Serat Jayabaya

Santanu Gangga | Bisma Satyavati | Chiranggada | Wikipedia | Ambika | Ambalika | Widura | Dretarastra | Gandari | Sangkuni | Subadra mengemudi | Hitung | Madrid Yudhistira | Bima | Arjuna Nakula | Sahadewa | Tautan Duryodhana Yuyutsu | Dursala | Drupadi | Hidimbi | Gatotkaca | Ailetai | Ulupi Utara | Tipuan

Amba | Barbar | Babaruhan | Iran | Abimanyu | Paisley | Sepenuhnya | Jangkrik | Kulit | Drona Aswatthama Ekalavya | Lingkaran | Jarasanda | Satyaki Mayasura | Durwasa Sanjaya Janamejaya | Tanda Terima Umum | Mengapa | Jayadrata Krishna Baladeva | Drupada Hidimba | Drestadyumna | Burisrawa | Salya Adirata | Heroin | Radha

Durysa • dushasha • Abasaketu • Alabha • Anasada • Balagadada • Balagada • BAADADA • BAADADA • BAADADA • BAADADA • BAADADA • BAAWADA • BAADADA • BAADADA • BAADADA • BAADADA • Balagada • Balagada • Balagadaga • Bhimada • Bhimada • Bhimada • Bhimada • Bhimada A • Bhimata • Bhimada. Citrakala • Citraksa • Citrakunda • Citraksya • Citrangga • Citrasanda • Citrasraya • Citrawarman • Dharpasandha • Dhreksetra • Dirgaroma • Dirghabahu • Dirghacitra • Dredhahasta • Dredhawarman • Dredhayuda • Dretapara • Duhpradharsana • • Durasahsah • Duhpradharsana • • Durasahsah wimocana • Duska rna • Dusparjaya • Duspramana • Hayabahu • Jalasandha • Jarasanda • Jayawikata • Kanakadhwaja • Kanakayu • Karna (Korawa) • Kawacin • Krathana • Kundabhedi • Kundadhara • Mahabahu) • Mahacitra • Prakanda • Panka (Korawa • Pramathi • Rodrakor Sala • ) • Sama (Korawa) • Satwa (Korawa) • Satyasanda • Senani • Sokarti • Subahu • Sudatra • Suddha (Korawa) • Sugrama • Suhasta • Sukasananda • Sulokatira • Surasakti • Tandasraya • • Ugra • Ugrasen Ugrasrayi • Ugrayudha • Upanda Ugrasrayi • Ugrayudha • Urnanaba • Wedha • Wicitrihatana • Wikala • Wikatanana • Winda • Wirabahu • Wirada • Wisakti • Witsusu • Wyudoru

BACA JUGA  Buatlah Iklan Niaga

Jangga, jangga house hotel medan, gegayuhan tegese, jangga house bed & breakfast, jangga house, bausastra tegese, tegese, jangga hotel medan, hotel jangga house, pawiyatan tegese, hotel jangga, jangga house medan

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment