Bagan Kodifikasi Weda

administrator

0 Comment

Link

Bagan Kodifikasi Weda – Ada beberapa hal menarik yang saya perhatikan dari berbagai kelompok praktisi spiritual yang saya ikuti. Dalam hal ini bisa mencari kesamaan posisi atau mengambil nilai-nilai positif dari masing-masing kelompok untuk menciptakan yang benar dan pantas. Pandangan Nyata Jadi kita tidak menilai kelompok lain berbeda atau ingin berdebat dengan kita hanya karena kelompok lain mempunyai pendekatan belajar yang berbeda. Carilah persamaan, bukan perbedaan. Intinya adalah ini. Belakangan kami sebagai pengikut Sai menjadi bhakta yang sangat fanatik.

Padahal kita adalah manusia atau jiwa yang sangat beruntung karena: 1) kita terlahir sebagai manusia (jantunam nara jadma dulabham), 2) kita hidup sekaligus sebagai avatara dan 3) kita mendapat kesempatan untuk dipanggil. Dan menjadi pengikut Avatara Sai. Namun kesempatan ini bukanlah sebuah anugerah abadi yang tidak bisa diubah, melainkan tergantung bagaimana kita menyikapi anugerah pertanyaan tersebut. Apakah kita berpegang teguh pada kebanggaan memiliki Avatar sebagai guru utama kita, atau apakah kita berusaha memahami banyak ajarannya melalui 9 Prinsip Perilaku? Jangan menjadi pengikut Sai atau menganut keyakinan tertentu tetapi tidak tahu apa-apa tentang ajaran yang diajarkannya. Seperti yang sering kita dengar diejek, umat Hindu jarang sekali memiliki kitab sucinya sendiri (Weda), berbeda jauh dengan saudara-saudara kita yang beragama Islam dan Nasrani yang selalu membawa kitab suci kemana pun mereka pergi. Mampu selalu membuka Kitab Suci dalam setiap diskusi, pengajaran dan ibadah. Hal-hal yang umat Hindu tidak bisa lakukan, mungkin tidak akan pernah mereka lakukan.

Bagan Kodifikasi Weda

Mengapa ini tidak terjadi? Karena Weda sangat panjang dan terdiri dari jutaan sloka, maka selama hidup seseorang, seperti pada zaman Kali, kualitas ingatan manusia sangat berkurang dan juga tidak mungkin untuk mempelajari, apalagi memahami, kehidupan yang bermanfaat. Ini semakin dekat. Apakah kita melihat Weda sebesar itu? Apa yang harus Anda lakukan sebagai seorang Hindu? Bisakah Anda bangga dengan Alkitab Anda tanpa membacanya secara menyeluruh dan lengkap? Tentu saja, sebagai generasi muda umat Hindu, sikap seperti ini harus benar-benar dihindari karena kita tidak boleh terjerumus ke dalam tradisi yang berujung pada terciptanya doktrin agama dan takhayul yang sangat salah. Bhagawan Sri Sathya Sai Baba, perwujudan kebenaran (Sathya) muncul di antara kita dan dengan senang hati menggunakan bentuk fisiknya untuk menghidupkan kembali jalur kuno peradaban Veda yang agung ini. Komentar beliau yang lugas, singkat dan tegas menjawab banyak pertanyaan tentang keagungan dan keutamaan kitab suci Weda bagi banyak orang, khususnya umat Sanatana Dharma. Dalam hal ini Bhagavad Gita yang merupakan firman langsung dari mulut Tuhan Yang Maha Esa selalu menjadi wacana yang sangat menginspirasi dan memotivasi sebagaimana direvisi oleh Sadh Guru Sathya Sai yang agung. Jadi kita para pengikutnya tidak perlu khawatir bahwa Weda dengan jutaan syairnya adalah mimpi yang tidak terwujud. Karena dengan Avatara, kita kini bisa menikmati isi ajaran Weda tanpa harus menghabiskan hidup kita sebagai penjual buku. Seluruh khotbah Sai cukup untuk mewakili ribuan sloka dalam Weda. Oleh karena itu, seperti yang beliau ajarkan pada poin keenam dari Sembilan Prinsip Perilaku Bhakta Sai, kita hendaknya mempelajari dan mencoba memahami ceramah-ceramahnya, khususnya buku-buku yang ditulisnya.

BACA JUGA  Peta Daulah Umayyah Di Damaskus

Format Untuk Weda_sumaryo

Mempelajari semua kitab suci Veda bukanlah tugas yang mudah. Umur manusia saat ini sangat terbatas, rata-rata kurang dari 80 tahun. Dan hal ini tidak berkurang dengan kebutuhan aktivitas material yang harus dilakukan lebih dari 16 jam sehari. Jadi berapa jam dalam hidup kita yang dapat kita gunakan secara efektif untuk mempelajari Veda? Apakah Anda yakin dapat membaca dan memahami keseluruhan Veda dengan waktu yang sedikit, keterbatasan ingatan dan berbagai kekurangan?

Menurut Weda, kehidupan manusia tidak sempurna karena: indera fisik terbatas dan tidak sempurna serta cenderung khayalan, ilusi dan kesalahan. Pemahaman penuh terhadap Weda spiritual dan transendental tidak dapat dilakukan melalui pratyasa (pengamatan dan penglihatan langsung) dan anumana (kesimpulan berdasarkan tanda-tanda dan bukti empiris).

Ditetapkan bahwa Weda hanya dapat dipelajari dan dipahami melalui sadha-pramana, dengan mendengarkan sumber yang otentik dan sah, yaitu para acarya (guru spiritual). Jadi Weda adalah ilmu yang diperoleh melalui pendengaran, yang disebut Sruti. dan smrti, pengetahuan dari mulut ke mulut. Maka selalu bertanya untuk memahami ajaran Weda dengan baik dan mencari bimbingan dari Sant Guru berupa Sathya Sai untuk menghindari egoisme dan dugaan dalam menafsirkan ajaran yang paling suci.

Sebenarnya proses kata ini sederhana saja, terdengar dari sumber yang dikenal (orang), seperti yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Ini bukanlah dogma, keyakinan atau takhayul, dan ini bukan khayalan. Misalnya, jika seseorang ingin mengetahui dengan mudah dan pasti siapa ayahnya, hendaknya ia bertanya kepada ibunya. Jika anak belajar melalui tes DNA, berapa biayanya dan berapa lama?

Buku Standar Isi Smplb Pdf

Kita juga tidak dapat berasumsi bahwa Weda yang tergolong Veda Sruti mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan Weda yang tergolong Veda Sriti. Keseluruhan Veda adalah satu kesatuan.

BACA JUGA  Jelaskan Perbedaan Jabatan Jabatan Administrasi Berdasarkan Skkni

Menyatakan bahwa Veda Smrti merupakan penjelasan dan renungan dari Veda Sruti bukan berarti Veda Smrti tidak diucapkan. Bhagavad Gita yang tergolong Veda Smriti diucapkan langsung oleh Tuhan Sri Krishna dan ditulis langsung oleh Tuhan sebagai Avatar Shaktyawesa yaitu Maha Rsi Vyasadeva.

Brhad-aranyaka upanisad 2.4.10 mengatakan; “rg, yajur, sama dan atharva veda serta itihasa semuanya berasal dari nafas Kebenaran Mutlak Yang Maha Esa. Dan selanjutnya Bhagavad Gita 3.15 menegaskan; “Brahmaksara-samudbhavam”, ilmu Weda yang diajarkan langsung oleh Yang Maha Kuasa. Berikut Weda tersebut unik.Weda yang diturunkan pertama kali, Anadi Ananta, abadi, diturunkan kepada banyak resi dan ditulis oleh wahyu Tuhan sendiri dan selalu dipelihara dan diturunkan secara berkala oleh avatara Tuhan.Tidak ada kitab suci yang seunik Weda. kitab suci dibagi menjadi dua kelompok besar/Samhitas yaitu kitab Strutti dan Sumrti.Struti Veda dibagi menjadi tiga kelompok yang meliputi kitab Mantra, Brahmana dan Upanishad.Masing-masing kelompok ini dibagi lagi menjadi subkelompok kitab.Kitab-kitab yang dikenal subkelompok Cathur Samhita Veda yaitu Rig Veda, Sama Veda, Yajur Veda dan Atharva Veda termasuk dalam kelompok kitab Sruti Mantra.Kitab Weda Sruti Brahmana dibagi menjadi subkelompok Aitareya, Kausitaki, Tandya, Taitriya, Satapatha, Gopata dll. Sruti Upanishad Weda terdiri dari subkelompok kitab Prashna, Mandukaya, Chandogya, Kathwali, Isavasya, Pasupata dan lain-lain.

Kitab Veda Smriti juga dibagi menjadi tiga sub kelompok yaitu kitab Wedangga, Upaweda dan Agama. Smriti Vedanga terdiri dari enam buku: Siksha, Vyakarana, Chanda, Nirukta, Jyotisha dan Kalpa. Kitab Smriti Upaveda meliputi Itihasa, Purana, Arthasastra, Ayurveda, Gandharvaveda, Dhanurveda, Silpakastra, Kamasutra dan kitab lainnya. Veda Smriti Agama terdiri dari subkelompok kitab tentang Brahmanisme, Wisnuisme, Shaivisme, Saktisme dan lain-lain.

Hindu Bs Kls Viii Pages 1 50

Ayurveda merupakan ilmu kedokteran yang diambil dari buku Upaweda Smerti. Kitab Ayurveda berbeda dengan kitab Yajur Veda. Kedua buku ini seringkali dianggap sama. Padahal kitab Ayurveda menjelaskan bagaimana cara menjaga kesehatan dan panjang umur. Kitab ini merupakan bagian dari subkelompok Veda Smriti Upaveda. Sedangkan kitab Yajur Veda merupakan bagian dari kelompok mantra Sruti Veda yang membahas tentang yadnya. Isi buku Ayurveda lebih banyak tentang buku Mantra Atharva Veda dan bukan buku Mantra Yajur Veda.

BACA JUGA  Hakikat Kesempurnaan Manusia Menurut Ketiga Ayat Tersebut

Kitab Ayurveda tidak hanya menguraikan penyakit, pengobatan dan penyembuhan seperti yang dipikirkan banyak orang. Kritik lebih luas dari itu. Isinya berkaitan dengan berbagai pengetahuan tentang kehidupan manusia (buana alit) di dunia ini (buana agung), khususnya berkaitan dengan berbagai upaya agar manusia dapat berumur panjang dan sehat. Menurut Ayurveda, kehidupan merupakan gabungan dari sarira tubuh (stula sarira = tubuh kasar), suksha sarira (tubuh abstrak, manah = kecerdasan), indriya (kecerdasan) dan atma (jivatman). Orang yang dianggap hidup adalah orang yang mampu menjalankan fungsi pokok kehidupan (Karma Pursha), yaitu penimbunan atau keseimbangan unsur-unsur (humor) tri dosha (humor) dan penimbunan dharma. cairan) dalam tubuh, sapta datu (jaringan tubuh) dan tri mala (kotoran, kotoran). Ketiga unsur dosha (Vata, Vata, Pitta, Kapha)) seimbang dan mala (tinja, urin, keringat) dikeluarkan secara teratur. Berkeringat terus-menerus, buang air kecil setiap 8 jam, dan buang air besar setiap 24 jam merupakan jenis penyakit malaria yang harus rutin dikeluarkan dari dalam tubuh. Jika hal ini tidak dilakukan maka keseimbangan tubuh akan terganggu. Orang-orang menjadi muak karenanya.

Dalam pengobatan tradisional Bali, kitab Ayurveda dikenal dengan nama Lontar Usada atau Llibre d’Usada. Isinya tidak sama dengan apa yang tertulis dalam Ayurveda. Banyak kesenian daerah yang terkandung dalam daun lontar Usada. Dalam Usanda, tiga unsur dosha yang terdiri dari vata (angin, udara), pitta (api) dan kapha (air) dipadukan dengan kata bhaga (panas), nimba (dingin) dan seba (kemacetan dingin) untuk mencegah penyakit. . Sedang). Dalam bentuk obat dipadukan dengan kata Anget (panas), Tis (dingin) dan Dumalada (netral).

Mengikuti alur pemikiran ini, konsep pengobatan Usada diuji

Kelas Xii Semester 1

Bagan weda, arjuna weda batik, kodifikasi weda, weda cita, kodifikasi alquran, harga batik arjuna weda, batik arjuna weda pria, kitap weda, kodifikasi weda secara lengkap, arjuna weda, bagan, weda resort

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment