Faktor Pembeda Teori Konflik Dan Teori Fungsionalisme Struktural

administrator

0 Comment

Link

Faktor Pembeda Teori Konflik Dan Teori Fungsionalisme Struktural – Berdasarkan serangkaian makalah, berikut analisis temuan dan pendapat perbandingan antara teori konflik dan teori fungsionalisme struktural dalam penelitian komunitas:

Dalam teori konflik, masyarakat dipandang sebagai arena pertarungan antar kelompok kepentingan yang berbeda. Ketegangan dan kesenjangan sosial dipandang sebagai ciri utama masyarakat. Teori ini berfokus pada peran konflik dan konflik dalam hubungan sosial, seperti konflik antar kelas sosial, kelompok etnis, atau gender.

Faktor Pembeda Teori Konflik Dan Teori Fungsionalisme Struktural

Sementara itu, dalam teori fungsionalisme struktural, masyarakat dipandang sebagai suatu sistem dari bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai stabilitas dan harmoni. Teori ini berpendapat bahwa setiap elemen masyarakat mempunyai fungsi tertentu untuk kelangsungan dan keseimbangan sosial.

Paradigma Dan Fakta Sosial

Faktor yang membedakan kedua teori ini terletak pada pandangan dasarnya mengenai peran konflik dan stabilitas dalam masyarakat. Teori konflik menunjuk pada konflik sosial dan kesenjangan sebagai elemen sentral masyarakat, sedangkan teori fungsionalisme struktural berfokus pada fungsi dan interaksi yang mengarah pada stabilitas sosial.

Melalui diskusi kelas, kami mengetahui bahwa kedua teori tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menganalisis masyarakat. Teori konflik membantu memahami sumber ketegangan sosial dan menekankan pentingnya perubahan sosial untuk mencapai kesetaraan. Namun kritik terhadap teori ini adalah mengabaikan aspek kohesi dan stabilitas sosial. Pada saat yang sama, teori fungsionalisme struktural membantu kita memahami bagaimana berbagai bagian masyarakat berkontribusi terhadap sistem secara keseluruhan. Namun teori ini dikritik karena terlalu abstrak dan terlalu fokus pada fungsi sosial, serta mengabaikan konflik dan kesenjangan sosial.

Secara pribadi, kami percaya bahwa kedua teori tersebut memainkan peran penting dalam memahami masyarakat. Teori konflik membuka mata kita terhadap permasalahan ketidakadilan dan kesenjangan sosial yang perlu diatasi. Pada saat yang sama, teori fungsionalisme struktural memberikan pemahaman tentang bagaimana masyarakat harus berfungsi secara efektif melalui interaksi yang serasi dan serasi. Pendekatan terpadu yang mempertimbangkan kedua teori tersebut dapat memberikan pemahaman yang lebih kaya tentang kompleksitas masyarakat.

Soal-soal baru dalam sosiologi beserta contoh keberagaman berdasarkan ras, suku, agama, gender, dan suku, beserta penjelasannya membantu sobat teknologi dan media massa seperti koran, majalah, televisi, internet, dan sel keluarga. Ponsel yang mempengaruhi anak muda dengan gaya modern Soleh Soleh, seperti halnya orang barat yang tinggal di Indonesia, sebaliknya golongan tua masih berpegang teguh pada nilai-nilai lama, sehingga sering terjadi. Dari penjelasan secara spesifik dapat disimpulkan bahwa konflik adalah penyebab terjadinya konflik. Teknologi

BACA JUGA  Berikut Merupakan Perangkat Keras Komputer Yang Dapat Dishare Kecuali

Ppt Tm 4, Tambahan, Teori Utama Sosiologi

Konflik sosial diartikan sebagai suatu bentuk konflik sosial yang terjadi karena berbagai sebab. Kompleksitas konflik sosial membuat kajian terhadap fenomena ini tunduk pada teori yang berbeda-beda. Di antara pemikir sosiologi yang mengembangkan teori khusus untuk menganalisis konflik sosial adalah Karl Marx dan Ralf Dahrendorf.

Menurut Susvi Tantoro dan Lilik Tahmidaten dalam bukunya “Sosiologi SMA” (2016: 21), teori konflik muncul terutama untuk menantang teori fungsionalisme struktural. Hal ini karena teori terakhir berasumsi bahwa perkembangan masyarakat bersifat seimbang dan statis.

Teori konflik memahami bagaimana masyarakat berubah karena konflik yang berkelanjutan dalam kehidupan.

Menurut Sri Sudari dalam buku pelajaran sosiologi (2016: 82), jelas konflik muncul dari konflik kelas, misalnya antara kelompok dominan dan kelompok sosial tertindas. Hal tersebut ternyata menjadi salah satu faktor yang membawa terjadinya perubahan sosial atau sistem sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Kajian Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak Atas Tanah Dan Kegiatan Pendaftaran Tanah

Suatu kondisi yang bisa disebut tidak seimbang seolah-olah bertentangan dengan norma dan nilai yang berlaku umum, namun tetap berdampak pada kehidupan masyarakat. Dengan kata lain, kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari berbagai konflik yang muncul.

Dalam bukunya The Sociology of Conflict: Theories and Analysis (2009: 22), Nowri Susan menunjukkan bahwa Karl Marx meyakini konflik kelas disebabkan oleh perbedaan kekuasaan. Dalam hal ini, akses Karl Marx terhadap fasilitas kapital (uang) mampu menciptakan dua kelas, yaitu borjuasi dan proletariat.

Selain itu, Elena G. Bystova dan Petter Gottschalk dalam penelitiannya menyatakan bahwa Karl Marx menganggap konflik ini sebagai salah satu bentuk konflik kelas. Karl Marx juga menjelaskan konsep struktur kelas dalam masyarakat yang penuh dengan kesenjangan.

BACA JUGA  Nosascomp

Perbedaan kelas dan kesenjangan sosial dapat menimbulkan konflik dalam kehidupan sehari-hari. Faktanya, kelompok yang tampaknya dominan bisa saja muncul, dan ada pula yang dominan hanya karena perbedaan kelas ekonomi.

Teori Konflik Dan Penerapannya Pada Ilmu Ilmu Sosial (wahyudi) (z Lib.org)

Selain memaparkan teori Karl Marx, Nowri Susan (halaman 39) juga menjelaskan gagasan Ralph Dahrendorf tentang teori konflik. Ia menulis bahwa Ralph Dahrendorf mengemukakan teori yang menyimpulkan: Konflik muncul karena adanya hubungan sosial dalam suatu sistem.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konflik tidak akan terjadi tanpa ada kelompok yang bergabung dalam sistem tersebut. Ternyata, hubungan-hubungan ini juga diberi peringkat berdasarkan kekuatan. Adanya pengawas yang diberi sanksi memungkinkan suatu pihak mengambil keuntungan dari pihak yang diawasinya.

Tak hanya itu, teori konflik Ralph Dahrendorf juga menjelaskan bahwa masyarakat memiliki dua sisi, yaitu konflik dan kerja sama.

Terakhir, kedua teori Karl Marx dan Ralph Dahrendorf menjelaskan bagaimana konflik dalam masyarakat dapat membawa perubahan sosial. Dengan kata lain, konflik, diskontinuitas, kesenjangan, dan penyimpangan dari norma dan nilai juga merupakan bagian yang tidak bisa dihindari dalam masyarakat. Teori konflik dan fungsionalisme struktural merupakan teori yang digunakan untuk melihat perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Perubahan sosial dapat berupa perubahan nilai, perubahan norma, perubahan perilaku dan perubahan lingkungan sosial lainnya.

Dalam Pandangan Sosiologi Terdapat Adanya Beberapa Paradigma Yang Berkembang. Setiap Paradigma

Teori konflik merupakan teori yang menjelaskan bagaimana perubahan sosial terjadi akibat adanya konflik atau permasalahan yang menimbulkan pembahasan yang berbeda dengan kondisi awalnya. Teori konflik digunakan pada kudeta Partai Komunis Indonesia tahun 1949 di Madiun pada masa revolusi kemerdekaan. Teori fungsionalisme struktural merupakan teori yang beranggapan bahwa seluruh lapisan masyarakat mempunyai peranan masing-masing dalam membangun struktur sosial yang baik, stabil dan harmonis.

Teori konflik dan teori fungsionalisme memegang peranan penting dalam membahas perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Perubahan sosial dapat berupa perubahan nilai, perubahan norma, perubahan perilaku dan perubahan lingkungan sosial lainnya.

Soal-soal baru dalam sosiologi, contoh keberagaman berdasarkan ras, suku, agama, gender, dan suku, beserta penjelasannya, membantu menjawab teknologi dan media massa seperti teknologi, teman, surat kabar, majalah, televisi, internet, dan keluarga. sel. Soleh Soleh, ponsel berukuran besar bergaya modern seperti orang Barat yang tinggal di Indonesia berpegang teguh pada nilai-nilai lama, hal ini sering terjadi. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa penyebab konflik tersebut adalah penolakan dan penerimaan terhadap keberadaan teknologi yang dapat menjelaskan penerapan/kerja sosiologi menuju globalisasi dan modernisasi. Teori konflik dan teori fungsionalisme struktural

BACA JUGA  Iringan Tari Topeng

Salah satu soal yang bisa dicoba adalah Lembar Kerja 1 halaman 80 Buku Belajar Mandiri IPS Kelas X.

Perbedaan Teori Konflik Karl Marx Dan Ralf Dahrendorf

Pada soal ini, siswa diminta mencari informasi tentang perbandingan antara teori konflik dan fungsionalisme struktural ketika melihat masyarakat.

Jika siswa masih bingung, orang tua dapat menggunakan kunci jawaban di bawah ini untuk memandu mereka menyelesaikan semua pertanyaan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Halaman 64-67 dalam Buku Sejarah Silabus Kelas X IPS Merdeka.

Faktor perbedaan inilah yang menjadi sumber permasalahan sosial di masyarakat. Hirarki sosial dari teori konflik merupakan hubungan konfliktual yang terjadi dalam masyarakat. Konflik kelas, konflik ras dll. Sementara itu, dari teori fungsionalisme struktural, hierarki sosial dipandang sebagai hal yang pasti dan tidak dapat dihindari. Hal ini disebabkan adanya ketimpangan fungsi dan peran dalam struktur sosial.

Tugas Sosiologi Kelas X 1

Baca Juga: Kunci Jawaban Lengkap LKS 8 Halaman 60-61 Sejarah IPS Kelas X Belajar Mandiri Bahas Hubungan Sejarah dan IPS

Dianggap menyehatkan, penderita kondisi seperti itu sebaiknya tidak minum air kelapa, bisa dirawat di rumah sakit

Malu banget ada tamu yang datang, simak cara menghilangkan kutu busuk di sofa, cukup semprotkan 1 bahan dapur, manjur!

# Kunci jawaban

Ralf Dahrendorf: Proses Konflik Sosial Merupakan Kunci Bagi Struktur Sosial

Pengertian teori struktural, teori struktural fungsional pdf, teori fungsionalisme struktural, definisi teori fungsionalisme, teori struktural fungsional, teori struktural, teori struktural konflik, teori kemiskinan struktural, faktor konflik, fungsionalisme struktural, teori fungsionalisme, buku teori konflik

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment