Keinginan Menyebarkan Agama Disebut Dengan

administrator

0 Comment

Link

Keinginan Menyebarkan Agama Disebut Dengan – Penjelajahan lautan negara-negara Eropa sejak tahun 1500-an termasuk misi emas, kemuliaan, Injil atau 3G. Berikut penjelasan lengkapnya.

Atau 3G yang kemudian menjadi praktik kolonialisme dan imperialisme. Lantas, apa pengertian, latar belakang sejarah dan tujuan generasi ketiga?

Keinginan Menyebarkan Agama Disebut Dengan

Spanyol dan Portugal memelopori penjelajahan samudra barat di keempat penjuru dunia dengan tujuan menemukan tempat-tempat baru yang nantinya menjadi awal dari era kolonialisme dan imperialisme.

Kontribusi Santri Dalam Memajukan Kembali Peradaban Islam Melalui Literasi Halaman 1

Misalnya, pada tanggal 3 Agustus 1492, seorang pelaut Spanyol bernama Christopher Columbus ditunjuk untuk memimpin armada yang berlayar melintasi lautan untuk menemukan dunia baru.

Tempat pertama yang ditemukan dan dikunjungi oleh armada Columbus adalah San Salvador (Bahama) di benua Amerika. Penduduk pulau menyambut tamu mereka. Namun, perlakuan Columbus justru sebaliknya.

Bahkan, mereka menyandera salah satu warga setelah menemukan anting-anting emas yang dikenakannya. Columbus ingin tahu di mana letak tambang emas di pulau itu.

(1957) ditulis oleh Weigert dan W. Hans dan menyatakan bahwa pada tanggal 7 Juni 1494 Perjanjian Tordesillas diratifikasi oleh Portugal dan Spanyol.

Game Android Terbaik Di Tahun 2022

Perjanjian ini merupakan perjanjian pertunangan universal antara dua monarki Katolik paling berpengaruh di Eropa saat itu, Portugal dan Spanyol. Kekaisaran Portugis menguasai dunia Timur, sedangkan Kekaisaran Spanyol menguasai dunia Barat, yang ditentukan oleh rekening pribadi.

Perjanjian Tordesillas sebenarnya adalah gagasan Paus Alexander VI dari Vatikan sebagai solusi persaingan antara dua monarki Katolik. Memberi kebijakan atau fatwa

Kegiatan penemuan yang dilakukan Portugal dan Spanyol hampir mencakup seluruh belahan dunia, termasuk Nusantara atau yang kemudian menjadi wilayah Indonesia.

Kedatangan Portugis pertama di Nusantara adalah pada awal abad XVI M ketika Spanyol melakukan intervensi di wilayah ini, tetapi kemudian harus pergi setelah Perjanjian Zaragoza pada 22 April 1529.

Muslim Indonesia Obsesi Mengislamkan Pahlawan Non Islam

Makna dan Tujuan Emas, Kemuliaan, dan Injil Selain perolehan kekayaan (emas) dan penyebaran agama (Injil), tujuan penting lainnya adalah perolehan kehormatan (kemuliaan). Penghargaan ini bisa berupa kekuasaan atas daerah jajahan, maupun pengaruhnya terhadap kerajaan-kerajaan Katolik di kawasan Eropa.

Artinya pencarian wilayah baru tidak hanya untuk membangun kekuatan di wilayah tersebut, tetapi juga untuk memperkuat posisi kerajaan Portugis atau Spanyol di Eropa.

Secara analogi, bangsa yang mencari bulan berarti tidak hanya mencari bulan, tetapi juga berdampak pada penduduk bumi. Ketika usaha itu berhasil, kekuatan atau kehebatan mereka diakui oleh bangsa Eropa lainnya.

BACA JUGA  Biru Navy Cocok Dengan Warna Apa

Semakin kuat koloni mereka, semakin kuat posisi kerajaan Katolik di Eropa. Mereka yang terkait dengan monarki juga dipaksakan dan dihormati oleh saingan mereka.

Keinginan Intuk Menyebarkan Agama Nasrani Disebut A. Gospel B.gold C.glory D.gallery

Ini menunjukkan keinginan untuk mendapatkan kekayaan di daerah yang baru ditemukan. Kekayaan yang dieksploitasi dari wilayah-wilayah baru ini digunakan untuk kepentingan kerajaan/negara-negara kekaisaran seperti Spanyol, Portugal, Belanda, Inggris, Prancis, dll.

Kemuliaan didefinisikan sebagai penghormatan rinci atau perolehan koloni yang didominasi oleh penjelajahan laut. Oleh karena itu, negara-negara imperialis barat memiliki banyak koloni di berbagai belahan dunia.

Saya sebutkan di halaman ensiklopedia, bahwa penghargaan mengacu pada penghargaan yang diberikan kepada Raja Katolik berpangkat tinggi, Spanyol dan Portugis. Kedua negara bersaing satu sama lain untuk mendapatkan koloni dan memberikan pengaruh atas tanah yang mereka kunjungi, serta rasa hormat di antara negara-negara Eropa itu sendiri.

Misi Jesuit membutuhkan misi suci untuk menyebarkan Injil di mana-mana, tulis Osman Nomi dalam artikel “Misi Portugis dan Kekristenan di Ternate” di majalah tersebut.

Lampungpost Edisi, 26 Juli 2012 By Lampung Post

Ini adalah misi agama atau misionaris. Selain memperoleh kekayaan dan kejayaan di tempat-tempat baru yang mereka temukan, negara-negara kesultanan juga menyebarkan agamanya di daerah-daerah baru tersebut, dan kedatangan orang Eropa di Indonesia mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia. Tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga di bidang sosial, budaya, politik dan agama.

Orang Eropa dikenal sebagai penjelajah, terutama karena menemukan tempat-tempat baru. Orang Eropa yang belajar antara lain orang Portugis, Inggris, Spanyol, dan Belanda. Mereka berlomba-lomba meninggalkan Eropa.

Selain menyalurkan semangat penemuan, misi Eropa juga memiliki keinginan untuk menyebarkan agama Kristen dan Katolik, serta perdagangan rempah-rempah yang berada di tangan Turki Ottoman setelah memasuki Konstantinopel.

Konstantinopel tertutup untuk orang Eropa, jadi mereka mencari rempah-rempah melalui jalur laut dengan harapan mendapat untung besar dengan menjualnya langsung ke Eropa.

Toleransi Dan Kerukunan Umat Beragama Di Masyarakat Tleter Halaman 1

Keinginan orang Eropa untuk memberi kompensasi kepada Turki karena menguasai wilayah-wilayah yang dikuasai Islam menyebabkan munculnya slogan emas, Injil dan kemuliaan.

Apa arti dari lambang emas, injil dan kemuliaan yang dibawa oleh orang Eropa ketika mereka melakukan perjalanan ke negara-negara Asia, termasuk Indonesia? Di bawah ini adalah uraian lengkap yang dirangkum dalam beberapa sumber.

Dalam buku pelajaran sejarah SMA kelas 11 karya Ignaz Kingkin, Teja Angkasa dkk (2010: 76), emas, Injil dan kemuliaan, atau lebih dikenal dengan semangat generasi ketiga, merupakan imperialisme kuno yang dibawa oleh bangsa Eropa. Mereka mengetahui bahwa mereka menguasai beberapa bagian negara, hanya satu yang ada di Indonesia.

BACA JUGA  Bergerak Atau Melayang Di Udara

Karena meningkatnya kebutuhan rempah-rempah di Eropa, bangsa Eropa kemudian menyatakan daerah-daerah di Indonesia sebagai tanahnya.

Jazilul Fawaid: Sosialisasi Harus Sesuai Perkembangan Jaman

Bangsa Eropa memonopoli perdagangan rempah-rempah di Nusantara dan meraup kekayaan sebanyak-banyaknya. Orang Eropa memberlakukan monopoli perdagangan. Saat itu, keuntungan perdagangan rempah-rempah diperkirakan mencapai 400%.

Orang-orang Eropa yang kebanyakan beragama Kristen dan Katolik merasa terpanggil untuk pergi kemana-mana untuk memberitakan Injil. Alkitab menyebar dan dikenal oleh orang-orang yang tidak mengenal Tuhan.

Biasanya ada pendeta misionaris di kapal yang dibawa orang Eropa. Pada tahun 1546-1546 seorang pendeta bernama Fransiskus Xavier berkarya di antara masyarakat Ambon, Ternate dan Morotai. Pada saat yang sama, dia meletakkan dasar pesan agama di sana.

Menyimpulkan Y. Sri Pujiastuti (2007: 111) SMA Terpadu Ilmu Sosial Lingkungan, setiap negara Eropa berusaha menguasai wilayah Indonesia dengan upaya dan strategi masing-masing, antara lain:

Hak Beragama Bagi Kelompok Trans Muslim

Portugis menjalin hubungan persahabatan dengan para penguasa Malaka dan menetap di sana sebagai raja muda Portugis. Portugis juga membangun benteng untuk memperkuat posisi Portugis di dalam dan sekitar Malaka.

Agar tidak ketinggalan, pada tahun yang sama Portugis sampai di Maluku dan berhasil menguasai Ternate dan Heto. Penguasaan ini menyebabkan Portugis mampu memonopoli industri rempah-rempah di Indonesia.

Inggris membentuk kemitraan perdagangan yang merupakan gabungan dari pengusaha London, EIC (East India Company). Inggris pernah menguasai daerah perdagangan di Aceh, Jayakarta, Benjar, Goa dan Maluku.

Belanda menjadi penguasa utama Indonesia. Kekuasaan Belanda di Indonesia dimulai dengan pembentukan VOC, atau East India Trade Association. VOC berhasil menguasai wilayah Malaka, Ambon, dan Jayakarta.

Siswa, Begini Gambaran Keadaan Masyarakat Indonesia Pada Masa Penjajahan

Bahkan setelah pembubaran VOC, wilayah Indonesia tetap berada di bawah kekuasaan Kerajaan Belanda. Sejak itu, Indonesia diperintah langsung oleh pemerintah Belanda. Kekuasaan Belanda di Indonesia berlangsung hingga tahun 1942. Semboyan Gold, Glory, Gospel (3G) menjadi faktor yang mendorong bangsa Eropa menjelajahi lautan. Slogan ini juga yang menyebabkan kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara.

Menurut Joko Dharmawan (2017) dalam The National History Book: When the Archipelago Speaks, seruan “gold, honor and gospel” sangat populer di kalangan orang Eropa, terutama di kalangan pelaut dan pengusaha.

Hal ini dapat dilihat dalam artikel Bruce Dietrick “Pengembangan Pendidikan Memberikan Segalanya untuk Kemuliaan Zaman Keemasan dan Injil Kemajuan”.

Tentang buku sejarah 2 yang ditulis oleh d. Brato, M.; (2006), emas, kemuliaan, Injil adalah:

BACA JUGA  Motif Ukir Mataram

Dasar Pemikiran Pergerakan Padri Dan Syarekat Islam Di Indonesia

Dalam bahasa Inggris, emas didefinisikan sebagai emas. Mantra ini menggambarkan keinginan untuk mencari kekayaan dan keuntungan melalui pencarian dan pengumpulan emas, perak, logam, dan bahan berharga lainnya.

Kemuliaan atau kejayaan tergantung pada fakta bahwa suatu negara dianggap berhasil jika negara tersebut memiliki koloni yang besar. Konsep ini juga merupakan stimulator mental yang mencakup rasa pencapaian, rasa pertumbuhan, rasa pencapaian dan penaklukan.

Namun, tujuan kolonialisme di pihak Belanda sebenarnya lebih ekonomis daripada tujuan negara Barat lainnya. Oleh karena itu, penyebaran agama (Calvinisme) bukanlah tujuan utama Belanda pada masa penjajahan.

Prinsip penginjilan mengacu pada dorongan rohani untuk mewartakan dan mengkomunikasikan ajaran Kristen. Penerapan prinsip injil dapat dilihat dari bangsa Portugis dan Spanyol yang menyebarkan agama Katolik setibanya di Nusantara.

Hidupmu Akan Bahagia Jika Hijrah Total

Hanya di Indonesia, Maluku merupakan wilayah pertama yang menerima pengaruh agama Katolik. Raja Ternate, yang diasingkan ke Goa oleh Portugis pada tahun 1535, menerima agama Katolik di pengasingannya.

Penyebaran agama Katolik di Maluku mengalami perkembangan pesat. Franciscus Xavierius, pendeta yang mempopulerkan agama Katolik dari Ordo Jesuit, menyebarkan agama Katolik di Ambon, Ternate dan Morotai bersama Ignatius de Loyola pada tahun 1546-1547.

Alhasil, jumlah umat Katolik di Maluku meningkat pesat. Dari 10.000 penduduk di tahun 1660-an menjadi 25.000 di tahun 1590-an.

Menurut Shiva Devy (2017) dalam Buku Saku Edisi Baru IPS & PKN SMP Pelajaran VII, VIII, dan IX, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi kedatangan orang Barat ke Nusantara, antara lain:

Teologi Pembebasan Dalam Islam

Indonesia menjadi incaran negara-negara Barat karena memiliki berbagai macam produk pertanian, seperti rempah-rempah seperti kakao, karet, kayu manis, lada, safflower, dan minyak sawit.

Sedangkan negara barat tidak memiliki banyak rempah di negaranya sendiri karena kondisi alam di sana yang tidak sebaik Indonesia. Inilah sebabnya mengapa orang Barat akhirnya datang ke Nusantara.

Peristiwa revolusi industri di Eropa menjadi salah satu faktor pendorong kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara. Revolusi Industri itu sendiri adalah perubahan total dalam produksi barang-barang yang dibuat oleh tenaga manusia atau hewan menjadi tenaga mesin.

Islam disebut agama tauhid karena, keinginan yang disertai kemampuan untuk membeli barang dan jasa disebut, tuhan dalam agama buddha disebut, fransiskus xaverius menyebarkan agama katolik di, misi penyebaran agama budha disebut, pemuka agama budha disebut, misi penyiaran agama budha disebut

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment