Masih Dina Tahap Naon Candi Jiwa Nepi Ka Kiwari

administrator

0 Comment

Link

Masih Dina Tahap Naon Candi Jiwa Nepi Ka Kiwari – Terletak di Pemandian Batujaya di Kecamatan Batujaya dan Pakisjaya Karawang, Jawa Barat, Candi Chiwa merupakan salah satu candi peninggalan agama Buddha. Selain Candi Jiwa, salah satu candi Budha tertua di Indonesia adalah Candi Sejarah Sewu yang terletak di Klaten, Jawa Tengah.

Selain candi Jiwa di kompleks ini, terdapat 46 candi lainnya yang tersebar di sekitar pemandian Batu Jaya. Dan ada juga kemungkinan untuk menambahkan lebih banyak. Karena masih ada tempat-tempat baru untuk ditemukan di sekitar. Kompleks candi Batujaya, karena diperkirakan masih banyak candi yang tertimbun tanah.

Masih Dina Tahap Naon Candi Jiwa Nepi Ka Kiwari

Menurut berbagai sumber, Candi Chiwa dibangun antara abad ke-2 dan abad ke-12, yang diduga berkaitan dengan sejarah Kerajaan Tarumanegara.

Buku Guru Kls 8

Itu disebut Batujaya I atau candi spiritual. Ini memiliki sejarah yang agak misterius. Menurut penduduk desa yang tinggal di dekat Candi Chiwa, konon sebelum ini Unur atau gundukan tanah yang menutupi candi itu dilewati oleh sekawanan kambing. Dan kambing itu mati karena alasan yang tidak diketahui. Penduduk setempat menganggap tempat itu “spiritual” karena seekor kambing yang melewati tempat itu tidak pernah mati karena alasan yang tidak diketahui.

Sumber lain mengatakan bahwa kata roh berasal dari “Siwa”, salah satu dewa agama Hindu. Hal ini tergantung dari pengaruh Sunda yang mempengaruhi penyebutan nama Siwa dalam nama roh tersebut. Ini lebih dari sekedar kuil kuno.

Tidak banyak sumber tentang asal muasal candi Chiwa ini. Beberapa penemuan telah ditemukan di pemandian Batujaya ini, antara lain berupa tablet/lembaran relief Buddha. Banyaknya jenis keramik Prasasti Terakota yang berisi mantra dan masih banyak lagi yang menunjukkan bahwa bangunan ini merupakan bangunan peninggalan Buddha. Dan sang arsitek membangun candi ini berbentuk bunga teratai, yang menandakan bahwa di puncaknya terdapat pagoda sebagai pagoda Budha.

BACA JUGA  Mengapa Tulisan Sejarah Harus Disajikan Secara Kronologis

Analisis radiografi 14 karbon terhadap artefak yang ditemukan di kompleks pemandian Batujaya menunjukkan bahwa candi di kompleks ini dibangun antara abad ke-2 dan ke-12, termasuk Candi Jiwa. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya prasasti dan porselen Cina. Banyak ditemukan arca nazar dan plesteran di komplek percandian Batujaya yang berisi penanggalan Tionghoa lengkap dan prasasti bercorak palografi yang ditemukan. dari beberapa sumber di atas Diperkirakan bahwa Candi Chiwa dibangun pada masa Kerajaan Taruma Negara.

Buku Guru Sunda Kls 4

Penelitian dimulai pada tahun 1984 oleh tim arkeolog dari Fakultas Sastra Indonesia. yang sekarang bernama Fakultas Ilmu Budaya universitas Indonesia Dari laporan penduduk desa bahwa artefak kuno ditemukan di persawahan, terkubur di dalam tanah. Gundukan itu disebut “unur” oleh masyarakat setempat. Unur juga mendapat restu dari masyarakat setempat.

Hingga tahun 2000 telah ditemukan 24 situs di Desa Tegaljaya dan Desa Segaran, 11 situs ditemukan di Desa Tegaljaya dan 13 situs di Desa Segaran, dan pada tahun yang sama dari 24 situs yang ditemukan hanya 11 situs yang ditemukan. Dan misteri pembangunan candi-candi tersebut hingga saat ini belum jelas. Karena tidak banyak sumber yang mengungkap asal usul candi di situs Batujaya ini.

Namun saat ini Candi Jiwa atau Candi Segaran/Batujaya I telah dibangun kembali walaupun bentuk asli candi masih utuh, dan Candi Blandongan atau Candi Segaran/Batujaya 5 memiliki kelengkapan paling banyak diantara candi lainnya. Menurut penelitiannya, ada 31 situs antara tahun 1992 dan 2006, dan situs-situs ini diberi nama sesuai desa tempat ditemukannya, seperti situs-situs sebelumnya.

Kuil Chiwa dievakuasi dari tahun 1997 hingga 2004. Kuil ini berbentuk bujur sangkar dan berukuran 19 x 19 meter dengan tinggi sekitar 4,7 meter. Barat daya baik-baik saja karena tidak ada pintu di daerah Chiwa.

Lks Kelas 5 Smster 2

Kuil Chiwa memiliki bangunan yang menyerupai bunga teratai. Di tengah Kuil Chiwa terdapat bekas bangunan melingkar yang dipercaya menyimpan rupang Buddha. Dan tidak adanya anak tangga di candi ini membuktikan penegasan bahwa pada masa lalu, sejarah Candi Chiwa merupakan candi berbentuk bunga teratai dengan stupa yang besar.

BACA JUGA  Happy Birthday Wish You All The Best Bahasa Indonesianya

Setelah dipugar, candi ini terlihat lebih semarak. Anda bisa melihat lapisan patcha (pata) yang membentuk dasar candi. Jahitan setengah lingkaran (kumuda) dan jahitan penyangga (uttara) memiliki bekas bata pada kaki yang dilapisi plesteran (putih tipis). Di atas altar terdapat lingkaran yang terbuat dari batu bata dengan diameter sekitar 6 meter, di mana gelombangnya seperti kelopak bunga teratai.

Konon Desa Segaran dulunya merupakan sebuah danau yang terbentuk dari aliran Sungai Citarum, dan lokasi candi berada di dalam danau. Tampak pada nama desa Segaran yang dalam bahasa Sansekerta berarti laut, danau, dapat disimpulkan bahwa Kuil Chiwa dulunya merupakan mahakarya Buddha yang duduk di atas teratai yang mengapung di air.

Unur Danar adalah sebuah bangunan berukuran 20 x 15 meter yang diperkirakan hanya merupakan bagian dasar candi. Di sisi barat terdapat tangga rusak. Sedangkan Unur Segaran IV memiliki bangunan berukuran 6,5 x 6,5 meter dan di bagian tenggara terdapat tangga yang juga rusak.

Islamisasi Di Tatar Sunda

Unur Blandongan atau Candi Blandongan merupakan kawasan di sekitar Candi Jiwa yang memiliki bentuk paling sempurna dibandingkan dengan candi lainnya. Ukurannya 25×25 meter. Ada tangga di setiap sisi. Di bawah candi terdapat selasar yang memisahkan lantai bangunan dan dinding samping. Di tengahnya terdapat sebuah bangunan berukuran 12×12 meter, di candi ini juga banyak ditemukan prasasti. Ada juga tablet yang membaca skrip Pallava.

Bangunan itu hanyalah sebuah bangunan persegi panjang, dengan panjang sekitar 11 meter dan lebar sekitar 7,5 meter, sebuah cekungan yang tidak diketahui kedalamannya. Tembok timur setebal 4 meter dan tembok lainnya setebal 1,7 meter.

Elemen serut ini berukuran 22 kali 10 meter. Bangunan di bagian ini rusak parah. Mungkin ada lebih dari satu candi dalam elemen ini. Sebuah gedung berukuran panjang 8 meter dan lebar 6 meter. Ornamen yang dilapisi plesteran juga terlihat di sini. Ada juga patung binatang dan manusia juga.

BACA JUGA  Lagu Gundul-gundul Pacul Adalah Lagu Daerah Yang Menggunakan Tangga Nada

Ada sebuah bangunan persegi, berukuran 10 × 10 meter, dengan tangga mengarah ke timur laut dan tenggara, dan di atasnya adalah bangunan bundar bobrok.

Bahasa Sunda Modul 2 Pangajaran Sastra Sunda Klasik

Terdapat bangunan berukuran 6 x 4 meter dengan tangga di sebelah timur laut. Dan di tengah candi terdapat sebuah danau berukuran sekitar 1,8 x 1,7 meter.

Candi Batujaya diperkirakan meliputi area seluas 5 kilometer persegi, termasuk dua desa di dua kecamatan: Desa Telagajaya di Kecamatan Pakisjaya dan Desa Segaran di Kecamatan Batujaya, Kegubernuran Karawang, Provinsi Jawa Barat, tempat periode Candi Batujaya. terdapat sawah dan pemukiman penduduk.

Wat Jiwa juga terletak di lepas pantai utara Jawa. Jaraknya hanya 500 meter dari Sungai Citarum. Karena adanya Sungai Citarum, kondisi tanah di pekarangan candi selalu basah meski di musim panas. Selain itu, Candi Chiwa berada sekitar 15 km sebelah timur laut dari situs Cibuaya, dimana candi tersebut terletak Situs Hindu dan pra-Hindu diperkirakan akan dibangun pada abad pertama Situs ini juga muncul dalam tulisan Fa Hsien, sebuah kerajaan dengan luas jumlah umat Buddha, dan banyak Brahmana dan agama lainnya.

Kondisi jalan beton mulus karena mengarah ke candi. Namun, jalannya cukup kecil. Jadi Anda harus cukup berhati-hati untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Karena jarak antar candi di pemandian Batujaya, pemerintah setempat telah membuat jalan setapak dengan lebar 1 meter, sehingga memudahkan Anda menjelajahi semua candi yang ada di kawasan tersebut. Itulah pembahasan tentang sejarah candi Jiwa yang bisa kita pelajari.

Sejarah Candi Jiwa Karawang (jawa Barat) Paling Lengkap

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment