Menangkap Ikan Dengan Bahan Peledak Dapat Merusak Lingkungan Karena

administrator

0 Comment

Link

Menangkap Ikan Dengan Bahan Peledak Dapat Merusak Lingkungan Karena – Penangkapan ikan dengan barang dan alat yang dilarang seperti bahan peledak, potash dan alat tangkap atau perahu masih terjadi di perairan Maluku Utara. Polda Malut dari Kepolisian Resor Maritim (Polair) melaporkan, sebagian besar pelaku kejahatan yang tertangkap menggunakan bom ikan berbahan dasar bubuk, belerang, kayu, amunisi atau sisa-sisa Perang Dunia II di Morotai. Ini adalah isu yang baru-baru ini muncul dalam diskusi di Ternate.

Pemda, kepolisian, angkatan laut, kejaksaan, kampus, masyarakat dan ormas Sipul, serta semua pihak yang terlibat dalam masalah perikanan Maluku Utara ikut serta dalam diskusi tersebut.

Menangkap Ikan Dengan Bahan Peledak Dapat Merusak Lingkungan Karena

Mengenai penggunaan bahan peledak dan potasium untuk penangkapan ikan yang merusak, sudah umum terjadi di hampir semua kota besar di Maluku Utara, seperti Halmahera Selatan, Halmahera Utara, Halmahera Timur, Laut Morotai, Pulau Su La dan Tagliabu.

Illegal Fishing, Hasil Maksimal Namun Merusak Ekosistem!

“Perairan pulau-pulau itu, baik berpenghuni atau tidak berpenghuni, semuanya menjadi sasaran pengeboman dan penangkapan ikan potash,” kata Abdullah Asagaf, Kepala Dinas Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan Maluku Utara.

Menyampaikan laporan tentang rusaknya perikanan di Maluku Utara, dia mengatakan meski ada aturan untuk melindungi sumber daya laut, illegal fishing tetap terjadi.

Dia mengatakan, persoalan di Maluku Utara itu terkait dengan banyak wilayah dan pulau sehingga menyulitkan aparat untuk mengusut secara seksama. “Ada 805 pulau di Maluku Utara, hanya 82 pulau yang berpenghuni. Sebanyak 723 pulau tidak berpenghuni.”

Dia mengatakan situasi tersebut memungkinkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab merusak barang-barang secara sembarangan. Misalnya, dalam kasus pengeboman ikan, sebagian besar pelaku kejahatan memanfaatkan wilayah tersebut dengan sedikit pengawasan dari polisi (Polyrud) dan otoritas angkatan laut.

Dampak Buruk Penangkapan Ikan Dengan Bom

Dia mengatakan bahwa jenis penangkapan ikan yang merusak ini tidak hanya menggunakan bahan peledak atau racun. Beberapa alat tangkap sudah dilarang, namun ada juga yang masih digunakan. Dia mencontohkan mendayung, menggeliat, memancing.

), memiliki dampak negatif, menyebabkan penurunan populasi ikan dan ancaman terhadap lingkungan perairan. Peraturan kementerian melarang penggunaan peralatan ini. “Namun, praktik penggunaan gawai di lapangan tetap ada,” ujarnya.

Menurutnya, persoalan tersebut perlu disikapi secara serius. Penggunaan alat tangkap tradisional Muromi atau Kalase masih ada, misalnya di Pulau Hiri sebelah Ternate dan Mare di Kepulauan Tidore.

Memang di Kepulauan Cayoa alat musik dibawa dari Sulawesi Utara atas izin kepala desa. “Kami sudah meminta Dinas Perikanan Halmahera Selatan untuk mengeluarkan warning. Alat tangkap ini sangat merusak,” kata Abdullah.

Kelas 5 Ekosistem Worksheet

Armen Naim, Direktur Dinas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Ternate, mengatakan penangkapan ikan dengan bahan peledak atau potas menyebabkan kerusakan ekosistem laut. Ia mengatakan, kerugian tersebut bukan hanya karena hilangnya ikan dan karang.

BACA JUGA  Jumlah Tuts Hitam Dalam Satu Oktaf Piano Adalah

Konon, potasium digunakan oleh nelayan rekreasi. “Cara menggunakan potasium adalah dengan memasukkannya ke dalam satu liter insektisida dan menyemprotkannya ke ikan di bebatuan.” Ini sering terjadi. ,

Mereka mengatakan bahwa mereka mencoba menangkap ikan yang hidup di bebatuan atau di tepi terumbu karang. Praktek ini tidak hanya membunuh ikan, tetapi juga merusak terumbu karang.

Dalam kasus ledakan bom ikan, para pelaku telah menyiapkan bahan peledak dengan cara mencampurkan urea dengan solar dan mengeringkannya, ujarnya. Setelah kering, masukkan botolnya, lalu tempelkan bahan peledak sebagai sumbunya, yang akan menyebabkan botol buatannya meledak.

Penggunaan Bom Ikan Masih Marak

Menurut UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, penggunaan alat dan perlengkapan penangkapan ikan yang bersifat merusak dilarang. Ayat 1 Pasal 8, jo. Pasal 84 ayat 1, mengatur barang siapa yang menggunakan bahan kimia, bahan hayati, dan bahan peledak untuk penangkapan ikan dan/atau budidaya. Selain itu, cara dan struktur yang dapat membahayakan keselamatan ikan atau lingkungan akan dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda Rp 12 miliar.

Menurut maskapai Porda Maluku Utara, bom ikan digunakan hampir setiap saat. Kasus masih bertebaran terutama di pulau-pulau yang jauh dari pantauan TNI dan otoritas Polair.

Muhammad Zulkarnain dari Dirpolair Polda Malut dalam sambutannya mengatakan, penggunaan alat dan perlengkapan berbahaya seperti bahan peledak dan kalium permanganat tersebar di seluruh perairan dan Kepulauan Maluku Utara.

Dia mengatakan perikanan dibom di Halmahera, Bakan, Obi, Morotai, Pulau Sula bahkan Talib yang dekat Sulawesi Tengah.

Apa Saja Yang Termasuk Jenis Penangkapan Ikan Destruktif ?

Pada tahun 2016, dilaporkan puluhan kasus pengeboman ikan, namun hanya tiga pelaku yang tertangkap di Tobelo, Morotai, dan Halmahera Selatan.

Pada tahun 2017, terjadi ledakan ikan sebanyak 4 kali di Halmahera Selatan dan 2 kali di Halmahera Utara. Enam kasus telah diselesaikan dan pelakunya telah dikirim ke penjara, katanya.

“Pada kasus tahun 2016 digunakan bubuk mesiu yang diambil dari amunisi sisa Perang Dunia II di Morotai. Dalam empat kasus di Halmahera Selatan, rata-rata digunakan bom belerang atau kayu dan bubuk solar” Kebun Binatang Kanan.

Dia mengatakan, pada 2018 ini ada dua kasus di Pulau Obi, Halmahera Selatan dan dalam kedua kasus itu, Polres Marut berhasil. Pupuk dari Sulawesi Tengah dilaporkan digunakan dalam bom tersebut.

Buku 2_sumber Daya Hayati Maritim

Zukanan mengatakan, dari hasil penyelidikan Polda Maluku Utara terungkap bahwa bom tersebut berasal dari dunia luar menuju Pulau Talib melalui Pulau Banggai Sulawesi Tengah.

Tambang bermerek Matahari ini terutama ditargetkan di pulau Taliabu yang tidak berpenghuni. Dari sana mereka masuk ke berbagai wilayah Maluku Utara, khususnya Surtaliab dan Halmahera Selatan, ujarnya.

BACA JUGA  Partikel Alfa Yang Jatuh Pada Titik C Adalah

M Janib Ahmad, Dekan Fakultas Perikanan Universitas Karen Ternate, mengatakan dampak bahan peledak dan potasium terhadap ekosistem laut sangat serius. Satu bom dapat menghancurkan sekitar 500 meter persegi karang. Ikan dan makhluk laut sedang sekarat dan binasa, katanya.

Selain merusak ekosistem perairan, termasuk biodiversitas laut, unsur seperti potasium dalam racun ikan juga berbahaya bagi manusia yang memakan ikan tersebut. “Ikan mengandung zat berbahaya yang dapat membahayakan tubuh.”

Destructive Fishing: Bom Ikan, Berbahayakah?

Keterangan gambar utama: Sungai Morotai, salah satu daerah di mana penangkapan ikan dengan bahan peledak saat ini dilakukan. Foto: Mahmud Ichi/Indonesia) Hingga saat ini kegiatan tersebut sudah dilarang oleh pemerintah Indonesia. Kegiatan ini dilarang karena merusak ekosistem laut di sekitar wilayah penangkapan ikan. Namun, ikan dapatkan

Meski hal ini membuat ikan lebih mudah dijangkau oleh para olahragawan, kualitas ikan yang ditangkap dipastikan tidak baik, apalagi untuk ekspor. Karena itu, pemerintah Indonesia tidak akan mengeluarkan sertifikat untuk ikan yang ditangkap dengan cara tersebut.

Rina, Kepala Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (BKIPM KKP), di Jakarta pekan lalu. Menurutnya, Kementerian Kelautan Perikanan melarang keras siapapun menangkap ikan di perairan Indonesia.

Hingga saat ini, penangkapan ikan secara destruktif dilakukan dengan bahan peledak dan racun. Kedua cara ini dilarang karena merusak ekosistem laut, termasuk membunuh karang dan biota laut. laut lainnya.

Destructive Fishing Ancam Perikanan Pulau Tasipi

, baik ledakan maupun keracunan, tidak akan lolos verifikasi. Ikan yang tidak bersertifikat berarti tidak dapat dikirim ke daerah tujuan. ‘ dia menjelaskan.

Ikan hasil tangkapan nelayan di Desa Vavulin, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, Wilayah Utara. Foto: Armada Lanal Maumere TNI Angkatan Laut

Namun, meski KKP bisa mendeteksi ikan yang ditangkap dengan bahan peledak, Leena mengaku sejauh ini pihaknya belum bisa mendeteksi ikan yang ditangkap dengan racun.

“Kalau kita tahu ada ikan yang ditangkap dengan cara merusak karang atau menggunakan racun, kita bisa langsung menolak untuk menghentikan penjualannya, tapi operator tentu tidak ingin produknya gagal, itu akan berlalu Sesuai dengan ketentuannya, jangan

Sosialisasi Pengendalian Kerusakan Daerah Pesisir Dan Laut

Saat ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan sedang menyiapkan laboratorium untuk menguji kondisi ikan yang ditangkap dengan racun dan kondisi ikan yang diperoleh dari operasi budidaya.

Rina mengatakan pembangunan laboratorium tersebut merupakan bagian dari komitmen KKP untuk meningkatkan kualitas produk perikanan Indonesia sekaligus menjaga kelestarian alam laut. Laboratorium adalah bagian dari peta jalan pengembangan (

, Menjaga kualitas biota perairan sangat dinanti. Alasannya, BKIPM bisa mendeteksi ikan yang dibombardir, tapi sejauh ini tidak bisa mendeteksi ikan yang disemprot.

BACA JUGA  Uraikanlah Maksud Isi Surat 1 Dan Surat 2

“Sulit dideteksi karena ikan yang tertangkap dengan racun biasanya menunjukkan tanda-tanda lemah dan pulih kembali ketika dilepaskan ke air yang tidak tercemar, sedangkan ikan yang sudah musnah mudah dideteksi karena secara fisik dapat terlihat patah, seperti patah tulang dan punggung, serta organ dalam. Ikan dimusnahkan,” jelasnya.

Polairud Ingatkan Masyarakat Tangkap Ikan, Tak Gunakan Bahan Peledak

Selama di sana, untuk bisa menguji ikan yang ditangkap, kata Lina, pemeriksaan darah dilakukan di laboratorium. Dalam proses ini, KKP bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PDSKP) KKP dan Balai Penelitian Pertanian Bogor.

Pelaku ledakan ikan ditangkap oleh Dit. Polarud Polda NTT di perairan Dambila dan Koja Doi di Taman Wisata Laut Kepulauan Teluk Maumere (TWAL). Gambar: Det. Polarud Polda NTT

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhi Prabowo mengatakan pembangunan laboratorium dan pengujian ikan merupakan penemuan baik Indonesia. Lebih jauh lagi, karena jika berhasil terdeteksi maka upaya konservasi akan efektif yang berarti akan memperpanjang umur kelautan dan perikanan Indonesia.

Termasuk terbitnya Keputusan Menteri No. 114/KEPMEN-KP/SJ/2019 tentang Rencana Aksi Nasional Pengawasan dan Penanganan Gangguan Penangkapan Ikan Periode 2019-2023.

Hal Hal Yang Dapat Merusak Ekosistem Laut

Rencana Aksi Nasional tersebut kemudian ditegaskan kembali dengan Nota Kesepahaman (No. 01/Utama-KP/KB/II/2020) yang ditandatangani dengan Polri tentang Koordinasi dan Keamanan Sektor Kelautan dan Perikanan. di komentar, hapus

Untuk melanjutkan pencegahan dan penanggulangan, pemerintah Indonesia juga bekerjasama dengan pemerintah daerah, polisi laut dan udara, angkatan laut Indonesia. Melalui kerja sama ini, kegiatan patroli air dapat dilakukan lebih cepat dan lebih kuat, karena merupakan kegiatan pengawasan.

Pelaku bom ikan dan kapal penangkap ikan yang juga dijadikan barang bukti diamankan dan dibawa ke Rarantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto: Armada Lanal Maumere TNI Angkatan Laut

Echo mengatakan sepanjang 2019, pihaknya aktif melakukan patroli dan pemeriksaan terhadap 952 kapal ikan yang beroperasi di perairan Indonesia. Ada 33 kapal penangkap ikan yang dikenal

Polair Polda Sumut Tangkap Nelayan Gunakan Bahan Peledak

Sifat bahan kimia yang dapat merusak jaringan hidup disebut, mengapa berladang dapat merusak lingkungan jelaskan, mengapa globalisasi dapat merusak lingkungan, aktivitas manusia yang dapat merusak lingkungan, penangkapan ikan dengan bahan peledak, kegiatan yang dapat merusak lingkungan, menjaga kesehatan lingkungan sekitar dapat dilakukan dengan cara, cara agar laptop dapat menangkap sinyal wifi dengan kuat, perilaku manusia yang dapat merusak lingkungan, menangkap ikan dengan pukat harimau dapat mengakibatkan, penambangan terbuka dapat merusak lingkungan karena, menjaga kebersihan lingkungan dapat dilakukan dengan cara

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment