Mesin Perontok Padi Adalah Perkembangan Teknologi Di Bidang

admin 2

0 Comment

Link

Mesin Perontok Padi Adalah Perkembangan Teknologi Di Bidang – 1 Mesin Perontok Padi **): Kasus Sulistiadji *) Balai Besar Mekanisme Pertanian 2007 *) Balai Besar Mekanisme Pertanian Badan Litbang Pertanian

2 1 I. Informasi Umum Operasi perontokan gabah dilakukan terutama setelah operasi panen padi (pemotongan batang tanaman padi dengan arit atau alat pemanen). Operasi perontokan ini dapat dilakukan secara konvensional (manual) atau menggunakan mesin perontok. Secara tradisional, operasi perontokan akan memiliki kualitas yang buruk dan energi yang sangat melelahkan karena kerugian dispersi yang relatif besar, pencairan, dan waktu perontokan yang singkat. Mesin perontok dirancang untuk memaksimalkan kapasitas dan efisiensi kerja untuk mendapatkan hasil kualitas yang lebih baik dan kerugian yang lebih sedikit. Berbagai jenis perontok padi tersedia di Indonesia dengan kapasitas kecil, sedang dan besar (mobile). Di Indonesia, mesin perontok mulai populer di masyarakat ketika Revolusi Hijau dimulai pada tahun 1960-an, ketika IRRI (International Rice Research Institute) yang berbasis di Filipina memperkenalkan varietas padi baru. Pada saat itu, varietas padi IR mampu menghasilkan hasil yang sangat besar apabila ditanam secara intensif, sehingga pada tahun 1985 Indonesia mulai mengalami swasembada beras. Selain pengembangan tanaman padi IR di Indonesia dan dukungan sumber pendanaan dari Kementerian Pertanian dari USAID, lahirlah proyek kerjasama yang disebut Proyek IRRI_DIPTROD ( ), sebuah proyek untuk mengembangkan produsen alat dan mesin pertanian skala kecil. Indonesia. (traktor tangan, transplanter, pompa air, perontok, pengering, seeder, harvester, weeder, dll.) berkaitan erat dengan produksi padi/beras. Alat dan mesin pertanian (alcintan) yang ada saat itu adalah mini alcintan buatan Jepang, yang suku cadangnya masih diimpor oleh dealer merek swasta (misalnya Yanmar, Kubota, Iseki, Sato, Mutho, dll). Tak heran, mesin perontok yang kini populer di kalangan perajin skala kecil ini merupakan hasil modifikasi mesin perontok yang dikembangkan oleh IRRI (TH 6, TH 7, TH 8) di Indonesia. Prinsip dasar perontokan adalah memisahkan gabah dari tangkai malai, yang dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Pemukulan malai padi dalam gabol seperti rangka kayu atau bambu 2. Cara mekanis, menggunakan beberapa komponen, meliputi: (a) butir beras akibat gesekan (stripping); (b) dampak pergerakan butir yang cepat pada material (palu); (c) tekanan di dalam pod (dampak); (d) Efek gabungan dari dua atau lebih faktor karena gaya sentrifugal dinamis. Kapasitas perontokan berkisar antara 28 hingga 34 kg/jam tergantung pada beratnya dan 10 hingga 12 kg/jam untuk varietas keras. digantung. Kapasitas perontokan mekanis berkisar dari 450 kg/jam hingga 600 kg/jam menggunakan perontok. Kapasitas perontokan lebih tinggi jika jerami lebih sedikit pada saat panen padi.

BACA JUGA  Bagaimana Pengoperasian Teknologi Komunikasi Modern

Mesin Perontok Padi Adalah Perkembangan Teknologi Di Bidang

3 2II. Berbagai jenis mesin perontok padi (mesin perontok): 1. Perontok dayung dan perontok lipat 2. Perontok tipe drum tertutup (silindris). 3. Thresher terbuka dengan tipe drum (silindris). 4. Perontok Terbuka (Silinder) Tipe Modifikasi 5. Perontok Mobil Tipe Aksial 6. Perontok Modifikasi Varietas Padi Tahan 1. Perontok Paddle, Perontok Lipat Paddle: Perontok tipe dayung ini konstruksinya sederhana, bisa dibuat sendiri oleh petani, dan bisa dikendalikan oleh satu orang. Umumnya hanya digunakan untuk perontokan padi. Jenis paddle thruster ini tidak diklasifikasikan sebagai mesin karena tidak menggunakan sumber penggerak mesin. Bahan konstruksi antara lain: 1. Poros belakang roda sepeda. 6. Reng dan paku kayu 2. Roda gigi sproket (roda bebas) Roda sepeda. 7. Plat seng atau triplek 3. Rantai roda sepeda 8. Diameter logam bagel 10 sd 12 mm 4. Ban dalam roda sepeda 9. Papan kayu 5. Paku panjang 8 mm Bahan ini dapat digunakan, bila menggunakan bahan baru, biaya bahan akan 3 kali. Spesifikasi Perontok Dayung Tetap Berpenggerak Tipikal (Gambar 1): 1. Dapat menghemat tenaga dan waktu 2. Operator membutuhkan 1 (satu) orang 3. Mudah dioperasikan dan meminimalkan kerusakan akibat percikan 4. Kapasitas kerja: 75 kg hingga 100 kg per jam untuk dayung folding thresher Memiliki prinsip kerja yang sama dengan fixed paddle thresher, yang membedakan hanya elemen rangkanya yang dapat dilipat sehingga dapat dengan mudah diangkut antar sawah (sawah).

Pemuda Pelopor Jabar Asal Ciamis Kembangkan Mesin Perontok Padi Minimalis

4 3 Gbr. 1 b : Perontok lipat dalam posisi terlipat Gbr. 1 c : Perontok lipat tengah dibuka (siap operasi) Dayung thresher lipat ini dikembangkan pada tahun 1984 dengan tujuan untuk mengatasi kerugian hamburan besar yang disebabkan oleh padi. lantai pengirikan Dengan sistem Gebot, kapasitas kerjanya bisa mencapai 120 kg/jam dengan satu operator. Bentuknya sederhana, bahannya terdiri dari pipa, kayu, kawat dan tenda plastik, bisa dibuat bebas dengan bahan bekas atau baru dengan roda gigi roda belakang sepeda dan rantainya yang dulunya pedal. Setelah ditekan, thresher drum akan terus berputar karena dilengkapi dengan ballast eksentrik. Mekanisme rangkanya seperti kursi lipat, sedangkan mekanisme pedalnya seperti pedal mesin jahit dua orang (tipe kaki). Umumnya menggunakan sumber penggerak mesin bensin 5 HP. Jenis perontok ini hanya cocok untuk perontokan padi (Gambar 2).

BACA JUGA  Teknologi Berikut Ini Yang Menggunakan Prinsip Archimedes Adalah

5 4 Konstruksi drum (silinder) tipe tertutup (Gbr. 2) Dalam pengoperasiannya, jika jerami diperpendek, sistem umpan dapat sepenuhnya menembus (melempar), jika jerami dipotong memanjang, perontokan. Berpegangan tangan saat mengirik agar sisa jerami tetap utuh dan tertata rapi untuk keperluan lain. Kapasitas thresher ini adalah 500 kg per jam dengan 2 sampai 3 operator. Kualitas hasil perontokan masih sangat kotor, sehingga perlu lebih banyak dibersihkan.

6 5 Spesifikasi : 1. Penggerak : Mesin Bensin 5 HP 2. Berat Kotor : 105 kg 3. Panjang X Lebar X Tinggi : 950 X 760 X Kapasitas Kerja : 500 kg per jam. 5. Kecepatan putaran silinder : 600 sd 630 rpm 6. Kebutuhan tenaga : 2 sd 3 orang 7. Kebutuhan bahan bakar : 1 liter per jam 3. Perontok dengan tipe tromol terbuka (silinder): Merupakan pengembangan modifikasi dari perontok tipe tromol tertutup. Dapat digunakan untuk mengirik beras dan produk kedelai serta dilengkapi dengan ayakan untuk menjaga agar gabah yang dihasilkan relatif bersih (Gambar 4 dan 5). Performa thresher jenis ini mirip dengan thresher jenis drum tertutup, tetapi kualitas butirnya lebih baik.

7 6 Spesifikasi: 1. Penggerak: Mesin Diesel atau Bensin 7 HP hingga 7,5 HP 2. Berat Kotor: 190 kg 3. Panjang X Lebar X Tinggi: 1190 X 1320 X Kapasitas Kerja: 500 kg per jam. 5. Kecepatan putaran silinder: 600 hingga 650 rpm 6. Kebutuhan tenaga: 3 hingga 4 orang 7. Kebutuhan bahan bakar: 1 hingga 3 liter per jam Umumnya digunakan mesin diesel atau mesin bensin 7 HP. Berat kotor keseluruhan adalah dua kali lipat dari perontok jenis drum tertutup. Dibuat (Gambar 6): a. merakit roda pengangkut b. Meningkatkan kapasitas dan efisiensi fungsional c. Modifikasi mekanisme pengayakan dan sederhana d. Konstruksi yang disederhanakan agar mudah dibawa Sumber: FAO-1989 Perontok jenis ini kemudian dikembangkan dan dipromosikan di pasar Indonesia dengan berbagai modifikasi tergantung pada merek dan model yang diproduksi oleh masing-masing pabrikan. Perontok jenis ini dapat digunakan untuk merontokkan jagung dengan atau tanpa tongkol, dengan sedikit perubahan bentuk: (1)

BACA JUGA  LikeIt Lite Apk Penghasil Uang LEGIT Terbaru 2021

Launching Motor Listrik Perdana Di Subang, Kepala Smk Bintek: Semoga Memberi Sumbangsih Bagi Pembangunan

8 7 Masukkan pelat insulasi dengan lubang di bagian atas (selebar tongkol jagung) di ruang antara drum pengirikan dan ruang pelempar jerami; (2) menambah jarak antar gigi dengan mengganti threshing gear dengan diameter gigi yang lebih besar (12 mm); dan (3) mengganti dua puli sumber yang memutar tromol hingga mencapai rpm tertentu Spesifikasi: 1. Penggerak: Mesin Diesel atau Bensin 5, 5 HP hingga 6 HP 2. Berat Kotor: 110 kg 3. Panjang X Lebar X Tinggi : 1325 X 965 X Kapasitas: 500 hingga 600 kg per jam Beras 350 hingga 450 kg per jam Kedelai 700 hingga 1000 kg per jam Jagung 5. Kecepatan putaran silinder: 600 rpm untuk kedelai: 600 rpm Daya yang dibutuhkan: 600 rpm Daya untuk jagung . Hingga 4 orang 7. Kebutuhan Bahan Bakar: 0,9 liter per jam Bensin: 1,0 liter per jam Diesel 5. Perontok mobil tipe aksial Perontok tipe aksial ini (Gambar 7) memiliki kapasitas kerja yang sangat besar dengan bobot mesin 800 hingga 1000 kg per jam. 465 km Keunggulan thresher ini antara lain: (a) sangat mobile, dapat ditarik dengan traktor, truk atau hewan; (b) Harus memiliki kapasitas kerja

Mesin perontok padi adalah, perkembangan teknologi bidang kesehatan, perkembangan teknologi di bidang transportasi, contoh perkembangan teknologi di bidang pertanian, perkembangan teknologi di bidang kedokteran, perkembangan teknologi di bidang pendidikan, harga mesin perontok padi, perkembangan teknologi dalam bidang pertanian, perkembangan teknologi di bidang pertanian, perkembangan teknologi di bidang komunikasi, mesin perontok padi, perkembangan teknologi informasi di bidang pendidikan

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment