Pada Dasarnya Tujuan Gerakan 30 September 1965 Adalah

admin 2

0 Comment

Link

Pada Dasarnya Tujuan Gerakan 30 September 1965 Adalah – Pemberontakan PKI pada tanggal 30 September 1965 dikenal dengan sebutan Gerakan 30 September/PKI atau G30S/PKI. Pemberontakan merupakan bagian dari sejarah kelam negara yang mengancam eksistensi negara kesatuan Republik Indonesia.

Mengutip Dr. Nana Nurliana Soyono, MA dan buku Dra Sejarah Pendidikan Menengah dan MT. Dalam Sudarini Suhartono, MA (2006), Partai Komunis Indonesia atau PKI menjadi pemain utama dalam kampanye berdarah ini, namun militerlah yang menonjol.

Pada Dasarnya Tujuan Gerakan 30 September 1965 Adalah

Merujuk pada buku Sejarah Indonesia Kelas XII SMA/MA yang ditulis Tim Aksi Ganesha, tujuan pemberontakan PKI adalah merebut kekuasaan dari pemerintahan yang sah pada 30 September 1965 dan mengganti falsafah Pancasila dengan falsafah lain.

Pancasila Dan Kewarganegaraan

PKI sendiri mengorganisir pemberontakan di Madinah pada tahun 1948, tetapi berakhir dengan kegagalan. Dua tahun kemudian, PKI kembali muncul dan mengambil bagian dalam kehidupan politik negara.

D. N. Aidit dengan cepat mendirikan PKI yang hingga tahun 1955 menjadi salah satu dari lima partai besar di Indonesia. Kondisi sosial politik di bawah demokrasi yang berkuasa memungkinkan PKI bergerak lebih leluasa. Implementasi doktrin Nasacom juga memperkuat posisi PKI di kancah politik.

Seiring berjalannya waktu, pengaruh PKI semakin meluas di berbagai kalangan. Mulai dari guru, jurnalis, seniman, dosen, mahasiswa, cendekiawan, personel TNI hingga anggota militer.

Pada tanggal 30 September 1965, PKI melanjutkan pemberontakannya, menculik dan membunuh enam perwira tinggi dan perwira pertama di Angkatan Darat. Diantaranya, Letjen. Ahmad Yani, Mayor Jenderal. R. Soeprapto, gen. M.T. Hariono, gen. S. Parman, Brigjen. D.I. Panjaitan, Brigjen. Soetoyo Siswomiharjo dan Lettu Pierre Andries Tendian;

Tujuan Aksi Pemberontakan Pki Pada Tanggal 30 September 1965

Pada pagi hari tanggal 1 Oktober 1965, G30S/PKI menguasai studio RRI dan kantor PN. telegrap. Letnan Kolonel Uteng mengumumkan melalui RRI bahwa operasi 30 September ditujukan kepada Dewan Umum yang merencanakan kudeta terhadap Presiden Sukarno.

Mayor Jenderal Suharto berusaha menekan Gerakan 30 September dengan pasukannya. Langkah pertama adalah menetralisir dan membangunkan satuan-satuan TNI yang terkena dampak PKI.

Tindakan PKI pada masa G30S/PKI membuat marah masyarakat. Mereka memprotes, menuntut pembubaran PKI dan LSM-LSMnya, serta mengadili tokoh-tokoh PKI. Akhirnya PKI dan LSM-LSMnya resmi dibubarkan dan dinyatakan sebagai organisasi terlarang di tanah air.

Tidak hanya itu, penyebaran komunisme juga dilarang di Indonesia. Sedangkan mereka yang terlibat dalam G30S/PKI ditangkap, ditahan dan diasingkan ke Pulau Nusakambangan atau Pulau Bure. Penyabangan, 30 September 2019 Ada banyak peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang patut dikenang oleh publik, terutama generasi muda. Salah satunya disebut Peristiwa Aksi 30 September atau G30S/PKI.

BACA JUGA  Bukit Tretes

G30s Pki: Sejarah, Tujuan, Kronologi, Dan Latar Belakangnya

Insiden-insiden tersebut terjadi antara 30 September dan 1 Oktober 1965, di Jakarta dan Yogyakarta, ketika enam perwira tinggi dan satu perwira menengah Indonesia serta beberapa orang lainnya tewas dalam sebuah kudeta.

G30S adalah gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis. Gerakan itu dipimpin oleh DN Aidit, ketua Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pada pagi hari tanggal 1 Oktober 1965, Letnan Kolonel Utsing, seorang anggota Cakrabarawa (Pengawal Angkatan Darat), memimpin tentara yang diyakini setia kepada PKI.

Langkah tersebut menargetkan pejabat tinggi di militer Indonesia. Tiga dari enam orang yang diserang langsung tewas di rumahnya. Yang lainnya diculik dan dibawa ke lubang buaya.

Media Indonesia 7 Februari 2023

Sedangkan sasaran utama, Panglima TNI AH Nasution, berhasil meloloskan diri. Namun, putrinya, Ade Irma Nasution, ditembak mati dan ajudannya, Letnan Perdana Menteri Pierre Andreas Tendian, diculik dan ditembak di lubang buaya.

Keenam jenderal di atas dan Letnan Satu Pierre Tendian kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi. Sejak diundangkannya UU No. 20 tahun 2009, namanya juga sudah diakui sebagai pahlawan nasional.

Pasca peristiwa G30S/PKI, masyarakat meminta Presiden Sukarno membubarkan PKI. Soekarno kemudian memerintahkan Mayjen Soeharto untuk membersihkan semua unsur pemerintahan PKI.

Soeharto bergerak cepat. PKI disalahkan atas kudeta tersebut dan para pemimpinnya diburu dan ditangkap, termasuk DN Aidit, yang melarikan diri ke Jawa Tengah namun kemudian ditangkap.

Peristiwa Terjadinya G30 S/pki

Anggota organisasi yang diduga simpatisan atau berafiliasi dengan PKI juga ditangkap. Organisasi tersebut antara lain Lecra, CGMI, Pemuda Rakyat, Front Tani Indonesia, Gerakan Perempuan Indonesia dan lain-lain.

Berbagai kelompok masyarakat juga menghancurkan markas PKI di berbagai daerah. Mereka juga menyerang institusi, toko, kantor, dan universitas yang dituduh memiliki hubungan dengan PKI.

Pada akhir tahun 1965, antara 500.000 dan 1 juta anggota dan pendukung PKI diduga telah dibunuh. Sementara itu, ratusan ribu orang dipenjarakan di kamp konsentrasi.

Pada masa pemerintahan Presiden Suharto, G30S/PKI diperingati setiap tanggal 30 September. Selain itu, 1 Oktober juga diperingati sebagai hari suci Pancasila.

Sebuah Benda Ditimbang Di Udara Beratnya 50 N, Setelah Ditimbang Di Dalam Air, Beratnya Menjadi 30 N

Untuk mengenang tujuh pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa itu, Soeharto pun memulai pembangunan Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Dirilis Film ini diproduksi oleh Pusat Produksi Film Nasional yang diketuai oleh Brigjen Gee Dwipayana saat itu, yang juga staf kepresidenan Soeharto, dengan biaya 800 juta rupiah.

Mengingat latar belakang pembuatannya, banyak yang menduga bahwa film tersebut dimaksudkan sebagai propaganda politik. Film ini menjadi tontonan wajib bagi para pelajar, khususnya di bawah Presiden Soeharto, dan akan ditayangkan setiap malam pada tanggal 30 September di TVRI.

BACA JUGA  Iman Kepada Takdir Dipelajari Dalam Ilmu

Pasca lengsernya Presiden Soeharto pada 1998, film yang disutradarai Arifin C. Noir itu dihentikan produksinya oleh TVRI. Ini terjadi setelah tekanan publik bahwa film tersebut tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya. Partai Komunis Indonesia atau PKI adalah partai berideologi komunis yang ada di Indonesia. Partai ini didirikan pada tahun 1914 oleh sosialis Belanda Hendrikus Joseph Francisco Marie Snevliet.

Majalah Lpm Kontur Edisi Xi

Seorang pria bernama Henk Sneevliet adalah presiden Serikat Pekerja Kereta Api Belanda atau Nederlandse Vereniging van Spoor en Tramweg Personeel (NVSTP). Ruth T. McVeigh, dalam bukunya The Rise of Indonesian Communism, menggambarkan Snewlitt sebagai juru kampanye yang berbakat dan bersemangat.

Dalam catatan sejarah, PKI merupakan salah satu partai tertua dan terbesar di Indonesia. Itupun keberadaan PKI menjadi partai dengan banyak orang dari berbagai latar belakang, mulai dari intelektual, buruh hingga petani.

Pada 9 Mei 1914, Henk Snevliet mendirikan Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) atau Asosiasi Sosial Demokrat Hindia Belanda. Anggota asli ISDV terdiri dari 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda, SDAP (Partai Buruh Sosial Demokrat) dan SDP (Partai Sosial Demokrat), terutama aktif di Hindia Belanda.

Setahun kemudian, keanggotaan bertambah menjadi 134 orang. Pada tahun-tahun awalnya, ISDV membatasi aktivitasnya pada diskusi teoretis tentang isu-isu kolonial. Gerakan ISDV kurang berkembang karena tidak mengakar di masyarakat Indonesia.

Menggeledah Dua Kitab Resmi Pengkhianatan Pki

Saat itu, beberapa anggota ISDV juga tergabung dalam Sarkat Islam (SI), yang popularitasnya berkembang pesat. Salah satunya adalah Semaven, 1914, dipimpin oleh SI Surabaya, H.O.S. Tycroamino. Tjokroaminoto adalah guru politik di Semaven.

Semaven kemudian memimpin SI Semarang dan mengorganisir pemogokan. Ia juga mengungkapkan sikap oposisi politik terbuka terhadap pemerintah kolonial Belanda. Sneevliet sendiri kemudian diusir dari Hindia Belanda oleh pemerintah kolonial Belanda.

ISDV kemudian berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia di Semarang pada Mei 1920. Semaven dan Darson berkontribusi pada penciptaan. Semaven adalah presiden, Darson adalah wakil presiden, Pete Bergsma adalah sekretaris, dan H.E. Sebagai Bendahara. Adolf Bars, Jr. Stam, Denga, K. Krahn dan Sogono menjadi komisaris partai.

Dalam bukunya Tan Malaka: Perjuangan Untuk Republik 1897-1925, Harry A. Poz menyebutkan bahwa Tan Malaka muncul dengan nama Partai Nasional Revolusi Indonesia.

Soal Gerakan Separatisme

Menurut Malaka, penggunaan nama “Komunis” akan merugikan secara taktis karena dapat menggambarkan partai tersebut sebagai alat Rusia. Namun, tawaran ini ditolak oleh Semaven. Tan Malaka menggantikan Semaven sebagai ketua PKI pada tahun 1921.

BACA JUGA  Lagu Kunang-kunang Dinyanyikan Dengan Tempo

PKI memberontak terhadap pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1926, tetapi berhasil ditumpas. Tokoh PKI dan ribuan anggotanya digiring ke Boven Digul.

Tujuan utama PKI adalah menentang imperialisme dan kapitalisme pemerintah Belanda dengan membentuk serikat-serikat buruh dan mempromosikan pentingnya kesadaran politik di kalangan kaum tani.

Pada tanggal 18 September 1948, pemberontakan PKI Madeon menggulingkan pemerintahan sah Republik Indonesia, mengubah dasar negara. Gerakan tersebut dipimpin oleh Amir Sirifudin dan Musso.

Article Text 322 1 10 20210407

Tidak hanya untuk menggulingkan pemerintah Indonesia, pemberontakan PKI di Madeon juga bertujuan untuk mendirikan Republik Indonesia Soviet, mengganti dasar negara Pancasila dengan komunisme, serta mengajak kaum tani dan buruh untuk memberontak.

2. Panglima Besar Sudirman memerintahkan Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur untuk melakukan operasi penumpasan yang didukung Santri.

Kemudian, pada tanggal 20 September 1948, Kolonel A. Operasi penghancuran dilakukan. Nasution. Dalam aksi tersebut, Musso, Amir dan tokoh komunis lainnya ditemukan dan dijatuhi hukuman mati.

Gerakan 30 September atau G30S adalah gerakan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno yang dipimpin oleh PKI DN Aidit dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis.

B.2.1. Pendekatan Dan Metodologi

Peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia ini terjadi pada pagi hari tanggal 1 Oktober 1965, ketika Letnan Kolonel Ulateng, seorang anggota kakrabawa (pengawal gerombolan), memimpin pasukan yang diyakini setia kepada PKI.

Langkah tersebut menargetkan pejabat tinggi di militer Indonesia. Tiga dari enam orang yang diserang langsung tewas di rumahnya. Yang lainnya diculik dan dibawa ke lubang buaya.

Sepeninggal enam perwira tinggi TNI Angkatan Darat korban G30 S PKI yakni Letjen Ahmed Yani, Mayjen TNI Raden Sorapto, Mayjen Mas Tirtodarmo Haryono, Mayjen Sisuondo Parman, Brigadir Donald Isaac Panjaitan dan Brigjen Sutoyo Siswomiharjo. Pada 10 November 1965, Sukarno menyampaikan pidato berapi-api pada perayaan “Hari Pahlawan” di Jakarta, yang pada dasarnya memperingatkan tentara dan politisi bahwa tidak akan ada perubahan dari Nasakom, ideologi Indonesia saat itu.

Untuk membuktikannya, Sukarno bersikeras bahwa komunis akan terus berpartisipasi dalam pemerintahan dan memerintahkan pengurangan jumlah surat kabar yang diperbolehkan menerbitkan anti komunisme. Sukarno juga menjelaskan akan terus menyesuaikan komunisme dengan cita-cita nasional.

Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin Di Indonesia Pada Periode 1959 1965

Pidato

Video gerakan 30 september, film gerakan 30 september pki, gerakan 30 september, malam 30 september 1965, gerakan 30 september 1965, peristiwa 30 september 1965, gerakan 30 september pki 1965, sejarah gerakan 30 september 1965, gerakan 30 september pki, peristiwa gerakan 30 september 1965 pki, tujuan gerakan 30 september 1965, 30 september 1965

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment