Pencak Silat Maen Pukul Didominasi Gerakan

administrator

0 Comment

Link

Pencak Silat Maen Pukul Didominasi Gerakan – United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UN) telah mengakui tradisi Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb). Keputusan itu diambil pada sesi ke-14 Komite Negara Somali untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda yang diadakan di Bogota, Kolombia pada 9-14 Desember 2019.

Berdasarkan informasi yang dirilis Kantor Perwakilan Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO (KWRIU) pada 21 Februari 2020, tercatat 42 nominasi dalam WBTb, termasuk praktik pencak silat di Indonesia. Selama sesi, 24 negara anggota Komisi membahas enam persyaratan pencalonan yang mendesak, 42 ​​nominasi dalam daftar delegasi dan tiga proposal dalam Daftar Praktik Sanitasi yang Baik.

Pencak Silat Maen Pukul Didominasi Gerakan

UNESCO mengakui bahwa pencak silat telah menjadi identitas dan pemersatu bangsa Indonesia. Budaya pencak silat mewujudkan nilai-nilai persahabatan, saling menghormati dan mengedepankan kohesi sosial. Oleh karena itu, UNESCO menilai agar budaya pencak silat dapat diterima dan dikembangkan dengan baik di berbagai daerah di Indonesia. UNESCO menilai tradisi Pencak Silat sebagai WBTb dalam empat aspek yaitu bela diri, olahraga, budaya dan spiritualitas.

Anggota Satgas Tmmd Jalin Keakraban Bermain Kelereng Bersama Anak Anak Desa Tamansari

Sebagai negara pengusul, Indonesia telah berupaya, mulai dari pengumpulan dan penyerahan data, menyelenggarakan berbagai lokakarya serta mempersiapkan dan merundingkan dokumen pencalonan. Pencak Silat diusulkan ke UNESCO oleh pemerintah melalui Direktorat Warisan Budaya dan Diplomasi, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelum direkomendasikan untuk listing oleh International Committee of UNESCO (ICH), cagar budaya terlebih dahulu melalui tahap pencatatan dan penetapan. Sekretariat UNESCO menekankan pentingnya cagar budaya dan proses akuntansi untuk aset budaya, termasuk Pencak Silat. Hal ini dapat dicapai melalui kerjasama yang baik antara semua pihak yang terlibat dalam pencak silat tradisional, pemerintah, masyarakat dan akademisi.

Proses pengambilan keputusan diawali dengan usulan dari Kanwil Kebudayaan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Usulan tersebut kemudian dibahas oleh sekelompok ahli WBTb dan nantinya akan diperiksa untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Hingga tahun 2019, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membentuk kurang lebih 1.086 WBTb Indonesia.

Sedangkan pencak silat dari berbagai daerah yang ditetapkan sebagai WBTb Indonesia antara lain Pencak Silat dari Jawa Barat, Silek Minang dari Sumatera Barat, Silek Tigo Bulan dari Riau, Pencak Silat Bandrang dari Banten, Silat Beksi dari DKI Jakarta dan Silat Sincrik. Nah sobat budayawan, jika belum tahu perbedaan budaya pencak silat di Jakarta atau Betawi, berikut kami sajikan informasinya.

Nama aliran silat Bexi konon berasal dari bahasa Cina sebelum masehi. Bie berarti perlindungan dan Sie berarti empat, yang berarti perlindungan di empat sisi. Beberapa orang percaya bahwa pendiri aliran silat Bexi adalah Lai Zheng Hock (1854-1951), yang lahir di Tiongkok dan berasal dari keluarga petani. Nenek moyangnya diyakini berasal dari Amoy (Xiamen) di Tiongkok. Ia menggabungkan ilmu bela diri keluarganya dengan guru Betawi dan mengajar murid-murid dari pesisir Betawi dan Cina Benteng di sekitar Kampung Dadap. Kemudian silat ini juga menyebar ke daerah Petukangan Selatan dan Batujaya, Batusepar, Tangerong di Jakarta Selatan. Selain itu, ada beberapa sumber yang menerjemahkan Beksi sebagai singkatan dari ‘bless your people’. Ini adalah ajakan untuk praktik kerja yang baik yang harus dilakukan setelah belajar Becsi.

BACA JUGA  Huruf Abjad Ada Berapa

Tuliskan Tiga Aliran Main Pukul Yang Terkenal Di Jakarta?

Ia mengatakan, sekolah silat lahir sebagai bentuk perlawanan masyarakat Betawi terhadap penjajahan. Namun, orang Betawi menggunakan tinju tidak hanya untuk menyerang tetapi juga untuk mempertahankan diri. Untuk pertama kalinya, budaya Betawi, biasanya setelah membaca Alquran atau mempelajari ilmu-ilmu agama, setelah belajar bela diri. Dan biasanya guru memberikannya kepada pelayan atau muridnya.

Awalnya, posisi dalam Bexi Silat ini didominasi oleh kontak tubuh dengan gerakan tangan yang tidak bersenjata, tetapi tendangan atau tendangan juga dikembangkan sebagai alternatif dari posisi silat. Dalam bukunya, GJ Navi juga menjelaskan, teknik tinju mengalami perkembangan pesat atau variasi gerakan lainnya. Dikatakan setidaknya ada 317 kepalan tangan Betawi. Ini termasuk Beksi, Singkrik, Mustika Kuitang, Pusaka Jakarta, Troktok dan Sabeni Tenabang. Setiap aliran pasti memiliki posisi yang berbeda.

Seperti dilansir setubabakanbetawi.com, Silat Beksi adalah seni bela diri yang menggabungkan seni, keindahan, ketepatan dalam mencapai target, kekuatan, kecepatan dan gerakan strategis dan mencolok. Semua ilmu dan seni yang disebutkan di atas dirangkum dan diatur menurut karakteristik mereka sendiri dari bentuk kuda-kuda, gerakan menyerang, tinju dan siku keras. Gaya inilah yang membedakan pencak silat Bexi dengan pencak silat lainnya. Dalam pencak silat Bexi terdapat jurus-jurus tertentu yang memiliki ciri khas tersendiri. Juras Becci dikenal dengan pukulan dan tendangan yang keras, cepat, pendek, dan ditujukan ke area tubuh lawan yang mematikan. Dalam pencak silat Bexi, sebelum mempelajari jurus, pesilat baru biasanya mengikuti syarat pengambilan murid bernama Rosulan atau Engerosul, yang meliputi kegiatan atau ritual berupa tawassul dengan daya ingat dan doa kepada Tuhan. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran pencak silat Bexi menjadi mudah, memberikan kekuatan, stamina dan daya tahan tubuh. Di Jalan Bexley, banyak sekali gerakan menghentak kaki yang disebut gedig, dan gerakan tangan yang sangat cepat. Oleh karena itu disarankan untuk memperhatikan dan tidak berkedip untuk mengantisipasi gerakan yang berlawanan.

BACA JUGA  Jelaskan Persamaan Dan Perbedaan Antara Internet Dan Intranet

Master silat Rawa Belong dengan gelar ‘Lu Jual Gue Belly’ adalah lambang gaya silat ini. Gerakan Cingkrik sangat mengandalkan gerakan tangan yang elegan dan gerak kaki yang cepat. Kursus ini adalah salah satu dari lebih dari 300 sekolah silat di Betawi. Gaya silat ini terdapat di kawasan Rawa Belong Jakarta Barat. Sosok Si Pitung disebut-sebut sebagai salah satu tokoh yang mengajarkan Silat Singkrik. Menurut setubakanbetawi.com, sekolah Silat Singkrik saat ini adalah Singkrik Gunning dan Singkrik Sinan School. Nama sekolah tersebut berasal dari nama penerusnya yaitu Nkong Guning dan Nkong Sinan.

Suyat Matanya Berkaca Kaca Ketika Dandim Berkunjung Dirumahnya

Sifat teknik bertarungnya adalah mengandalkan takedown atau serangan. Misalnya, Syncric Gunning memiliki 80 teknik bela diri yang dapat dipelajari dengan sempurna. Nkong Gunning dan Nkong Sinan adalah murid dari dua guru besar Singkrik yang mewariskan pencak silat kepada generasi muda. Penerus Cingrik Goning saat ini adalah Tb. Bambang Sudradjat yang berlatih di Taman Mini Indonesia Pencak Silat Padepokan. Sementara itu, Singkrik Sinan terus hidup dan makmur di dalam dan sekitar Rawa Belong. Wakil Bang Bakhtiar saat ini.

Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, Uwais Korni atau Iko Uwais adalah seorang bintang film Indonesia yang sedang berkiprah di kancah Hollywood. Diketahui, aktor Betabi Rakta telah terlibat dalam program Silat Tan-Beranai selama hampir 20 tahun. Ia menyebutkan bahwa ia mewarisi ilmu bela diri dari kakeknya yang tidak lain adalah seorang guru yang belajar di perguruan tinggi tempat ia belajar Silat Tiga Rantai. Prestasi ini mengantarkannya meraih juara ketiga dalam Kejuaraan Silat Antar Universitas Jakarta 2003 dan penampilan terbaik kategori pria dewasa pada Festival Pencak Sibur 2005. Perjalanan profesionalnya dilanjutkan dengan mengikuti beberapa kompetisi seni bela diri. Seperti Rusia, Laos, Prancis dan Inggris. Film Merantau (2009) yang merupakan film laga yang dibintangi Iko akhirnya membawanya ke film laga, baik di dalam negeri maupun internasional.

Seorang sahabat budaya, Silat Tiga Berantai dikatakan sebagai warisan dari permainan bela diri dalam sejarah Jakarta, yang Pangeran Jayakarta dan diwariskan dan dikembangkan oleh penerusnya dan generasi berikutnya. Sekolah Seni Bela Diri Tiga Rantai didirikan pada tahun 1974 oleh H. Didirikan oleh Achmad Bunawar (H.Mamak). Seni bela diri terdiri dari tiga aliran utama Silat, yaitu Si Makan, Si Tembak dan Si Karate. Harimau adalah seni bela diri yang dimiliki dan diwarisi oleh Pangeran Jayakarta. Karakternya adalah serangan cakar dengan basis kekuatan internal yang kuat. Selama pertempuran, cakar digunakan untuk menyerang area musuh seperti mata dan tenggorokan.

BACA JUGA  Hasil Taksiran Ke Ratusan Terdekat Dari 167 + 524 Adalah

Tembak adalah seni bela diri yang diwarisi dari Pangeran Sugiri, kerabat Pangeran Jayakarta. Ciri khasnya adalah postur tubuh lurus dan menggunakan kedua telapak tangan dengan sikap tegas. Buka tinju dengan telapak tangan dan energi di antara mereka terbentuk dengan cepat dan diulangi saat kedua tangan saling memukul untuk membuat suara. Sedangkan Si Karet, merupakan seni bela diri yang merupakan gabungan dari aliran yang berbeda. Pergerakan karakternya cepat dan keras serta memiliki berbagai serangan dan gerakan. Di antaranya, Sekolah Kebon Mangis di H Solihin, Sekolah Sikaret di Jawa Barat, Sekolah Mak Inem Pengasinan di Karawang dan Serak di Pak Muhin di Tenabang.

Pk Identitas Unhas Edisi Februari 2020 By Identitas Unhas

Dengan warisan yang kaya dalam seni bela diri, tidak heran jika Tiga Beranai menjadi sekolah seni bela diri yang disegani. Perguruan Tiga Rantai dikatakan sebagai salah satu universitas pendiri Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Dalam beberapa kejuaraan silat, kebanyakan dari mereka yang mengikuti ketiga silat berante memenangkan kompetisi kelulusan baik di dalam negeri maupun internasional.

Aliran silat ini mengambil nama dari pendirinya, Bang Sabeni. Ia adalah seorang tokoh Betawi yang merupakan legenda silat di Jakarta selain Pitung dan Jampang. Ia lahir sekitar tahun 1860 dari orang tua Chanam dan Piah di Kebon Pal, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Daerah kelahiran Sabeni ini sangat aktif mengajarkan ilmu bela diri kepada anak-anak muda. Nama Sabeni menjadi perbincangan saat mengalahkan Murtado, seorang pesilat asal daerah Kemayoran yang kerap disapa Shabil Kemayoran. Konon saat itu Sabeni ingin menikahkan putrinya dengan Murtado, namun syaratnya adalah mengalahkan Kemayoran dan mereka bentrok. Persyaratan diterima, dan dalam Pertempuran Silat, Sabeni berhasil mengalahkan Murtado.

Setelah Bang Sabeni meninggal, silat ini diwarisi dan diwariskan kepada anaknya M Ali Sabeni dan cucunya Zulbakhtiyar bin M. Ali pergi ke Sabeni. Sejauh ini Sabeni Silat terus mengalir. Berbagai gaya Sabeni Silat dikenal karena kecepatan dan keefektifannya. Salah satu fiturnya adalah game

Gerakan pencak silat pagar nusa, 20 gerakan pencak silat, 10 gerakan pencak silat, gerakan pencak silat macan putih, gerakan seni pencak silat, gambar gerakan dasar pencak silat, gerakan pencak silat ipsi, rangkaian gerakan pencak silat, gerakan dalam pencak silat, gerakan pencak silat psht, gerakan pencak silat merpati putih, macam macam gerakan pencak silat

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment