Pengertian Dari Nilai Dan Semangat Yang Telah Diidentifikasi

administrator

0 Comment

Link

Pengertian Dari Nilai Dan Semangat Yang Telah Diidentifikasi – 8 Likona, Thomas. Pendidikan untuk Pembangunan Karakter: Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan untuk Rasa Hormat dan Tanggung Jawab (Diterjemahkan oleh Juma Abdu Wamaungo. Jakarta: Bumi Aksara. 2012), h. 81 9 Masnur Muslich. Pendidikan Karakter: Menjawab tantangan krisis multidimensi. (Jakarta: Bumi Aksara. 2011), hal 10 Muchlas Samani & Hariyanto. Konsep dan model pendidikan karakter. (Bandung: PT. Juvenil Rosdakarya. 2011), halaman 11 Agus Wibowo. Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter Bangsa yang Beradab. (Yogyakarta: Perpustakaan Pelajar. 2012), h.

Karakter adalah properti yang dimiliki oleh suatu objek atau individu. Sifat ini asli dan berasal dari kepribadian objek atau individu dan merupakan mesin yang menentukan bagaimana seseorang bertindak, bertindak, mengatakan dan bereaksi terhadap sesuatu. 12 Selain itu, menurut Laluin, yang dimaksud dengan karakter adalah ciri khas setiap individu dalam hal jati diri (kekuatan hati), yang merupakan inti dari sifat-sifat batin/spiritual, cara berpikir, pola perilaku (sikap dan tindakan lahiriah). ). Menjamin kehidupan seseorang dan bekerja sama dengan baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. 13 Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa karakter adalah ciri kepribadian seseorang yang melekat pada diri individu, berbeda dengan orang lain dalam sikap, pemikiran dan tindakan. Karakteristik setiap individu bermanfaat untuk hidup dan bekerja sama baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat, bangsa dan Negara. 2. Komponen karakter yang baik Ada tiga komponen karakter yang baik yang dikemukakan oleh Lickona: 14 a. Pengetahuan moral Pengetahuan moral merupakan hal yang penting untuk diajarkan. Enam aspek berikut adalah hal-hal yang menonjol sebagai tujuan yang diinginkan dari pendidikan karakter.

Pengertian Dari Nilai Dan Semangat Yang Telah Diidentifikasi

12 Jamal Ma’mur Asmani. Pedoman internalisasi pendidikan karakter di pusat-pusat pendidikan. (Yogyakarta: Diva Press. 2011), hlm.13 14 Makna-Dikotomi (Yogyakarta: Perpustakaan Mahasiswa), hlm. Lickona, Thomas. Pendidikan untuk Pembangunan Karakter: Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan untuk Rasa Hormat dan Tanggung Jawab (Diterjemahkan oleh Juma Abdu Wamaungo. Jakarta: Bumi Aksara. 2012), h. 85-

Laporan Aktualisasi Nilai Nilai Dasar Asn Golongan Iii Angkatan Xiii Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau Tahun 2022

Mempelajari apa yang dianggap sebagai pemikiran moral yang baik dan apa yang tidak dianggap sebagai pemikiran moral yang baik untuk melakukan sesuatu. 5) Pengambilan Keputusan Mampu berpikir dengan cara ini tentang bagaimana bertindak atas isu-isu moral adalah keterampilan pengambilan keputusan reflektif. Bahkan anak-anak prasekolah diajari apa konsekuensi dari membuat keputusan moral. 6) Pengetahuan Pribadi Pengetahuan diri adalah jenis pengetahuan moral yang paling sulit diperoleh, tetapi sangat penting untuk pengembangan karakter. Mengembangkan pengetahuan moral pribadi melibatkan pengenalan kekuatan dan kelemahan karakter individu kita dan bagaimana mengkompensasi kelemahan kita dari sifat-sifat ini.

BACA JUGA  Penggunaan Kata Kerja Pada Teks Laporan Hasil Percobaan Adalah Untuk

Sifat emosional karakter telah diabaikan dalam diskusi pendidikan moral, tetapi dalam hal ini sangat penting. Mengetahui apa yang benar bukanlah jaminan untuk melakukan perbuatan baik. Ada enam aspek yang merupakan aspek emosional yang harus dapat dirasakan seseorang untuk menjadi pribadi yang berkarakter.

Seseorang yang berkarakter baik memiliki pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan moral yang bekerja secara sinergis. Pendidikan karakter harus memungkinkan siswa untuk menunjukkan perilaku yang baik sehingga menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Nilai-nilai karakter yang harus ditanamkan Nilai-nilai karakter dan budaya bangsa bersumber dari teori pendidikan, psikologi pendidikan, nilai sosial budaya, ajaran agama, Pancasila dan UUD 1945 serta UU No 1945. Sisdiknas tanggal 20 tahun 2003 dan pengalaman terbaik serta penerapan nyata dalam kehidupan sehari-hari. 15 Kemendiknas menetapkan 18 nilai pendidikan budaya dan nasional sebagai berikut: 16 a. Religius: Sikap dan perilaku seseorang yang taat dalam menjalankan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap praktik keagamaan lain dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. B. Jujur : perilaku yang dilandasi oleh keinginan untuk menjadi pribadi yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, perbuatan dan perbuatan. C. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghormati agama, suku bangsa, suku bangsa, pandangan, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya. D. Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan mentaati berbagai peraturan dan ketentuan. ke. Kerja Keras: Perilaku yang berupaya sungguh-sungguh untuk mengatasi berbagai kendala belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan kemampuan terbaik Anda. F. Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari apa yang sudah dimiliki. G. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain untuk menyelesaikan tugas.

15 Zubayd. Desain pendidikan karakter: konsep dan aplikasi di lembaga pendidikan. 16 (Jakarta: Kencana. 2011), hal. Pendidikan Karakter Agus Wibowo: Strategi Membangun Karakter Bangsa yang Beradab. (Yogyakarta: Perpustakaan Pelajar. 2012), h. 43-

Skripsi_101118110357_welmi Ernanda Pratiwi_1235

H. Demokratis : cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menghargai hak dan kewajiban diri sendiri dan orang lain. SAYA. Rasa ingin tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berusaha menggali lebih dalam dan luas dari apa yang telah dipelajari, dilihat dan didengarnya. J. Semangat Kebangsaan : Cara berpikir, bertindak dan memahami yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan sendiri dan golongan. k. Cinta Tanah Air: Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menunjukkan kesetiaan, minat, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. SAYA. Menghargai keberhasilan: sikap dan tindakan yang mendorong Anda untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat serta menghargai dan menghormati keberhasilan orang lain. M. Ramah dan komunikatif : tindakan yang menunjukkan rasa senang berbicara, bersosialisasi dan bekerja sama dengan orang lain. N. Cinta Damai : Sikap, perkataan, dan tindakan yang membuat orang lain merasa senang dan aman bersamamu. Suka membaca : Kebiasaan meluangkan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberinya keutamaan. catatan; Peduli Lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya menghindari kerusakan lingkungan alam sekitar dan mengembangkan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang telah terjadi. Apa Peduli Sosial : sikap dan tindakan yang selalu berupaya memberikan bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. R. Tanggung Jawab: Sikap dan perilaku seseorang terhadap dirinya sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya), Negara dan Allah SWT, dalam rangka memenuhi tugas dan kewajibannya. Sementara itu, Ratna Megawangi berpendapat ada 9 kolom karakter yang bersumber dari nilai-nilai luhur universal: 17 a. Mencintai Allah dan ciptaan-Nya, b. Kemandirian dan tanggung jawab, c. Integritas atau kepercayaan, d. Rasa hormat dan sopan santun dan. Dermawan, cinta kerjasama dan gotong royong atau gotong royong, f. Percaya diri dan pekerja keras, g. Kepemimpinan dan keadilan, h. Baik dan rendah hati dan 17 Jamal Ma’mur Asmani. Pedoman internalisasi pendidikan karakter di pusat-pusat pendidikan. (Yogyakarta: Diva Press. 2011), hal.

BACA JUGA  Kebohongan Adalah Induk Dari Segala

C. Pengendalian Diri Pengendalian diri membantu anak-anak mengendalikan dorongan batin mereka dan berpikir sebelum bertindak, sehingga mereka melakukan hal yang benar dan kecil kemungkinannya mengambil tindakan dengan konsekuensi buruk. Kebajikan ini membantu anak-anak menjadi mandiri karena mereka tahu bahwa mereka dapat mengendalikan tindakan mereka sendiri. Sifat ini memunculkan sikap dermawan dan baik hati karena anak dapat menghilangkan keinginannya untuk pemenuhan diri dan membangkitkan kesadaran untuk mendahulukan kepentingan orang lain.

D. Rasa Hormat Rasa hormat mendorong anak untuk bersikap sopan dan menghargai orang lain. Kebajikan ini mengarahkan anak untuk memperlakukan orang lain sebagaimana ia ingin diperlakukan, sehingga mencegah anak berperilaku kasar, tidak adil, dan bermusuhan. Jika anak dibiasakan untuk menghormati orang lain, ia akan memperhatikan hak dan perasaan orang lain; sesuai akan dihormati.

Ke. Kebaikan Kebaikan membantu anak-anak menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan dan perasaan orang lain. Dengan memupuk kebajikan ini, anak-anak menjadi lebih welas asih dan tidak mementingkan diri sendiri serta memandang perbuatan baik sebagai perbuatan benar. Kebaikan memungkinkan anak untuk lebih memikirkan kebutuhan orang lain, menunjukkan minat, membantu mereka yang membutuhkan, dan melindungi mereka yang dalam kesulitan atau penderitaan.

Tugas 1.1. Praktik Rpp Ppkn Sma/smk

F. Toleransi Toleransi memungkinkan anak menghargai perbedaan kualitas orang lain dan terbuka terhadap ide dan pendapat.

Keyakinan baru dan menghormati orang lain tanpa memandang etnis, jenis kelamin, penampilan, budaya, kepercayaan, kemampuan atau orientasi seksual. Kebajikan ini memungkinkan anak menjadi baik dan pengertian terhadap orang lain, menentang permusuhan, kekejaman, intoleransi, dan menghormati orang sesuai dengan karakter mereka. G. Kewajaran Kewajaran mendorong anak untuk memperlakukan orang lain dengan baik, tidak memihak dan adil, mematuhi aturan, tinggal dan berbagi, serta mendengarkan secara terbuka semua pihak sebelum membuat penilaian. Karena kebajikan ini meningkatkan kepekaan moral anak, mereka juga akan termotivasi untuk membela mereka yang telah dianiaya dan menuntut perlakuan yang sama untuk semua orang tanpa memandang suku, kebangsaan, budaya, status ekonomi, kemampuan atau kepercayaan.

BACA JUGA  Surat Al A'raf Ayat 54

B. Siswa : meliputi jumlah siswa, minatnya, perkembangannya, karakternya, tingkat persiapannya, minatnya, motivasinya, cita-citanya. C. Tujuan pendidikan dapat mencakup tujuan yang ingin dicapai selama dan dalam proses pendidikan, dari tujuan yang sangat khusus sampai tujuan umum. Dalam proses pendidikan, terjadi interaksi antara siswa dan guru untuk mencapai tujuan pendidikan. Selain itu, (Dwi Siswoyo 2008:44) menjelaskan bahwa interaksi edukatif (interaksi antar komponen pendidikan) dapat berlangsung dalam interaksi (muatan pendidikan) di samping apa yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik. interaksi (alat pendidikan dan tempat berlangsungnya proses pendidikan (lingkungan pendidikan). Disebut lingkungan pendidikan yang meliputi lingkungan fisik, sosial dan budaya.

22 Jamal Ma’mur Asmani. Pedoman internalisasi pendidikan karakter di sekolah. (Yogyakarta: Diva Press. 2011), hal. 31 23 Masnur Muslich. Pendidikan Karakter: Menjawab tantangan krisis multidimensi. (Jakarta: Bumi Aksara. 2011), h. 84

Catatan Legislasi Indonesia By Kastrat Eksplorasi Makna

Selain itu, Bagus Mustakim menyatakan bahwa pendidikan karakter dapat diartikan sebagai proses internalisasi ciri-ciri dasar suatu masyarakat dalam diri siswa agar siswa dapat menjadi dewasa dan berkembang sesuai dengan nilai-nilai budaya.

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment