Polio Vaksin: Sejarah, Manfaat, Efek Samping, dan Jadwal Imunisasi
Sejarah Polio Vaksin
Polio atau poliomyelitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio yang menyerang sistem saraf pusat, terutama sumsum tulang belakang. Gejala polio dapat berupa demam, sakit kepala, kelemahan otot, hingga kelumpuhan permanen.
Pada tahun 1952, Dr. Jonas Salk mengembangkan vaksin polio pertama yang dikenal sebagai vaksin polio inaktif (IPV). Vaksin ini dibuat dengan menggunakan virus polio yang telah dimatikan. Pada tahun 1961, Dr. Albert Sabin mengembangkan vaksin polio kedua yang dikenal sebagai vaksin polio oral (OPV). Vaksin ini dibuat dengan menggunakan virus polio yang telah dilemahkan.
Manfaat Polio Vaksin
Polio vaksin sangat efektif dalam mencegah penyakit polio. Vaksin polio inaktif (IPV) memiliki efektivitas 99% dalam mencegah polio, sedangkan vaksin polio oral (OPV) memiliki efektivitas 95% dalam mencegah polio.
Polio vaksin juga aman digunakan. Efek samping vaksin polio sangat jarang terjadi dan umumnya ringan, seperti demam ringan, kemerahan, dan nyeri pada lokasi suntikan.
Efek Samping Polio Vaksin
Efek samping vaksin polio sangat jarang terjadi. Efek samping yang paling umum adalah demam ringan, kemerahan, dan nyeri pada lokasi suntikan. Efek samping yang lebih serius, seperti reaksi alergi berat, sangat jarang terjadi.
Jadwal Imunisasi Polio
Vaksin polio diberikan dalam bentuk suntikan atau tetes. Jadwal imunisasi polio yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) adalah sebagai berikut:
- Usia 0 bulan: 1 dosis OPV
- Usia 2 bulan: 1 dosis OPV
- Usia 4 bulan: 1 dosis OPV
- Usia 6 bulan: 1 dosis IPV
- Usia 18 bulan: 1 dosis OPV
- Usia 5 tahun: 1 dosis IPV
Vaksin polio juga dapat diberikan pada orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin polio lengkap. Orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin polio lengkap harus mendapatkan 3 dosis vaksin polio, dengan jarak minimal 4 minggu antara setiap dosis.
Kesimpulan
Polio vaksin adalah vaksin yang sangat efektif dan aman dalam mencegah penyakit polio. Vaksin polio diberikan dalam bentuk suntikan atau tetes, dan jadwal imunisasi polio yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:
- Usia 0 bulan: 1 dosis OPV
- Usia 2 bulan: 1 dosis OPV
- Usia 4 bulan: 1 dosis OPV
- Usia 6 bulan: 1 dosis IPV
- Usia 18 bulan: 1 dosis OPV
- Usia 5 tahun: 1 dosis IPV
Vaksin polio juga dapat diberikan pada orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin polio lengkap. Orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin polio lengkap harus mendapatkan 3 dosis vaksin polio, dengan jarak minimal 4 minggu antara setiap dosis.
Leave a Comment