Prabu Matswapati

admin 2

0 Comment

Link

Prabu Matswapati – Topong merupakan salah satu jenis plastik yang bentuknya setengah lingkaran. Wayang topeng yang paling terkenal adalah Adipati Karna. Bukan karena topeng itu melambangkan raja kecil, atau bahkan Batara Guru, raja para Dewa, yang memakai topeng, melainkan karena raja agung, Prabhu Matsvapati, juga memakai topeng. Prabu Sentanu dan Prabu Danapati juga merupakan raja baik bertopeng. Selain topong yang disebutkan di atas, ada juga topong gaya Dursasana dan Sitraction atau Sengkuni (ada yang berwajah, ada yang berkemeja).

Wayang jenis ini dapat digunakan untuk raja Maspati (Raja Benggala atau Raja Kamboja) dan Kurawa (Gardapati, Gardapura, Kirthipeya).

Prabu Matswapati

Caplangan adalah desa berukuran sedang (di bawah Gagahan di atas Bambangan) mungkin contoh Caplangan yang paling sederhana adalah Setaki. Anak anjing diatas bisa dijadikan Pungava, Tumenggung atau Pathih Srambahan.

Info Wayang Kulit Purwa: Raja

Prabu mungkin adalah Shrambhan, Raja Benggala atau Raja Kamboja (pengikut Maspati). Bentuk ini Gardapati untuk Wayang Jog.

Wayang Creasy Digital (47) Wayang Rai Bagong Wayang Creasy Digital (45) Wayang Creasy Digital (44) – Bokongan Lemuayang Creasy Digital (43) – Putra Ngalengka Wayang Creasy Digital (42) – Wayang Creasy Digital Non Grafis (39) Wayang Creasy Digital ( 37) Kliping Wayang Usia Anak Bagian Badan dan Pakaian Wayang Creasy Digital (36) Wayang Creasy Digital (35) – Wayang Ki Sugino Siswokarito Wayag Creasy Digital (34) Wayang Creasy Digital (33 Digital (33 Digital) Wayang Kreatif Digital (31 ) Wayang Kreatif Digital (32) Wayang Kreatif Digital (30) Wayang Kreatif Digital (29) – Wayang Kreatif Digital Bokongan Lanyap (28) – Wayang Kreatif Digital Prengsan (27) Wayang Kreatif Digital (26) (25) Wayang Kreasi Digital (24 ) Wayang Sutra Kreasi Digital (23) Wayang Kreasi Digital (22) – Wayang Gatotkaka Wayang Kreasi Digital (21) – Bambangan (2) Wayang Kreasi Digital (20) – Ratu Buta (Wayang Digital) 19) – Wayang Digital Kreasi Bambangan ( 18) – Katongan Panjan Wayang Creasy Digital (17) – Katongan Bokongan Luruh Wayang Creasy Digital (16) – Wayang Ki Tarjonovayang Creasy Digital yang Inspiratif (15) – Kerewasi Deewazi (15) Vasi ) 14) – Wayang Semba3 )Anak Arjuna (Baru ) Film Wayang Kreatif Digital (12) – Wayang Kreatif Digital Gagahan Anak (11) – Wayang Kreatif Digital Bala Mespati (10) Wayang Kreatif Digital (9) Wayang Kreatif Digital (9) Wayang Sindung (7) Wayang Kreatif Digital (7) Kreatif Wayang (7) Wayang Kreatif Digital Sagio Obra (6) – Wayang Kreatif Digital Verkudara Hitam (5) Wayang Kreatif Digital (4) Wayang Kreatif Digital Javana dan Sontoloyo Wayang Kreatif Digital 3 ) Wayang Kreatif Digital (2) Wayang Kreatif Digital (1 ) Wayang Imam Maskur (2) Wayang Imam Maskur (1) Suryakaka dan Jayasumpena Jarasanda, Banyak Versi Akhir Pekan Devasrani dan Neelasrani Prabhu Sosrovono hingga Halaman Akhir Pekan Langka Makira Ji ) Srenggini, Ki Sikin Hadi Versonoruan Blindh Murathu Butasubali Nomtenggung Sabrangbuta Garudabuta Nagabuta Ruchahapa tumon, no -nomanhe Kerang? Kurudu Glundhung 1Bootha Klengbetara Indrabetara Guruberagavan Saya ingin menjadi penerima penghargaan Barunabagaspati Pandita penerima penghargaan. Adik Matswapati, Devi Durgandini atau Devi Setyavati, adalah nenek buyut para Pandawa dan Kura. Namun Raja Matsvapati lebih akrab dengan Pandawa dan merupakan pendukung utama perang Baratayuda. Hubungan ini semakin diperkuat dengan pernikahan Abimanyu dengan putri Prabhu Matsvapati, Utari.

BACA JUGA  Apakah Yang Termuat Pada Bagian Pembuka Dalam Teks Eksposisi

Prabu Matswapati adalah anak dari Pabu Basuketi dan Devi Yukti. Mereka adalah raja dan ratu negara Virata. Namun dalam versi lain, Durgandana dan kakak perempuannya, Durgandini, adalah anak dari Dewa Basuparikara dari Virata.

Kisah kelahiran dua kakak beradik Dugandana dan Durgandini berbeda. Suatu ketika Raja Basuparikara sedang berjalan sendirian di dalam hutan. Tiba-tiba sang raja teringat akan kecantikan istrinya Devi Girika. Kemudian benihnya dicurahkan. Setelah membungkus benih tersebut dengan daun, Raja Basuparikara meminta alap-alap tersebut untuk membawanya pulang sebagai penghormatan. Di tengah perjalanan, burung lain, yang salah mengira bola itu sebagai makanannya, menyerang alap-alap. Benih daunnya jatuh ke sungai Yamuna dan dimakan oleh seorang wanita. Seorang wanita hamil dan melahirkan anak kembar, laki-laki dan perempuan. Ikan tersebut sebenarnya adalah inkarnasi dari dewi terkutuk Adrika. Setelah melahirkan seorang anak, ikan tersebut kembali ke surga sebagai dewi.

Prabakesa Stock Vector. Illustration Of Drestayumna

Prabu membawa kedua anaknya ke Basupirachar melalui tukang perahu. Bathara Narada mengatakan bahwa kedua putranya adalah putra Raja Basuparichara. Keduanya bernama Durgandana dan Durgandini. Durgandini adalah anak yang cantik tapi baunya tidak enak. Prabhu Basuparichara menyerahkan Durgandini kepada tukang perahu Dasabala. Suatu saat takdir akan menemukannya bersama seseorang yang akan menghilangkan bau tak sedap itu.

Sementara itu, Durgandini tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Namun, tidak ada pria yang mau menikahinya karena bau badannya. Dia biasa membantu ayah kandungnya sehari-hari sebagai pelaut. Suatu hari seorang pemuda sakti bernama Parashara menyeberang jalan. Bau ikan Durgandini di tengah sungai. Parashara bertanya apakah Durgandini siap disembuhkan. Tentu saja Durgandi menginginkannya. Teknik penyempurnaan membawa hasil baru. Setelah penyakit Durgandi atau mala, tubuh Durgandi dibiarkan mengambang di air dan dimakan ikan. Ia segera menjadi orang besar dan diberi nama Rajamala. Kemudian kapal mereka terbelah menjadi dua dan masing-masing menjadi manusia. Keduanya dikenal dengan nama Rupakika dan Kikarupa. Kemudian ketiganya menjadi anak angkat Parashara. Nanti, kami bergabung dengan Durgandini saat dia kembali ke Virata.

BACA JUGA  Nilai Kerakyatan Tercermin Dalam Sila Pancasila Yang Berlambang

Kemudian bau Durgandini menghilang dengan kesaktian Parashara. Bahkan kini bau badannya telah berubah menjadi bau yang sangat harum. Kemudian keduanya jatuh cinta. Abyasa lahir dari cinta mereka. Namun, Parashara harus segera melanjutkan meditasinya karena dia tidak dapat hidup lagi. Abyasa dibawa ke Parashara. Ia berjanji akan menemukan Durgandini lagi setelah menyelesaikan pekerjaannya.

Dalam versi wayang Jawa, Durgandini kembali ke Virata setelah adiknya. Ketiga anak angkatnya dibawa berkunjung. Di sana ia menjadi putri Raja Virata Prabu Basuparika. Kecantikannya sangat terkenal di seluruh negeri. Banyak raja dan tentara datang memberi nasihat. Raja Virata berkata bahwa Durgandini segera memutuskan siapa yang akan dipilihnya sebagai suaminya. Tapi Durgandini selalu bertahan.

Wayang Kreasi Digital (41)

Yang sebenarnya terjadi adalah Durgandini sedang menunggu kedatangan Parashara. Tapi mereka tidak bisa menanggapi apa yang mereka tunggu. Pada saat yang sama, santa kerajaan Astina kehilangan istrinya, Dewi Gangga, yang telah kembali ke surga. Dia menjadi seorang janda kesepian, membawa putranya Devbrat kemana-mana. Raja Santhanu pun mempertahankannya, bersaing dengan ksatria lainnya.

Sementara itu, Raja Basuparikara memerintahkan Durgandini untuk segera memilih pasangan yang sudah mengantri di alun-alun istana Virata. Karena tekanan yang terus menerus, Durgandi menjadi ketakutan. Di kejauhan ia melihat seorang penjahit sedang menggendong seorang anak kecil, yang ia kira adalah Parashara yang sedang menggendong Abhyasa. Dia kemudian mengungkapkan bahwa dia memilih orang yang dia minta. Kemudian pengemis yang membawa anak laki-laki tersebut dinyatakan sebagai pemenang dan diminta maju.

Durgandi kaget ketika yang difavoritkan naik ke panggung dan ternyata Prabu Sant yang menggendong Devabrata. Namun keputusan tersebut tidak dapat dibatalkan. Dan Prabu Sant masih menjadi pemenangnya.

Setelah proses seleksi selesai Parasara maju ke depan. Ia terkejut karena Durgandini berhasil mengalahkan Prabu Santnu. Ia marah dan ingin menjadi tentara Durgandini. Prabu Sant pun mendapat bantuan. Keduanya bertarung selama tiga hari tiga malam. Tidak ada yang menang dan tidak kalah karena keduanya mempunyai kekuatan yang sama. Setelah perang terjadi pada dunia. Bhatara Narada turun dan berdiri. Parasara Bhatara Narada diminta keluar. Anda kemudian akan dibayar pro rata. Setelah itu Durgandini dibawa oleh Prabu Sant ke negeri Astina. Ceritanya panjang.

BACA JUGA  Perbedaan Daging Sapi Dan Kambing

Endang Budi Karya Ajak Milenial Lestarikan Wayang Orang

Kembali ke Durgandana. Sepeninggal Prabu Basuparichara, Durgandana berhasil naik takhta Virata dan menyandang gelar Prabu Matsvapati. Peran Prabu Matswapati dalam dunia pewayangan sangat penting karena Virata adalah kerajaan yang kuat dan dihormati. Prabu Matsvapati adalah seorang raja yang cerdas dan memiliki koneksi yang baik, sehingga ia sering bertindak sebagai penasihat kerajaan di sekitarnya.

Kelalaian besar lainnya adalah Virata bertindak sebagai tempat persembunyian Pandawa ketika mereka akhirnya melarikan diri. Tanpa sepengetahuan Prabu Matsvapati, para Pandawa menjadi pelayan Virata. Sebab selama bersembunyi ini mereka harus merahasiakan dirinya.

Dalam kedok ini, Yudhishthira menjadi penasihat raja bernama Dvijakanakka. Dropadi menjadi seorang wanita bernama Salindri. Bhima menjadi seorang pemburu bernama Abilava. Arjuna menjadi guru tari bernama Kandhi Vrehatnala. Si kembar Nakula-Sadeva menyamar sebagai penggembala Grantika dan Tantripala.

Selama penyamaran terjadi kebingungan di Virat. Anak angkat Durgandini dan Parasa yaitu; Rajamala, Rurakika dan Kikarupa berusaha melemahkan kekuasaan Raja Matsvapati. Mereka memalsukan sabung ayam. Rajamala adalah juara di antara mereka. Sementara itu, pemilik Raja Matswapati masih melakukan pencarian. Kemudian Dwijakanka menyuruh Bhima yang menyamar menjadi tukang jagal Abilava untuk menjadi jagoan Raja Matsvapati. Bhima berhasil membunuh Rajamala dalam pertarungan tersebut. Namun keesokan harinya Rajamala selalu terjadi lagi, dan berkali-kali. Ternyata ketiga bersaudara tersebut memiliki kolam penyembuhan yang beregenerasi setiap kali Rajamala meninggal. Kemudian Arjuna menembakkan panah Brahmasta ke danau itu hingga mendidih. Ketika Rajamala dilempar ke danau karena ingin kembali, tubuhnya hancur. Rupakika dan Kikarupa dibunuh oleh Bhima dan Arjuna. Persaingan antar saudara kita sudah berakhir.

Wayang Kreasi Digital (42)

Setelah selesai melakukan migrasi, para Pandawa menggunakan kerajaan Wirata sebagai basis berkumpul. Wirata itulah yang ditunjuk oleh Kresna sebagai wakil Pandawa untuk mendapatkan tanah dari Duryudana. Ketika Kresna gagal, negeri Virata menjadi tempat dipersiapkannya pasukan Pandawa. Raja Matsvapati dan keempat putranya; Kaum Sweta, Uttara, Vratasangaka dan Uttara juga menjadi pendukung Pandawa. Putri satu-satunya, Uttari, menikah dengan putra Arjuna, Abimanyu, sebelum pembagian Baratayuda.

Dalam perang Baratayuda, putra-putra Prabu Matswapati memberikan penghormatan kepada sang jenderal di medan perang. Tapi mereka harus gagal

Hotel prabu, prabu store, travel prabu, villa prabu, prabu cipta, prabu putragus, prabu shoes, prabu boots, bumi prabu, sepatu prabu, batik prabu, prabu

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment