Ibu, Kasih Sayang yang Tak Ternilai
Ibu, sosok yang begitu mulia dan agung. Kasih sayangnya tak ternilai, tak terbatas ruang dan waktu. Ibu selalu ada untuk kita, dalam suka maupun duka.
Ibu adalah tempat kita berteduh saat hujan badai menerpa. Ibu adalah pelukan hangat yang selalu siap menyejukkan hati kita yang gundah gulana. Ibu adalah tempat kita berbagi cerita, tempat kita belajar tentang kehidupan.
Kasih sayang ibu tidak pernah pudar, meski usia telah merenggut kecantikan fisiknya. Ibu tetaplah ibu, dengan kasih sayang yang tak lekang oleh waktu.
Banyak sekali puisi yang ditulis untuk menggambarkan kasih sayang ibu. Salah satu puisi yang terkenal adalah "Ibu" karya D. Zawawi Imron. Puisi ini menggambarkan betapa besar kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
Ibu
Oleh: D. Zawawi Imron
Ibu, kau bagai bintang di langit malam
Yang selalu bersinar terang
Dalam hatiku yang sunyi
Ibu, kau bagai bunga di taman
Yang selalu mekar dengan indahnya
Di hatiku yang gersang
Ibu, kau bagai air di sungai
Yang mengalir jernih dan menyejukkan
Dalam hidupku yang kering
Ibu, kau bagai angin di pegunungan
Yang berhembus lembut dan menyegarkan
Dalam jiwaku yang lelah
Ibu, kau bagai pelangi di langit
Yang muncul setelah hujan reda
Memberi harapan dalam hidupku yang suram
Ibu, kau bagai matahari di pagi hari
Yang menyinari dunia dengan cahayanya
Dalam hidupku yang gelap
Ibu, kau bagai bulan di malam hari
Yang menemaniku dalam kesunyian
Dalam hidupku yang sendiri
Ibu, kau bagai bintang, bunga, air, angin, pelangi, matahari, dan bulan
Yang selalu ada untukku
Dalam hidupku yang penuh dengan cobaan
Ibu, kau adalah segalanya bagiku
Yang selalu kucintai dan kuhormati
Selamanya
Puisi "Ibu" karya D. Zawawi Imron ini menggambarkan betapa besar dan suci kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Kasih sayang ibu tidak pernah pudar, meski usia telah merenggut kecantikan fisiknya. Ibu tetaplah ibu, dengan kasih sayang yang tak lekang oleh waktu.
Mari kita hargai dan hormati ibu kita selagi masih ada. Jangan sampai kita menyesal ketika ibu telah tiada.
Leave a Comment