Puisi Tentang Sampah Plastik

administrator

0 Comment

Link

Puisi Tentang Sampah Plastik – 15 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 21 Februari 2005, terjadi bencana lingkungan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Levigaja. Tumpukan puing-puing menghancurkan dua desa yang menewaskan 143 orang, termasuk 71 rumah di desa Kampong Selims dan Kampong Gunong Aki.

Warga Kota Cimahi Cirendeu tak pernah melupakan peristiwa menyedihkan sekaligus memilukan itu. Mereka tentu tidak ingin terjerumus ke dalam perangkap ini untuk kedua kalinya. Oleh karena itu, mereka perlu melawan sampah agar bisa hidup sehat dan sejahtera.

Puisi Tentang Sampah Plastik

Bayangkan betapa menyakitkannya hal ini bagi orang-orang yang tinggal di tempat pembuangan sampah. Gunungan sampah datang dari berbagai tempat setiap harinya, gunungan sampah menghancurkan seluruh kehidupan, kesehatan, lingkungan dan kebersihan keluarga. Belum lagi bau busuk, sungai-sungai yang tercemar sampah busuk dan tumpukan sampah yang dapat membahayakan masyarakat sekitar.

Poster Bank Sampah: Strategi Efektif Desa Wantilan Dalam Mengurangi Sampah Dan Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Halaman 1

Kebijakan dan infrastruktur pemerintah harus segera menerapkan zero waste dan pengelolaan sampah. Bagaimana kita dapat mendorong pemerintah untuk mengatur dan mendukung serta memfasilitasi penerapan kota tanpa sampah?

Sebelum berbicara dengan pemerintah, kita perlu melihat akar permasalahan dari masalah yang belum terselesaikan ini. Sampah adalah milik kita semua, oleh karena itu permasalahan sampah merupakan permasalahan kita semua. Kalau selama ini kita membuang sampah dengan cara yang salah, “membuang sampah di sungai, membakar sampah”. Keduanya berbahaya bagi lingkungan, membuang sampah di sungai menyebabkan pencemaran, membakar sampah merugikan kesehatan dan dapat menyebabkan kanker.

Jadi mengapa kita tidak membuang semuanya ke tempat sampah? Apakah kita mau mengambil risiko tumpukan sampah di Levigaja? Banyak permasalahan sampah yang perlu kita ketahui untuk menuju kota zero waste.

Pada umumnya di setiap provinsi terdapat standar sampah sesuai dengan berat sampah yang dihasilkannya. Misalnya, lima provinsi/provinsi Kota Metropolitan Bandung Raya menerima sampah setara dengan berat sekitar 1.000 ekor gajah per hari. Perkiraan tersebut sebenarnya tidak berlebihan, karena pada tabel tahun 2012 terlihat bahwa penduduk dipenuhi dengan produksi sebesar 3 liter/orang/hari atau berat jenis 0,25 km/m3.

Lomba Puisi ‘arti Kemerdekaan Bagiku’ Meriahkan Peringatan Hut Ke 75 Republik Indonesia Di Banten

Berat 1.000 ekor gajah sekitar 5.821 ton per hari. (Lihat lampiran di atas) Kapasitas penyimpanan terbatas dibandingkan dengan peningkatan limbah. Sayangnya, jumlah sampah yang dibuang warga kota melebihi kapasitas TPA.

BACA JUGA  Kapitunan

Bandung mempunyai lembaga pengelola sampah yang berbentuk masyarakat daerah, sehingga pengelolaannya berbeda dengan daerah lain seperti daerah tempat tinggal anda.

Setiap tahunnya, Ketua RT/RW mengontrak kontraktor angkutan truk untuk mengangkut sampah warga dari rumahnya ke TPA. Masalah lamanya adalah dengan meningkatnya volume, biaya pengiriman juga meningkat setiap tahunnya. Beban keuangan masyarakat dalam pengumpulan sampah juga meningkat.

Truk sampah akan mengumpulkan sampah yang belum diolah dari rumah-rumah masyarakat. Truk biasanya tidak ingin terlalu sering merugi, berpindah-pindah beberapa RT sekaligus. Oleh karena itu, jumlah sampah yang diangkut di bagian belakang truk semakin meningkat.

Implementasi Kss, Sdn Mekarjaya 14 Bangun Kantin Smash

Terkadang, saat truk berangkat dari rumah warga menuju tempat pembuangan sampah, mereka meninggalkan sampah yang berbau busuk saat truk melintas.

Sampah tidak hanya mengotori jalan, jarak rumah warga ke tempat sampah juga jauh. Jarak ini tidak efisien untuk pengangkutan sampah dan kesehatan.

Selain itu, cara pembuangan dan pengolahan sampah hanya menggunakan sampah, cara pembuangannya tidak dilakukan dengan teknologi yang tepat. Jika menggunakan teknologi insinerasi justru akan menimbulkan pencemaran bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sampah.

Pengolahan TPS dan TPA bergantung pada anggaran dan manajemen instansi yang bertanggung jawab. Yang mengejutkan, jumlah yang tersedia dari APBD untuk pengelolaan sampah hanya 0,07%. Dana yang besarnya 3-4% ini dimaksudkan untuk membiayai biaya-biaya seperti sosialisasi kepada masyarakat, staf pendamping pengelola sampah, pengelola sampah, staf pemantau proyek ZWC, pupuk untuk TPS, pengangkut sampah, dan lain-lain.

Permasalahan Sampah Terselesaikan Dengan Islam

Jika sampah dikumpulkan dan dikelola dengan mesin canggih seperti di negara maju, kita tidak akan memiliki mesin yang bisa mengubah sampah menjadi bahan daur ulang.

Jika metode pembakaran atau suhu tinggi digunakan untuk mengurangi berat sampah di TPA, hal ini akan berdampak buruk pada kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Solusi yang paling tepat adalah dengan memilah dan mengolah sampah rumah tangga dalam jumlah yang cukup besar hingga zero waste, dan mendaur ulang sebagian kecilnya di TPA.

BACA JUGA  Soal Ujian Sekolah Kelas 6 Bahasa Indonesia

Khususnya di Bandung Raya, ketika jumlah sampah terus meningkat, jumlah sampah dari setiap kecamatan menjadi masalah ketika jumlah sampah yang dibawa ke TPA sangat sedikit.

Sejumlah Penyair Indonesia Akan Hadir Di Tegal Dalam Launching Buku Antologi Puisi

Program pengelolaan sampah yang diberi nama Zero Waste Cities ini diluncurkan oleh YPBB (Yayasan Pengembangan Bioteknologi dan Bioteknologi). YPBB merupakan lembaga non-profit dan non-pemerintah yang berdedikasi dalam melakukan sosialisasi sekaligus memberikan contoh pengelolaan sampah rumah tangga yang efektif dan efisien.

Program Zero Waste digagas oleh para role model di daerah tersebut, antara lain ibu rumah tangga, RW, pekerja sosial, pekerja sampah yang menjadi pembuat kompos, dan supir truk.

Tetangga kesulitan memilah sampahnya. Alasan mereka menolak karena terbiasa membuang sampah di sungai atau membakarnya. Kalau harus direncanakan, berarti harus merencanakan waktu pengangkutan sampah dan menaikkan harga.

Begitu pula dengan komunikasi dari pekerja ZWC kepada pengelola sampah agar sampah dipisahkan dan ditempatkan pada tempat sampah sesuai jenis sampahnya (organik atau non-organik). Banyak yang resisten dan tidak mengikuti olahraga teratur.

Pdf) Sastra Hijau Dan Pembelajaran Sastra Anak: Alternatif Gerakan Ekologis Dalam Puisi

Masalahnya adalah masing-masing operator – perempuan, penjaga keamanan dan pekerja sampah – harus berkomitmen pada rutinitas pembersihan rutin daripada melakukannya “dengan cara saya sendiri”.

Pada awal tahun 2005, RW 9 di Kelurahan Sukaluyu Bandung menjadi prototipe ZWC pertama setelah dilakukan penelitian dan dinyatakan memenuhi persyaratan ZWC (persyaratan 9).

Keberhasilan program ZWC tidak mungkin terwujud tanpa dukungan dan keterlibatan yang kuat dari pemerintah. Meski Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah merupakan undang-undang yang partisipatif dan pemerintah sangat transparan, namun pengelolaan sampah tidak selalu diterapkan dengan baik di semua daerah.

Kesadaran masyarakat mengenai pemilahan sampah sudah ada, namun tanpa peraturan yang kuat (purda) yang diterapkan oleh pemerintah kabupaten, masyarakat kemungkinan besar akan mengabaikan praktik tersebut lagi.

Siswa Siswi Smp N 2 Karangnongko, Ayo Ikuti Rangkaian Lomba Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2021!

Undang-undang tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengingatkan warga akan tanggung jawab mereka terhadap ZWC: “Hei, Anda harus memperbaiki beberapa hal atau ada undang-undang seperti denda atau kota.

BACA JUGA  Titik Berat Fisika

Di TPA Srimukti, pemilahan dan volume sampah mengalami penurunan sekitar 23% di kota Bandung dan 35% di kota Semahi.

YDBB memberikan layanan Bonding untuk permintaan pengumpulan sampah secara terpisah, yang awalnya 8 ribu orang pada tahun 2018 dan kini mencapai 25 ribu. YDBB memberikan layanan Cimahi kepada 8000 orang pada tahun 2018 dan 19 ribu orang pada tahun 2019.

Di Bandung, program ZWC yang dikoordinasikan dengan intelijen setempat disebut Program Penghematan Sampah atau Kang Pisman (Reduce, Separate and Use), diluncurkan untuk 143 program bebas sampah di Bandung pada 17 Oktober 2018. Unit-unit tersebut tercakup dan dioperasikan secara mandiri.

Contoh Puisi Kemerdekaan Menyentuh Hati, Cocok Untuk Lomba 17 Agustus

Program ZWC di Cimahi terkait dengan kearifan lokal yang disebut Barengras (Bersama Mengurangi Sampah). Sayangnya, tahun ini program tersebut ditunda karena penggunaan dana yang diperuntukkan untuk kebutuhan Covid. Program ini dilaksanakan di 5 RW dekat TPS 3R Melong RW31.

Target Zero Cities ada 10 kota. Selain Bandung, Semahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, kota-kota yang menyelenggarakan ZWC dan memiliki YPBB secara langsung juga terdapat dua mitra yaitu 1. PPLH Bali: Denpasar dan 2. Ecoton : Kabupaten Yunani.

Program ZWC ini tidak semudah berpindah tangan tanpa komitmen serius yang mencakup berbagai aspek seperti pelatihan, kegiatan, kelembagaan, arahan dan dukungan.

Kesuksesan program Zero Waste tidak hanya memerlukan pidato yang menarik, namun juga menuntut kita untuk bertanggung jawab dalam pemilahan sampah yang baik dan benar.

Contoh Puisi Sampah Botol Plastik

Kami berharap komitmen kami ini didukung oleh pemerintah setempat agar Zero Waste City semakin meningkat di tingkat nasional di Indonesia.

Puisi tentang tempat sampah, puisi tentang sampah, puisi tentang sampah berserakan, gambar tentang sampah plastik, artikel tentang sampah plastik, puisi tentang sampah 3 bait, contoh puisi tentang sampah, puisi tentang tong sampah, puisi sampah, kumpulan puisi tentang sampah, puisi tentang sampah lingkungan, tentang sampah plastik

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment