Pura Dalem Solo

admin 2

0 Comment

Link

Pura Dalem Solo – Pura Dalem Solo, secara administratif terletak di Dusun Kecamatan Aseman, Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal. Candi ini terletak pada koordinat S8° 34′ 33.1″ E115° 14′ 02.7″ 122 meter di atas permukaan laut. Untuk menuju pura ini juga tidak sulit karena bisa dicapai dengan berbagai jenis kendaraan karena letaknya tidak jauh dari jalan utama. Pura Dalem Solo telah menjadi cagar budaya di bawah pengelolaan Balai Konservasi Purbakala Bali. Kondisi candi masih dalam kondisi baik karena memiliki pengurus.

Gedung Prasada secara arsitektur dikenal sebagai bangunan konstruksi batu yang mirip dengan bangunan candi di Pulau Jawa. Sedangkan Pura Dalem Solo Prasada berupa bangunan batu bata. Prasada, sebagai bangunan suci dalam agama Hindu, dianggap sebagai bangunan suci tempat pemujaan arwah leluhur atau raja yang telah meninggal dan menjalani upacara penyucian. Di Indonesia disepakati bahwa semua bangunan peninggalan Hindu dan Budha yang ada di Indonesia. baik berupa kolam, bangunan suci keagamaan, semuanya disebut candi (Ayatrohaedi, 1978), maka Prasada juga dapat digolongkan sebagai candi. Candi merupakan bangunan suci raja “Pelinggih” yang meninggal dunia dan disucikan lalu dikirim kembali ke Brahmaloka dan bukan merupakan makam (Mantra, 1963). Pandangan ini didukung oleh temuan penelitian yang menyatakan bahwa candi merupakan bangunan suci tempat pemujaan roh leluhur yang telah disucikan. (Soekmono, 1974).

Pura Dalem Solo

Rumah Meru memiliki atap yang tumpang tindih. Bangunan Meru ini juga dapat digolongkan sebagai bangunan tua kompleks Pura Dalem Solo, Rumah Meru ini mempunyai struktur atap lipat 5 dengan atap ijuk, dimana atap meru ini ditopang oleh struktur struktur kayu. dan empat dukungan. Sedangkan bagian dinding bata (tempurung) mempunyai hiasan unik yang terbuat dari berbagai benda keramik. Berdasarkan pengamatan terhadap keramik-keramik di Gedung Meru, diketahui bahwa keramik-keramik tersebut berasal dari berbagai negara yang telah memproduksi keramik, seperti keramik Tiongkok, keramik Eropa, dan juga keramik Jepang. Corak konstruksi dan dekorasi ubin keramik benar-benar terbentuk sekitar abad ke-18 Masehi, yang banyak terlihat pada bangunan-bangunan di berbagai bangunan Puri (istana kerajaan) di Bali.

BACA JUGA  Lirik Lagu Tepui Tepui

Pohon Tumbang Timpa Rumah & Pura Keluarga

Sosok Pancurana, kepala hilang, lengan kiri patah hingga pangkal lengan, lengan kanan masih terlihat hingga siku. Posisi duduk dengan kaki kanan menyilang di atas kaki kiri, dengan tempat tidur berbentuk persegi panjang dengan alas matras relief ganda menutupi ujung kain di tengahnya. Patung Pancuran ini dihias dengan indah karena terlihat mengenakan anting, kalung, ikat perut berbentuk permen (airbandha) (

) dengan hiasan bunga di bagian dalam dan pakaian sampai di bawah lutut, juga gelang lengan, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki. Air mengalir dari putingnya. Jika kita melihat posisi duduknya menyatu dengan proporsi tubuh dan bentuk payudara yang ditampilkan tidak terlalu besar, kita mengira bahwa wajah dewa yang digambarkan adalah wajah dewa. Pada bagian belakang patung terlihat terdapat lekukan seperti tempat mengalirnya air menuju puting patung.

Pura dalem agung padangtegal, pura dalem taman kaja, pura dalem ubud kecak, pura dalem pengembak sanur, pura dalem ubud, pura dalem pingit, pura dalem puri, pura dalem agung, pura dalem puri ubud, pura dalem agung ubud, pura dalem, pura dalem ubud spectacle

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment