Putrane Gunawan Wibisana Yaiku

administrator

0 Comment

Link

Putrane Gunawan Wibisana Yaiku – Sarpakanaka adalah satu-satunya anak perempuan Begawan Wisrawa dalam cerita Ramayana. Dalam versi India namanya adalah Śurpanakha. Sedangkan Sarpakanaka (Sarpakenaka) merupakan putra Resi Wisrawa dan Dewi Sukèsi yang merupakan orang nomor tiga. Terkadang orang tua Dewi Sarpakenaka adalah Prabu Dasamuka (Rawana) dan Kumbakarna, sedangkan adiknya adalah kekasih Gunawan, Wibisana.

Sarpakenaka berwujud wanita buta, mulutnya terbuka, matanya tertutup. Tempat tinggalnya di Guthaka. Kekuatannya terletak pada kukunya. Cakarnya membawa racun sekuat bisa ular. Siapa yang menggigit kukunya pasti akan mati.

Putrane Gunawan Wibisana Yaiku

Sarpakenaka memiliki seorang istri bernama Ditya Karadusana dan Ditya Kala Nopati, bupati nayaka Alengka, memiliki seorang putra, dewi Jarini. Meski sudah mempunyai dua istri, ia masih belum puas. Dewi Sarpakenaka masih menjalin hubungan dengan Kala Mrica, abdi kesayangan Raja Dasamuka.

Pedalangan Jilid 2 2

Ketika Rama Rehawa, Lakshmanadewa dan Dewi Sinta pergi ke hutan Dhandaka, Sarpakenaka terpesona melihat rupa cantik Rama dan Lakshmana. Kemudian dia berubah menjadi wanita cantik yang mencoba menggoda sang kesatria. Rama tak tergiur karena sudah mempunyai istri, Rekyan Sinta. Wanita cantik itu disuruh menemui Laksman yang masih merasa lega. Laksmana tak segan-segan tergoda oleh Sarpakenaka. Namun Sarpakenaka terus berusaha membujuk Laksmana agar menuruti keinginan Sarpakenaka. Laksamana itu berani dan ingin dipaksa. Laksmana marah kepada yayahsinipa. Hidung Sarpakenaka kenya sulistye kemudian dipelintir hingga berkerut. Wanita cantik itu berteriak, dan begitu dia lahir, wujud aslinya adalah dewi Sarpakenaka, yang memiliki kekuatan untuk melakukan ritual tersebut. Sarpakenak mengutuk dan kemudian membalaskan dendam kedua ksatria itu.

Saat Alengka Sarpakenak tiba, ia mengeluhkan sisi Ditya Karadushan. Ia mengatakan akan memaksa kedua ksatria yang berada di tengah hutan Dhandaka. Karadushana sangat marah sehingga ia memasuki hutan Dhandaka untuk membunuh ksatria yang diyakini telah menghina istrinya. Namun pada akhirnya bukan Rama Reghawa dan Lakshmana yang meninggal melainkan Karadushana.

BACA JUGA  Mengapa Komunikasi Daring Harus Sesuai Dengan Etika Internet

Setelah mengetahui pihak Lakshmana dikalahkan, Dewi Sarpakenaka meyakinkan Rahwana untuk mencuri Sinta. Dasamuka mempercantik Dewi Sinta dan membawanya kembali ke Alengka dan menempatkannya di Taman Asoka.

Pada peperangan Giriantara yaitu peperangan antara Pancawati dan Alengka, Dewi Sarpakenaka berangkat berperang untuk membalaskan dendam Laksmana. Namun pada akhirnya bukan Lakshmana yang meninggal melainkan Sarpakenaka sendiri yang menyelimuti pantai tersebut.

Aranana Jenenge Wayang Iki​

Dalam cerita lain, Sarpakenaka dapat membawa prajurit dalam jumlah besar ke Pancawati saat ia maju berperang. Oleh karena itu Lakshmana pun ikut berperang untuk memenuhi keinginan Sarpakenaka. Namun Laksmana merasakan amukan musuh Sarpakenaka. Di pihak Wibisana, Anoman dan Senggana diperintahkan maju dalam pertempuran untuk melenyapkan kekuatan Sarpakenaka yang ada di tangannya. Anoman menjawab pelajaran, tangan Sarpakenaka dipegang dan kukunya dipaku. Dewi Sarpakenaka sambil memegang jarinya untuk dipaku mengeluh. Cara dia mengeluh hingga dia tidak bisa menghentikan gaunnya yang menutupi kakinya dan memperlihatkan payudaranya yang besar. Ingatlah bahwa Sarpakenaka adalah seorang raseksi (wanita buta), namun sebagian tubuhnya adalah penyihir. Anoman dan Senggana yang saat itu masih menjadi “yaka-tumaruna” memeriksa payudara dan kaki Sarpakenaka dalam keadaan telanjang. Kama jatuh ke laut dan kemudian menjelma menjadi tubuh manusia, yang kemudian dinamai dewi Jarini. Jadi menurut teori ini Dewi Jarini adalah putri dari Dewi Sarpakenak dan Anoman. Saat kuku Sarpakenaka dipaku oleh Anoman, Sarpakenaka melemparkan Laksmana hingga mati.

Dasarata· Kosalya· Sumitra· Kekayi· Janaka· Mantara· Rama· Bharata· Lesmana· Satrugna· Sita· Urmila· Mandavi· Srutakirti· Wiswamitra· Menaka· Ahalya· Sabari· Jatayu· Sempati· Anoman· Anggriva· Wialibis· Tataka· Surpanaka· Marica · Sumali · Subahu · Kara · Rahwana · Kumbakarna · Mandodari · Mayasura · Indrajit · Prahasta · Aksayakumara · Atikaya · Trisirah · Lawa · Dewi Kusa Sukèsi adalah putra Raja Sumali dari Ngalengka. Pandangan putri cantik itu meluncur ke bawah. Namun ayahnya adalah seorang raksasa. Sang dewi mempunyai saudara laki-laki, Raden Prahasth, yang buta/raksasa.

BACA JUGA  Contoh Cita-cita

Ketulusan Dewi Sukesi membuat Aria Jambumangla jatuh cinta dan ingin menjadi istrinya, namun ia tidak berani menceritakannya secara terang-terangan kepada Prabu Sumali, hanya perkataannya saja yang menunjukkan perasaannya. Dahulu Prabu Ngalengke dimiliki oleh Prabu Mangliavan, ayah Jambumangli, kemudian diwariskan kepada saudaranya Prabu Sumali. Sehingga jika impian Jambumangli menjadi kenyataan, maka ia akan mampu memerintah di Ngalengka. Untuk memenuhi kebutuhan dirinya, Jambumangli mengeluarkan sayembara perang, siapapun yang ingin bertemu dengan Dewi Sukesi harus melawan Jambumangli.

Dewi Sukesi sedikit menyukai Jambumangli. Selain berpenampilan buruk, sifatnya juga pemarah seperti ayahnya (Prabu Mangliawan).

Soal To Pra Usp Kelas Xii

Banyak raja dan ksatria ikut berperang. Setelah melawan Jambumangli mereka kembali membawa sebuah nama. Jambumangli sungguh sakti.

Rehne Prabu Sumali tidak menginginkan menantunya, Jambumangli, yang kriminal dan pemarah, maka ia menyusun rencana. Dewi Sukesi dibisikkan mempunyai beban menyebarkan Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. Prabu Sumali yakin Jambumangli tidak mampu menjelaskan beban tersebut.

Suatu hari, Ngalengka didatangi Begawan Wisrawa, rekan Raja Sumali. Sang Begawan pergi menuju taman Asoka, namun Prabu Sumali tidak senang. Prabu Sumali menemui Sang Begawan dan mengenalkannya pada pantisari (rumah di tengah taman). Sang Begawan duduk di singgasana emas.

Begawan Wisrawa kemudian mengatakan bahwa ia membutuhkan, ia melamar Dewi Sukesi kepada putranya yang bernama Prabu Danaraja, ratu Lokapala. Raja Sumali kemudian menyampaikan bebannya yaitu Dewi Sukesi meminta nasehat Sastrajendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. Siapapun yang bisa menikah menjadi istri dewi.

Copet (kumpulan Cerita Cekak Guyonan)

Suatu hari Begawan Wisrawa memperkenalkan Sastrajendra kepada Dewi Sukesi di taman Asoka. Dikisahkan bahwa Guru Bhatara, yang tidak puas karena Sastrajendra telah diturunkan kepada semua manusia yang mampu memenuhi ilmu para dewa, pergi ke Marcapada bersama Dewi Uma, istrinya. Keduanya berubah wujud menjadi gandharwa dan raseksi. Gandarwa pergi ke dunia Begawan Wisrawa, sedangkan Raseksi pergi ke dunia Dewi Sukesis. Suatu ketika Begawan Wisrawa jatuh cinta pada Dewi Sukesi. Hal yang sama berlaku untuk sang dewi. Maka keduanya tidak jatuh cinta.

BACA JUGA  Cerita Bahasa Arab Tentang Liburan

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment