Seorang Peneliti Melakukan Penelitian Menggunakan Teknologi Dna Rekombinan

administrator

0 Comment

Link

Seorang Peneliti Melakukan Penelitian Menggunakan Teknologi Dna Rekombinan – 1 KERTAS GENETIKA ( VEKTOR PLAMID ) Disusun oleh : NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : KATEGORI : BIOLOGI TUGAS : BIOLOGI JURUSAN SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ALAUDDIN I20

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan rahmat kepada kita semua sehingga kita selalu dekat denganNya dalam keadaan sehat dan bahagia. Shalawat dan salam kami panjatkan kepada Muhammad SAW, sebagai seorang nabi yang telah memimpin umatnya dari zaman jahiliah menuju zaman pencerahan dan menjadi panutan bagi umatnya. Pada artikel kali ini penulis akan membahas masalah Vektor Plasmid karena sebagai mahasiswa IPA kita perlu mengetahuinya. Penulis sangat berharap para pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang PLASMIDVECTORS. Kami masih menunggu saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Pada akhirnya, tidak ada gading yang tidak retak seperti manusia itu sendiri. Samata-Gowa, 12 Desember 2014 Lasinrang Aditia

Seorang Peneliti Melakukan Penelitian Menggunakan Teknologi Dna Rekombinan

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR… DAFTAR ISI… BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang… B. Rumusan Masalah… C. Manfaat Penulisan… II. PEMBAHASAN BAGIAN A. Pengertian plasmid sebagai vektor dalam rekayasa genetika.. B. Kegunaan plasmid… C. Proses penggunaan plasmid dalam rekayasa genetika… D. Enzim restriksi sebagai pemotong plasmid… E. Enzim ligase sebagai pengikat plasmid dengan DNA Asing… F Pemotongan dan penyambungan plasmid dan DNA asing sehingga dihasilkan plasmid rekombinan… G. Plasmid Ti… III. AKHIR BAB A. Kesimpulan… B. Saran… DAFTAR PUSTAKA…

Kesehatan Januari 2022 Archives

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah menyadari bahwa molekul DNA adalah materi genetik yang menentukan sifat organisme dan sel bakteri dapat menerima DNA asing itu sendiri, beberapa ilmuwan segera melakukan penelitian untuk mengerjakan beberapa sifat genetik. tipe sel. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk memasukkan DNA asing ke dalam sel bakteri, sel jamur, sel tumbuhan dan sel hewan. Namun, pada pengobatan tahap pertama, banyak yang gagal. Ini karena hanya beberapa jenis bakteri yang dapat menerima DNA mereka sendiri. Sebagian besar jenis bakteri, sel hewan dan sel tumbuhan tidak dapat menerima DNA asing mereka sendiri. Selain itu, DNA asing yang telah masuk ke dalam sel hanya dapat bertahan jika dapat bereplikasi secara mandiri, atau dapat diintegrasikan ke dalam kromosom inang. Umumnya DNA asing yang masuk ke dalam DNA kromosom akan segera didegradasi oleh enzim nukleus yang terdapat pada sel inang. Modifikasi genetik organisme baru dimungkinkan sejalan dengan penemuan dan pengembangan berbagai metode dalam biologi molekuler. Ini termasuk teknik isolasi dan pemurnian DNA, penemuan enzim endonuklease restriksi, DNA polimerase dan enzim ligase DNA, penemuan metode transfer DNA dan DNA plasmid, teknik analisis DNA, teknik pemetaan gen dan teknik kultur. B. Rumusan Masalah 1. Jelaskan pengertian plasmid sebagai vektor dalam rekayasa genetika? 2. Jelaskan kegunaan plasmid? 3. Jelaskan proses penggunaan plasmid dalam rekayasa genetika? 4. Jelaskan enzim restriksi sebagai pemotong plasmid? 5. Jelaskan enzim Ligase sebagai penghubung plasmid dengan DNA asing

BACA JUGA  Apa Arti Menambang Bitcoin

5 6. Jelaskan proses pemotongan dan penyambungan plasmid asing dan DNA untuk menghasilkan plasmid rekombinan? 7. Jelaskan Ti plasmid? C. Manfaat Manfaat artikel ini dapat memberikan pengetahuan tentang vektor plasmid untuk kepentingan dunia rekayasa genetika.

6 II. PERTIMBANGAN BAGIAN A. Pengertian Plasmid sebagai Vektor dalam Rekayasa Genetika Vektor adalah molekul DNA yang membawa DNA asing ke dalam sel inang, dengan harapan sifat-sifat DNA asing tersebut dapat diekspresikan dalam sel inang. Salah satu vektor yang dapat digunakan untuk mentransfer molekul DNA asing ke dalam sel inang adalah plasmid. Plasmid digunakan untuk merekayasa berbagai organisme yang tidak dapat diperoleh secara alami. Rekayasa ini dilakukan pada tingkat genetik sehingga disebut rekayasa genetika. Plasmid adalah molekul DNA sirkular (lingkaran tertutup) yang beruntai ganda dan dapat mereplikasi diri di luar kromosom dan tidak mengandung gen esensial. Plasmid ada secara alami atau telah mengalami modifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan terapi gen. Plasmid ditemukan pada prokariota dan eukariota. Plasmid ini berperan sebagai pembawa sifat rekombinan pada organisme yang akan direkayasa. Plasmid memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a. Loop tertutup dan ganda b. Dapat melakukan replikasi diri di luar kromosom inti c. Ditemukan di luar kromosom d. Portabilitas yang stabil secara genetik Agar dapat digunakan sebagai vektor, suatu plasmid harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Ukurannya relatif kecil dibandingkan rongga dinding sel inang 2. Memiliki minimal 2 gen penanda yang dapat memberi sinyal atau tidak . plasmid memasuki sel inang 3. Dengan situs pengenalan restriksi di setidaknya salah satu penanda yang dapat digunakan sebagai situs penyisipan fragmen DNA asing.

7 4. Ia memiliki asal proliferasi untuk bereproduksi di sel inang. Menurut peruntukannya, plasmid dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Plasmid untuk kloning prokariotik, misalnya plasmid puc 19 dan pbr. digunakan untuk kloning eukariotik adalah Ti plasmid. Gambar plasmid pbr 322 dengan lokasi deteksi pemotongan DNA dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1. Plasmid pbr 322 Gambar plasmid puc 19 dan lokasi identifikasi pemotongan DNA dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Plasmid puc 19

BACA JUGA  Contoh Teknologi Komunikasi Modern Adalah

Langkah Cara Dapat Izin Usaha Apotek Atau Toko Obat Lewat Oss Rba Terbaru

8 B. Penggunaan Plasmid Plasmid digunakan sebagai vektor dalam rekayasa genetika. Dalam hal ini, plasmid digunakan untuk membawa rangkaian fragmen DNA asing ke dalam sel inang dengan harapan plasmid rekombinan tersebut akan bereplikasi dan mengekspresikan fitur baru pada DNA asing tersebut, sehingga dapat diperoleh fitur yang diinginkan dari plasmid rekombinan tersebut. . . . C. Proses penggunaan plasmid dalam rekayasa genetika Pada saat penggunaan plasmid dalam rekayasa genetika harus disesuaikan dengan kebutuhan karena jenis plasmid yang digunakan berbeda. Proses penggunaan plasmid dalam rekayasa genetika melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tentukan terlebih dahulu jenis plasmid yang akan digunakan karena ada beberapa jenis plasmid seperti pbr 322 dan puc19 yang dapat digunakan untuk prokariota dan plasmid Ti yang dapat digunakan . digunakan untuk organisme eukariotik 2. Jika plasmid sudah ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan lokasi introduksi enzim restriksi (cut) yang akan digunakan sebagai tempat penyisipan DNA asing dan penanda untuk menandai masuknya . plasmid ke dalam sel inang. pemotong plasmid. Enzim yang digunakan untuk memotong plasmid harus sama dengan potongan DNA asing agar nantinya keduanya dapat bergabung, misalnya: EcoR1 4. Langkah selanjutnya adalah memotong plasmid dengan enzim restriksi yang sesuai pada daerah pemotongan 5. Plasmid siap dihubungkan dengan DNA asing yang memiliki sifat tertentu, yang juga telah dipotong dengan enzim restriksi yang sama dengan pemotong plasmid.

9 D. Enzim restriksi yang memotong plasmid Enzim restriksi digunakan untuk memotong plasmid. Enzim restriksi adalah enzim yang digunakan untuk memotong DNA spesifik. Enzim restriksi disebut gunting biologis. Enzim ini diisolasi dari bakteri. Batas yang digunakan untuk memotong plasmid harus sama dengan potongan DNA asing agar sekuen basa dapat cocok sehingga plasmid dan DNA asing yang disisipkan dapat menyatu. Prinsip kerja enzim restriksi adalah: 1. Enzim restriksi yang digunakan adalah endonuklease restriksi. Enzim pemotong ini mengenali DNA di tempat tertentu dan memotongnya di tempat itu. 3. Enzim restriksi pemotongan akan menghasilkan potongan yaitu. ujung kohesif (ujung panjat) dan ujung rata (ujung tongkat). Perbedaan hasil potongan lengket dan tumpul dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

BACA JUGA  Uraikan Yang Dimaksud Teknologi Dianggap Sebagai Penerapan Ilmu Pengetahuan

10 Berbagai contoh enzim pemotongan yang mengenali tempat pemotongan spesifik pada DNA dapat dilihat pada Tabel 2. Proses pemotongan DNA ditunjukkan pada Gambar 3. berikut ini: Gambar 3. Pemotongan DNA dengan enzim pemotongan E. Enzim ligase yang menghubungkan plasmid. dengan DNA asing Enzim ligase adalah enzim yang berfungsi untuk menyambungkan kedua ujung potongan DNA. Enzim ligase yang paling umum adalah DNA ligase dari E. Coli dan DNA ligase dari Phage T4. Prinsip kerja enzim ligase adalah sebagai berikut : 1. Ligase menyambungkan kedua ujung DNA yang semula dipotong 2. Penyambungan dilakukan dengan cara menyambungkan 2 ujung DNA melalui ikatan kovalen antara ujung 3 OH satu untai . dan ujung 5 P dari untaian lainnya.

11 3. Penggunaan ligasi DNA mengkatalisis ikatan fosfodiester antara kedua ujung DNA sehingga kedua fragmen DNA dapat disatukan. Gambaran struktur enzim ligase dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini: Gambar 4. Struktur enzim ligase Proses penyambungan DNA ligase pada tempat pemotongan ditunjukkan pada gambar 5. Gambar 5. Pemotongan DNA ligase dalam sepotong DNA

Urutan Teknik Rekayasa Genetika Yang Paling Tepat Ditunjukkan Oleh Angka

12 F. Pemotongan dan Penyambungan Plasmid Asing dan DNA untuk Menghasilkan Plasmid Rekombinan Pembuatan plasmid rekombinan yang mengandung karakteristik DNA asing tertentu, yang dilakukan dengan menggabungkan DNA asing menjadi plasmid yang sudah ada. Plasmid rekombinan terbentuk sebagai penghubung antara suatu plasmid dengan DNA asing sehingga plasmid tersebut mengandung sifat-sifat tertentu yang telah disesuaikan dengan kebutuhan. Secara sederhana, proses pembuatan plasmid rekombinan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Siapkan bakteri yang mengandung DNA asing dengan sifat tertentu 2. Siapkan plasmid untuk digunakan sebagai vektor 3. Potong DNA asing dengan sifat-sifat yang diperlukan dengan enzim restriksi, misalnya. E. coli 4 Pemotongan plasmid yang akan dijadikan vektor dengan enzim pemotong yang sama yaitu E. Coli 5. Hasil potongan DNA dengan karakteristik tertentu saling berhubungan.

Makalah teknologi dna rekombinan, metodologi penelitian teknologi informasi, teknik dna rekombinan, teknologi rekombinan dna, untuk memotong dna pada saat melakukan penelitian menggunakan, dna rekombinan adalah, contoh surat izin melakukan penelitian, dna rekombinan, tahapan dna rekombinan, proses dna rekombinan, surat keterangan telah melakukan penelitian, contoh surat telah melakukan penelitian

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment