Siapa Yang Membantu Kapitan Pattimura Dalam Penyerbuan Ke Benteng Duurstede

admin 2

0 Comment

Link

Siapa Yang Membantu Kapitan Pattimura Dalam Penyerbuan Ke Benteng Duurstede – Pernahkah Anda mendengar nama Pattimura? Pattimura adalah nama pahlawan nasional yang kemudian menjadi nama universitas, bandara, dan citra uang pecahan Rp 1.000 yang dikeluarkan Bank Indonesia.

Lantas, siapa Pattimura dan apa peran Pattimura dalam sejarah Indonesia? Ada yang bagus untuk ditunjukkan? Baca tentang artikel ini.

Siapa Yang Membantu Kapitan Pattimura Dalam Penyerbuan Ke Benteng Duurstede

Kapitan Pattimura atau Patimura adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Haria, Saparua, Maluku. Lahir pada tanggal 8 Juni 1783 di Saparua dengan nama asli Thomas Matulessy atau Thomas Matulessia.

Kunci Jawaban Buku Tema 5 Kelas 4 Sd Mi Subtema 2 ‘pahlawanku Kebanggaanku’ Halaman 78: Kapitan Pattimura

Orang tuanya adalah Frans Matulessia dan Fransina Tilahoi. Dia memiliki seorang adik laki-laki bernama Yohanis. Menurut I.O. Oleh Nanulaitta, disebutkan dalam Historia.id, keluarga Matulessia adalah pemeluk Kristen Protestan.

Pada tahun 1810, Kepulauan Maluku direbut dari kekuasaan kolonial Belanda oleh Inggris. Mattulessi dilatih dari tentara mereka dan naik ke pangkat sersan mayor. Setelah menandatangani Perjanjian Anglo-Belanda pada 13 Agustus 1814, pada tahun 1816 Maluku dikembalikan ke Belanda. Pattimura menghadiri pertemuan tersebut. Setelah itu, perjanjian itu dilanggar dan dia dan rekan-rekan prajuritnya dikirim kembali ke kampung halaman mereka.

Namun, Pattimura menolak untuk mengizinkan pemulihan kedaulatan Belanda. Dia mengira mereka akan berhenti membayar guru-guru Kristen Maori, seperti yang mereka lakukan pada tahun 1810. Dia khawatir Maluku tidak akan mampu membayar upeti karena hanya uang yang dianggap adil. Karena itu, gereja tidak dapat membantu orang miskin.

Pattimura dan perjuangannya melawan penjajahan Belanda memasuki wilayah Maluku untuk menguasai perdagangan rempah-rempah. Salah satu pertempuran terpenting yang dipimpinnya adalah persatuan suku Maluku untuk merebut Benteng Duurstede dari tangan penjajah Belanda. Pattimura meninggal pada 16 Desember 1817 dalam usia 34 tahun karena ditangkap oleh Belanda dan dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung.

Jelaskan Maksud Ungkapan Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh

Dalam perlawanannya terhadap penjajahan Belanda, Pattimura dikenal cerdas dan mampu menghimpun kekuatan rakyat Maluku, yang menyulitkan pergerakan Belanda di Maluku. Bahkan, reputasinya ditingkatkan oleh para pemimpin VOC saat itu yang mampu melawan permusuhan rakyat Maluku.

Jadi Pattimura sangat pandai berperang dan mengumpulkan pasukan. Menurut sejarah, dia adalah seorang sersan di tentara Inggris di Ambon.

Selama 200 tahun, masyarakat Maluku mengalami perpecahan dan kemiskinan. Masyarakat Maluku memproduksi cengkeh dan pala untuk pasar internasional, namun sebagian besar masyarakat tidak terpengaruh oleh manfaat ekonomi yang mereka lihat. Bukannya efektif, masyarakat Maluku lebih menderita dari berbagai kebijakan seperti pajak yang berat berupa penyerahan wajib (Verplichte leverantien) dan kelompok tersebut merupakan blokade ekonomi yang memisahkan masyarakat Maluku dari pedagang Indonesia lainnya.

BACA JUGA  Menurutmu Apa Yang Kamu Rasakan Jika Kamu Menjadi Timotius

Pada tahap kedua, pendudukan Inggris atas Maluku pada tahun 1810-1817 berakhir pada tanggal 25 Maret 1817 setelah Belanda mengambil alih Maluku. Masyarakat Maluku memprotes kedatangan Belanda dengan menerbitkan Proklamasi Haria dan Protes Hatawano. Berita Haria ditulis oleh Pattimura.

Top 10 Residen Hindia Belanda Yang Terbunuh Ketika Penyerbuan Benteng Duurstede Adalah 2022

Ketika pemerintah Belanda mulai menegaskan kekuasaannya melalui Gubernur Van Middelkoop dan Residen Saparua Johannes Rudolf van der Berg, rakyat Maluku melucuti senjatanya. Komunikasi dilakukan dan kekuasaan dikonsolidasikan. Pada pertemuan ini, Pattimura diterima sebagai kapten besar yang memimpin perang. Pada tanggal 7 Mei 1817, dalam sebuah rapat umum di Baileu, provinsi Haria, Thomas Matulessy dikukuhkan dalam sebuah upacara adat sebagai Kapitana Besar.

Setelah dilantik sebagai kapten, Pattimura memilih beberapa asistennya yang juga tentara, yaitu Anthoni Rhebok, Philips Latimahina, Lucas Selano, Arong Lisapafy, Melchior Kesaulya dan Sarassa Sanaki, Martha Christina Tiahahu, dan Paulus Tiahahu. Pattimura dan Philips Latumahina dan Lucas Selano menyerang kastil Duurstede.

Berita jatuhnya benteng Duurstede di tangan prajurit Pattimura dan hancurnya Belanda, mengejutkan dan membingungkan pemerintah Belanda di kota Ambon. Gubernur Van Middelkoop dan komisaris Engelhard memutuskan untuk mengirim pasukan besar ke Saparua di bawah kepemimpinan Beetjes. Perjalanan itu kemudian disebut perjalanan Beetjes.

Mengetahui hal tersebut, Kapitan Pattimura segera merumuskan taktik dan strategi pertempuran. Pasukan suku sekitar 1.000 orang siap melindungi pantai dari Teluk Haria hingga Teluk Saparua. Pattimura dan prajuritnya berhasil mengalahkan Beetjes dan prajuritnya.

Apakah Fungsi Dari Proyeksi Dalam Gambar Teknik?

Pada tanggal 20 Mei 1817, diadakan pertemuan besar di Haria untuk menunjukkan tekad untuk melanjutkan perang melawan Belanda. Nota keputusan ini dikenal dengan Proklamasi Portho Haria yang terdiri dari 14 deklarasi yang ditandatangani oleh 21 Patih Rajas dari pulau Saparua dan Nusalaut. Pengumuman ini menyulut semangat juang yang mendorong tumbuhnya perang di banyak tempat, bahkan di Maluku Utara.

Pada tanggal 4 Juli 1817, armada kuat yang dipimpin oleh Overste de Groot pergi ke Saparua dan melakukan kekejaman. Seluruh tanah semenanjung Hatawano terbakar habis. Negosiasi, serangan mendadak, penjarahan, dan peperangan dilakukan di belakang mereka. Belanda juga memperkenalkan skema berbahaya untuk Pattimura dan asistennya.

Pada tanggal 11 November 1817, dengan beberapa pengkhianat, Letnan Pietersen berhasil menyerang Pattimura dan Philips Latumahina. Para pejuang ini akhirnya tertangkap dan mengakhiri pekerjaannya di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817 di kota Ambon. Atas jerih payah dan pengorbanannya, Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai pahlawan perang kemerdekaan oleh pemerintah Indonesia sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

BACA JUGA  Pertemuan Saluran Apa Sajakah Di Faring

Mus Huliselan dalam jurnal Pattimura War for Maluku and Indonesia (2017), sejak usia 13 tahun Kapitan Pattimura terlibat dalam berbagai diskusi dengan orang dewasa tentang kehadiran Belanda di masyarakat Maluku.

Kunci Jawaban Buku Tema 5 Kelas 4 Sd Mi Cerita Tentang Pahlawan Kapitan Pattimura Halaman 78 79

Sebagai seorang anak, ia suka belajar dengan berpartisipasi dalam diskusi. Meskipun sebagian besar waktu anak-anak seusianya tidak bergabung dalam percakapan. Dari situlah muncul semangat patriotisme dan antikolonialisme dalam diri Kapitan Pattimura.

Sebagai anggota dari 500 Korps, Pattimura menikmati pengejaran pengetahuan. Dia berkembang menjadi penembak jitu. Kecintaannya pada belajar membuatnya lebih berbakat dan berbakat daripada rekan-rekannya, sehingga dia dengan cepat dipromosikan ke jurusan.

Kapitan Pattimura memiliki sikap berani membela kebenaran dan merupakan suri tauladan yang hebat. Dia berjuang keras melawan kolonialisme dan kolonialisme yang menyebabkan penderitaan bagi orang-orang dan kehidupan mereka.

Pattimura langsung menuju medan perang. Ia juga pandai membuat rencana untuk mengusir penjajah dari tanah Maluku.

Tuliskan Beberapa Syarat Agar Penyajian Musik Ansambel Berhasil

Kapitan Pattimura juga memiliki semangat yang besar. Menurut John A. Pattikayhatu dan rekan-rekannya dalam buku Sejarah Perlawanan Imperialisme dan Kolonialisme di Wilayah Maluku (1981), Pattimura adalah seorang pejuang, pahlawan, dan tindakannya sering memusuhi para pemimpinnya.

Karena kecakapan militernya, kemampuan kepemimpinan, keberanian, ketabahan, dan kepeduliannya terhadap masyarakat umum, dia sangat dihormati.

Semangat kepemimpinan Pattimura dan perjuangannya tidak hanya mempengaruhi rakyat, tetapi juga raja-raja Indonesia. Dari awal di Maluku, Jawa, hingga Bali, mereka mendukung perjuangan Pattimura melawan Belanda.

Berpegang teguh pada pendiriannya adalah contoh bagus yang bisa ditiru oleh Kapten Pattimura. Belanda beberapa kali memaksanya untuk menggunakan taktik yang cerdik, tetapi perjuangannya tidak berakhir. Bahkan melalui kekerasan, Belanda tidak bisa menggoyahkan karakter dan kecintaan mereka pada negaranya.

Sejarah Perang Pattimura

Salmun H. Maelissa dalam tesisnya Pattimura Troops’ Resistance in Saparua 1892 (1999), Kapten Pattimura (mengangkat sumpah setia dalam tetesan mabuk darah) telah bersumpah untuk melawan mengusir penjajah dari wilayahnya. Janji ini dilontarkan oleh Thomas Matulessy di Gunung Saniri, ketika dia diberi tanggung jawab untuk memimpin tentara dengan gelar Kapitan Pattimura.

Diketahui bahwa berakhirnya perang Pattimura disebabkan oleh politik adu domba oleh Belanda. Pertempuran itu membuat pasukan Pattimura tercerai-berai, tetapi dia tetap tabah.

Meski ditangkap Belanda, Kapitan Pattimura bertahan hingga digantung di Benteng Victoria. Tubuhnya juga dijadikan tontonan, sebagai model perang rakyat melawan Belanda. Namun, ini tidak begitu menakutkan. Semangat dan energi Kapitan Pattimura membangkitkan semangat kebangsaan bangsa Indonesia.

BACA JUGA  Kata Bersinonim Dalam Teks Laporan Percobaan Dapat Dijumpai Pada Bagian

Hal terbaik berikutnya yang diteladani Kapitana Pattimura adalah rela berkorban. Perjuangan melawan kolonialisme memang tidak mudah, namun Pattimura berani berkorban untuk kepentingan rakyat Maluku.

Thomas Matulessy, Kapitan Poelo Atau Kapitan Pattimura? (2)

Dia tidak menikah dan tidak memiliki anak. Pattimura hidup setia pada negara berdaulat. Sebagai seorang anak, Kapitan Pattimura bergabung dengan tentara Inggris, yang tugasnya melindungi rakyat Maluku. (OL-14)

Label: # pahlawan bangsa # Pahlawan # profil # Sejarah # Maluku # Ambon # VOC # kolonial # Belanda # Inggris

Perdagangan BOS melalui aplikasi SIP dinilai kurang efektif Faustinus Nua Jumat 11 November 2022, 00:25 WIB

Dokter Paru: Skrining TB 60 Ribu Orang Setiap Bulan Tantangan Besar M Iqbal Al Machmudi Jumat 11 November 2022, 00:10 WIB

Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 4 Halaman 76 80: Alasan Perjuangan Pattimura

Rencana Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk melakukan tes TB untuk 60 ribu orang per bulan pada 2023 menantang…

IDI menganugerahkan Dr. Suharto dan Dr. Rubini sebagai mahasiswa M Iqbal Al Machmudi Kamis, 10 November 2022, 23:55 WIB

Penganugerahan gelar kepada Dr. HR Soeharto dan Dr. Raden Rubini Natawisastra disambut antusias oleh Ikatan Dokter Indonesia…Nama Kapitan Pattimura sempat menjadi perbincangan di media sosial, saat ramai di Twitter. Banyak yang men-tweet tentang asal usul dan agama mereka. Ini dimulai dengan sebagian ceramah Ustaz Adi Hidayat di mana Kapitana Pattimura bukan bernama Thomas Matulessy, melainkan Ahmad Lussy.

Tweet kontroversial pun terjadi, dan masing-masing orang memberikan argumennya masing-masing. Sumber juga mengungkap cerita, latar belakang, dan perjuangan sang Skipper. Jadi, benarkah pendekar Maluku bernama Ahmad Lussy ini beragama Islam atau Kristen bernama Thomas Matulessy? Berikut informasi yang dirangkum dari berbagai sumber.

Salah Satu Pahlawan Yang Mengadakan Perlawanan Di Ambon Adalah

Kapitan Pattimura adalah Pejuang Nasional dari Maluku. Ia lahir pada tanggal 8 Juni 1783 di Haria, Saparua, Maluku, Indonesia.

Pattimura meninggal dalam usia 34 tahun pada 16 Desember 1817 di New Victoria, Ambon, Maluku, Indonesia dan makamnya tidak diketahui. Ia diangkat menjadi Juara Nasional pada tanggal 6 November 1973 dengan nomor Sk 087/TK/1973.

Dalam berbagai teks sejarah Indonesia, mulai dari buku hingga cerita dari Historia, nama asli Kapitan Pattimura adalah Thomas Matulessy. Dia adalah

Perjuangan kapitan pattimura, sejarah benteng duurstede, kapitan pattimura, kisah kapitan pattimura, sejarah pahlawan kapitan pattimura, kapitan pattimura biografi, benteng duurstede, letak benteng duurstede, sejarah kapitan pattimura, sejarah perjuangan kapitan pattimura, gambar benteng duurstede, identitas kapitan pattimura

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment