Suatu Larutan Dibuat Dengan Mencampurkan Kl

admin 2

0 Comment

Link

Suatu Larutan Dibuat Dengan Mencampurkan Kl – 1 18 Akun saya JJ. 4~ Prosiding PPNY-BATAN Yogyakarta Konferensi April 1995 dan Presentasi Akhir Modifikasi Buffer Pada Penentuan Fluorida dengan Elektroda Ion Selektif Djawahiri M.H, Fonali Lahagu, Muzakky PPNY-BATAN, J/. Babarsari P.O. Box/008, Yogyakarta 550/0 Modifikasi singkat BUFFER dalam penentuan fluoride dengan elektroforesis. Bahan untuk penentuan konsentrasi F disiapkan dalam urin standar Lanonorm I OOSA 52/53 dari Jerman Barat menggunakan elektroda selektif ion fluoride. Larutan standar F dibuat dari NaF dan KF dengan penambahan TISB menggunakan garam natrium dan kalium dan kompleks CDTA dan (:sitrat pada pH 5,3. Larutan standar F dibuat dari 2 ppb hingga 9./04 ppb dari garam NaF dan KF Pengamatan Viabilitas dibuat dengan potensiometer Metrohm 654 dengan resolusi 0,1 mvolt, ISE F dan a. Elektroda referensi dua titik dengan bagian luar diisi larutan KCl 3,5 M. Penggunaan TlSB natrium dengan larutan KF standar dalam sampel memberikan hasil terbaik dengan eror 3,6%.Ringkasan penentuan fluoride pada Lanonorm I sebagai bahan acuan standar urin OOSA 52/52 dibuat dengan Preparasi Elektroda Selektif Ion Fluorida tib (Total Ionic Strength Adjustor Buffir) dimodifikasi dengan natrium klorida dan kalium klorida, pada pH 5 3. Larutan standar dibuat 2 ppb untuk i/ ppb F dari garam NaF dan KF Sebuah ph oftisb dibuat 5.3 ISE Fluorida dan Referensi Persimpangan Ganda 3.5 M KCI di saluran luar dipasang di dalam Potensiometer Meter ohm 654 untuk penelitian potensial. Hasil Sampel Hasil terbaik dengan error 3,6% ditemukan oleh TISB Sodium menggunakan KF sebagai standar koreksi Selesaikan masalah. Pengenalan penentuan fluoride dalam berbagai sampel dengan metode potensiometri menggunakan elektroda spesifik menggunakan larutan yang disebut buffer ion total (TISB) yang mengandung garam natrium. Dengan rasio volume yang sama, larutan ini digunakan baik untuk pembuatan kurva kalibrasi maupun untuk identifikasi sampel. Penggunaan buffer ini bertujuan untuk menyamakan kekuatan ionik dalam larutan, menjaga pH (5-6) dan melepaskan ion fluorida yang dapat bergabung dengan logam yang ada dalam larutan. Menurut pengalaman, kepekaan fluoride dengan TISAB dengan garam natrium hanya mencapai ppb, oleh karena itu untuk meningkatkan kepekaan, peneliti bermaksud mengganti/memperbaikinya dengan TISB dengan kalium. Gagasan ini muncul setelah BaggJ (3) menemukan bahwa dalam larutan TISB yang mengandung garam natrium, terjadi “asosiasi” antara Na+ dan F’ untuk membentuk spesi NaF yang lebih berharga daripada “asosiasi” antara K+ dan F’. itu membentuk spesies KF.” Oleh karena itu, sangat masuk akal untuk memodifikasi garam natrium dengan kalium dalam larutan TISB, dan peningkatan sensitivitas diharapkan. TISB, larutan garam campuran X CI = 1,0 M, asam asetat = 0,25 M, X asetat = 0 ,75 M clancdta (trans-i, 2-diaminocyclohexane N, N, N’, N’ – tetraacetic acid) = 0,011 M, dimana X Na+ diganti dengan K+’ TISB ditambahkan ke garam: merah tua sampel atau standar dengan rasio volume yang sama TISB bertindak sebagai buffer (X CI, asam asetat dan X asetat), “zat pengompleks” (CDTA A) dan pada saat yang sama sama dengan koefisien aktivitas (‘t = I) menurut Robinson (I), dari Ekonomi CDTA cukup mahal, CDTA dapat diganti dengan “agen pengompleks” seperti sitrat, meskipun kompleksasinya dengan logam (alkali/alkali tanah) tidak oh sekuat CDTA. Dalam penelitian ini juga dilakukan pemutakhiran TISB

BACA JUGA  Pengambilan Napas Pada Renang Gaya Dada Muka Menghadap Ke

2 Prosiding Riset dan Presentasi J/MiIJ PPNY-BA TAN Yogyakarta, April 1995 Buklill 19 mengganti COT A dengan asam sitrat, sehingga akan mengurangi biaya, terutama dalam analisis rutin. TEORI! Dasar pembacaan potensial potensiometer menggunakan elektroda fluorida spesifik dapat diturunkan dari persamaan elektrokimia hukum Nemst sebagai berikut: persamaan reaksi listrik; La3+ + 3e La (1) E = E 0′ + RT/n F Ln [La 3+] (2) kesetimbangan kristal LaF3 adalah ; La3+ + 3F LaF3 (3) Ksp LaF3 = [La3+][F”] (4) log Ksp LaF3 = log[la3+]+ 310g[F”] 3 10 [ F- ] = log Ksp LaF 3 g log [ La3+] 10 [ F- ] = log Ksp LaF3 g 310″ ::. La3+ persamaan Nerst E = E 0″ – 0,059 log F – Eo” = Eo’ – 3p 0Ksp LaF 3 Karena EO’ konstan, nilai persamaan E pakta (5 ) berbanding lurus dengan logaritma konsentrasi Metode Perawatan Fo: seperangkat instrumen potensiometri yang diproduksi oleh “Metrohm” tipe 654 yang dilengkapi dengan elektroda referensi (SCE), Hg/HgCh, l KCI jenuh dan elektroda pemilihan fluor dengan sel Pengaturan adalah sebagai berikut: External reference NaF I KF Electrode Sebal Filling Hg/Hg2Ch solution NaCl1 KCI CH3COOH CH3COONal CH3COOK C6HsK307.H20 I C6HsNa307.2H20 (5) (6) Skema ISE dapat membandingkan fluorine crystal solution elektrolit dalam resn Membran I I elektron eksternal d, ldrod, 1, “” atau Ag(s) I AgCI LaF3(s) F’ (eksternal) elektroda (jenuh), kalomel cr, f komposisi bahan jenuh dan garam juga sebagai aquatrides disiapkan sebagai berikut Gar… b Tahun Ke tinggi. BulTer Asa pengatur kedalaman.. TLSB a TISBI b TLSB 18 TLSB 2 b NaCI KC! 37, CH, COOH 28, SmL 28, SmL 7, 1448 mL mL CH3COONa ,038 – CH3COOK , CDTA – – 2, ,00398′ c.ii, na, o, .21i, o 0, G.H., K, o. 2H, OO, 162g – – Aquatrides, d. 500 ml, d. 500ml sd. SOOML, d. 500 ml Keterangan: 1. Untuk larutan TISB 1a dan 1b, garam clanch3cooh dilarutkan dalam 200 ml aquatride, kemudian pH diatur dengan pengadukan. 5.3 Penggunaan NaOH 5N. Kemudian larutan dipindahkan ke boiler 500 ml dan disesuaikan sepanjang batas menggunakan aquatride. Pacta TISB 2 a atau 2 b, garam bersama CH3COOH dilarutkan dalam 200 ml aquatride dengan pengadukan menggunakan magnetic stirrer, kemudian dipindahkan ke boiler 500 ml dan dengan aquatride disesuaikan dengan garis batas pH yang diukur adalah 5,3 2. Fluoride larutan standar 2 ppb menjadi ppb, yang disuplai dari induk tarutao fluoride yang dibuat dengan melarutkan garam NaF atau KF dalam kantong volumetrik dengan aquatrides. 3. TISB 1a menunjukkan penggunaan kompleks natrium sitrat TISB 1b. Demonstrasikan penggunaan TISB Potassium Citrate Complex 2, a. menunjukkan penggunaan kompleks COTA dan NaCI TISB 2b. Tampilkan penggunaan artikel COTA ISSN Compounder Djibiri MoHo dkk.

BACA JUGA  Nama Pantai Dan Laut Di Pulau Jawa

Suatu Larutan Dibuat Dengan Mencampurkan Kl

3 20 Prosiding BI/cl/ll untuk Tentenllllg dan Preselltasi /lmiall PPNY-BATAN Yogyakarta April/Video. Larutan Lanonorm 1, yang merupakan standar urin Jerman Barat, OOSA52/53 dengan kandungan fluorida 1,15 prill. Cara kerja Pembuatan larutan induk 7200 ppm F- l. Larutkan 1,59133 gram NaF dengan aquatrides dalam ml labu ukur dan sesuaikan hingga tanda batas untuk mendapatkan 7200 ppm F. 2. 2,20187 gram KF dilarutkan dengan aquatrides dalam ml air takar dan encerkan hingga batas untuk mendapatkan 70 Fppm. Pembuatan larutan ion fluorida 3600 prill, 360 prill, 36 ppm dan 6 ppm 1. Dalam 2 labu ukur masing-masing 50 ml, pipet 25 ml larutan 2,5 ml F 7200 ppm, kemudian encerkan dengan aliran air. Larutan Clan 3600 360 ppm F. 2. Dalam air tawar 50 ml teteskan 5 ml larutan 360 ppm F kemudian tambahkan aquatride sampai tanda batas untuk mendapatkan larutan 36 ppm F: 3. Dalam tabung labu 50 ml . Tambahkan 5 ml 36 ppm F dan tambahkan 25 ml aquatride untuk mendapatkan larutan ion Fluorida 6 ppm. Larutan 2 a, b dan c dibuat dari larutan induk NaF dan KF. Siapkan serangkaian larutan standar dalam 11 gelas kimia (No. 1 sampai 11) 50 ml urutan polietilen dalam pipet; 14, 99 ml, 14, 98 ml, 14, 96 ml, 14, 92 ml, 14, 80 ml, 14, 99 ml, 14, 95 ml. , aquatrid 25 ml. Juga (dari nomor 1 sampai 5) pipet ke dalamnya 0,01 ml, 0,02 ml, 0,04 ml, 0,08 ml dan 0,2 ml larutan ion fluorida 6 ppm dan untuk cangkir polietilen nomor 6 dengan. 10 dipipet ke dalamnya 0,01 ml, 0,05 ml, 0,1 ml, 0,50 ml dan 2 ml larutan fluorida 360 ppm, kemudian untuk gelas kimia nomor 11 dipipet ke dalamnya 0,75 ml larutan fluorida 3600 ppm. Sebanyak 15 ml larutan TISB ditambahkan pada masing-masing gelas kimia, sehingga diperoleh rangkaian larutan dengan konsentrasi 2, 4, 8, 16, 40, 120, 600, 1200, 6000, 24.000 ppb dan ion fluor. Potensi masing-masing larutan ini diamati pada kondisi pengadukan selama 50 menit. Kurva kalibrasi dibuat, yaitu konsentrasi fluoride (Ppb) dalam kaitannya dengan potensial (mv), kemudian dilakukan estimasi kemiringan dan koefisien korelasi. Pekerjaan yang disebutkan di atas dilakukan untuk berbagai TISB, baik menggunakan kompleks CDTA atau sitrat dengan substitusi garam natrium atau kalium dalam larutan standar dan sampel. Potensi diamati dengan menempatkan larutan standar atau sampel labu volumetrik polietilen paktal di atas pengaduk magnet, dan potensi dicatat setelah 50 menit. Hasil dan Diskusi. ratus. Pengamatan hasH potensial pada respon konstanta waktu 2 ppb dan 120 ppb F garam NaF Woktu mv (TISB la) mv(tlsblb) mv (TISB 20) mv (TISB 2b) mencair 2 ppb-120 ppb 2 ppb ppb 2 ppb ppb . 120 ppb 5 212, 1-119, 2 234, 5-110, 7 202, 4-114, 2 188, 7.109, , I-116, 4 225, , ,2-107,

BACA JUGA  Kata-kata Yang Dipakai Untuk Menjelaskan Petunjuk Dalam Algoritma Disebut

Suatu Larutan Dibuat Dengan Mencampurkan Kalium Klorida, Kai D ( ( Mr = 74) Dan 0,05 Mol

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment