Tempat Tanggal Lahir Sunan Gresik

Sunan Gresik: Wali Songo yang Berasal dari Gresik

Sunan Gresik adalah salah satu wali songo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa pada abad ke-15. Ia lahir di Gresik, Jawa Timur, pada tahun 1442 M. Ayahnya bernama Maulana Malik Ibrahim, seorang ulama yang berasal dari Gujarat, India. Sedangkan ibunya bernama Nyai Ageng Pinatih, seorang wanita dari Gresik.

Sunan Gresik memiliki nama asli Maulana Muhammad Ainul Yaqin. Ia dikenal sebagai sosok yang cerdas dan memiliki pengetahuan yang luas. Sejak kecil, ia telah belajar agama Islam dari ayahnya. Setelah dewasa, ia melanjutkan pendidikannya di beberapa pesantren di Jawa Timur.

Pada tahun 1469 M, Sunan Gresik mulai berdakwah menyebarkan agama Islam di Gresik. Ia mendirikan sebuah pesantren di daerah Kembangan, Gresik. Pesantren ini menjadi tempat belajar bagi para santri dari berbagai daerah.

Sunan Gresik dikenal sebagai seorang wali yang memiliki banyak karomah. Salah satu karomahnya yang terkenal adalah kemampuannya untuk terbang. Konon, ia pernah terbang dari Gresik ke Demak hanya dalam waktu singkat.

Sunan Gresik wafat di Gresik pada tahun 1512 M. Makamnya berada di daerah Kembangan, Gresik. Hingga saat ini, makam Sunan Gresik masih menjadi tempat ziarah bagi umat Islam dari berbagai daerah.

Tempat Tanggal Lahir Sunan Gresik

Tidak ada sumber pasti yang menyebutkan tempat tanggal lahir Sunan Gresik. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa ia lahir di desa Kembangan, Gresik, Jawa Timur. Desa Kembangan terletak sekitar 5 kilometer dari pusat kota Gresik.

Desa Kembangan merupakan sebuah desa yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Di desa ini terdapat sebuah masjid tua yang bernama Masjid Kembangan. Masjid ini dipercaya sebagai tempat kelahiran Sunan Gresik.

Masjid Kembangan merupakan sebuah masjid yang sederhana. Masjid ini terbuat dari kayu dan beratap genteng. Di dalam masjid terdapat sebuah mihrab yang terbuat dari batu bata. Mihrab ini dipercaya sebagai tempat Sunan Gresik biasa shalat.

Masjid Kembangan saat ini masih digunakan untuk beribadah oleh penduduk desa Kembangan. Masjid ini juga menjadi tempat wisata religi bagi umat Islam dari berbagai daerah.