Tradisi Palang Pintu Perpaduan Antara Silat Betawi Dengan

syarief

0 Comment

Link

Tradisi Palang Pintu Perpaduan Antara Silat Betawi Dengan – Sejak dahulu kala, Betawi telah memiliki banyak jenis kesenian atau tradisi yang dapat diwariskan di masyarakat. Salah satunya adalah rumah tradisi. Berhenti memiliki makna klasik yaitu membuka penghalang yang diwakili oleh satu orang atau lebih untuk mendapatkan ruang. Ritual ini sering digunakan pada acara pernikahan atau acara-acara umum (penyambutan tamu istimewa pada upacara tersebut).

Sementara itu, banyak generasi yang melupakan budaya Betawi. Oleh karena itu, harus ada tanggung jawab bagi anak-anak yang mampu menjaga dan melestarikan budaya ini.

Tradisi Palang Pintu Perpaduan Antara Silat Betawi Dengan

Menurut promotor seni dan direktur Sanggar Seni Betawi Kembang Kelapa, Aditya Surya (19), door stand identik dengan budaya Betawi, khususnya pernikahan. Tak hanya itu, menurutnya, parkir di depan pintu bisa digunakan untuk acara resmi, seperti menerima tamu pemerintah atau tamu istimewa. Berdiri di pintu masuk berfungsi sebagai pemandu bagi para tamu memasuki acara.

Pdf) Makna Simbolik Palang Pintu Pada Pernikahan Etnis Betawi Di Setu Babakan

Biasanya senjata yang dibawa untuk upacara ini adalah bunga kelapa dan senjata seperti parang dan sabit. Pakaian yang digunakan juga tidak jauh berbeda, seperti untuk acara pernikahan, seperti koko/sadariah dengan celana panjang dan kemeja berpohon untuk bagian tali pengikatnya.

Dalam acara pernikahan, ritual tope berguna untuk menguji pengetahuan bahwa calon pengantin pria berani mengawini calon pengantin wanita. Pada dasarnya, para ahli lokal akan menguji kemampuan kita sebagai wisatawan setiap kali kita pergi ke desa lain. “Jika kamu tidak bisa mengalahkan sang pahlawan, kamu tidak bisa menikah, meskipun kalian berdua mencintainya,” kata Adit.

Dalam event kali ini ada beberapa orang yang melakukan hal tersebut. Terdiri dari dua orang seniman dari pihak perempuan, satu orang pahlawan dari pihak laki-laki, satu orang pemain pantun dari masing-masing kelompok, tiga orang pembaca shalawatdustur, satu orang pembaca sike dan satu band yang memainkan alat musik Rebana Kecimpring untuk mengiringi calon mempelai pria. .

Ada dua syarat utama seorang calon pengantin laki-laki hendak mengawini calon istrinya, yaitu harus mampu mengalahkan seorang pejuang dan bijaksana dalam membaca Al-Quran. Laki-laki di rumah hendaknya membaca Al-Quran dengan baik agar bisa menjadi kepala keluarga yang baik. Sedangkan di luar negeri, laki-laki harus mahir bela diri untuk melindungi keluarganya. “Tidak bisa telpon saja, jadi harus belajar membaca Al-Quran,” kata Adit. Dengan ini kita bisa mengetahui karakter mempelai pria.

Ini Filosofi Dan Asal Usul Tradisi Palang Pintu Betawi Untuk Sambut Presiden Jokowi Di Munas Konbes 2023

Dalam ritual rumah juga terdapat unsur bela diri, silat. Gaya yang digunakan adalah silat cingkrik dari daerah Rawa Belong, daerah Sukabumi Utara dan Jakarta Barat dari Kebon Jeruk. Sekilas terlihat seperti sebuah tarian, namun gerakan tangan dan kaki membuat kita percaya bahwa itu nyata. Silat Cingkrik sendiri merupakan salah satu bentuk bela diri, namun saat ini juga digunakan sebagai seni pertunjukan.

BACA JUGA  Pertanyaan Pilihan Ganda Lucu

Di setiap pertunjukan, Adit dan timnya membawakan bunga kelapa. Adit mengatakan, alasan dirinya mengadopsi kelapa karena seluruh bagian kelapa bisa dimanfaatkan, mulai dari akar hingga buahnya. Nah, dengan hadirnya bunga kelapa ini tujuannya agar ketika anda sah menjadi kepala keluarga, anda bisa berguna dalam segala hal, baik dalam keluarga maupun masyarakat.

Tak lupa roti buaya juga harus kita bawa sebagai oleh-oleh untuk calon mempelai wanita, hal ini menandakan bahwa mempelai pria siap menikah dan akan setia selamanya, sesuai dengan filosofi buaya yang mengatakan bahwa ia tidak akan menikah lagi meskipun kekasihnya telah meninggal. . . Namanya buaya dan seumur hidupnya tidak pernah berganti teman, kata Adit. Tak hanya itu, roti buaya menjadi simbol keberanian mempelai pria dalam menghadapi segala permasalahan yang ada sebagai kepala keluarga. Buaya merupakan hewan yang berusaha melawan arus sebagai tanda keberanian menyerang seluruh keluarganya, kata Adi.

Alasan mengapa roti dibawa sebagai oleh-oleh di pesta pernikahan adalah karena pada zaman dahulu, bagi orang Betawi, roti merupakan makanan yang paling mewah. Saat itu orang Belanda hanya makan roti dan orang Betawi hanya makan umbi-umbian seperti singkong, kentang, dan lain-lain.

Mengenang Pencak Silat Betawi

Penampilan saat bekerja perlu Anda perhatikan dengan baik, terutama pakaian Anda. Pakaian yang dipakai para pemain di rumah merupakan pakaian adat Betawi. Untuk pria adalah kaos Koko (Sadariah). Pakaian Koko Betawi polos, sedangkan di bagian bawahnya memakai celana berkarakter batik yang dicat warna abu-abu, coklat, atau hitam. Sebagai asesoris/aksesorisnya mereka menggunakan aksesoris seperti sarung yang disampirkan di bahu dan peci berwarna hitam.

Kita sebagai generasi harus bisa melestarikan dan melestarikan budaya daerah masing-masing, termasuk budaya Betawi. Adit berpesan kepada generasi muda untuk lebih memperhatikan budaya daerah dan mampu melestarikannya melalui kegiatan praktis. “Dari Ciawi sampai Cabang Bugin, ke Cipete lewat Semanggi… Budaya Betawi harus diciptakan, kalau bukan kita siapa lagi?” Adit ditutup dengan musik. Ibu kota Indonesia, Jakarta, memiliki banyak hal yang tidak dimiliki kota lain. Kota Jakarta juga melestarikan kawasan etnis, budaya, dan tradisional seperti kota dan desa. Nama suku tersebut adalah suku Betawi, suku yang konon sangat kuno dan mempunyai adat dan tradisi yang berbeda-beda, salah satunya adalah Palang Pintu.

BACA JUGA  Angka Satuan Bilangan 178 Pangkat 1945 Adalah

Budaya rumah merupakan kesenian Betawi yang memadukan silat dan pantun. Di atas adalah daftar pernikahan orang Betawi. Di sini, pengantin wanita akan menantang setiap pengantin pria untuk menguji kemampuan bela diri dan kemampuan membaca Alquran.

Palang Pintu merupakan upacara yang merupakan bagian dari upacara pernikahan masyarakat Betawi. Palang Pintu memadukan seni bela diri dengan seni menulis pantun. Dalam upacara ini, pahlawan yang berperan sebagai wakil kedua mempelai akan saling menunjukkan kepiawaiannya dalam melakukan gerak silat dan menyanyikan lagu.

Camat Dadang Sudrajat Undang Pegiat Silat Beksi Bahas Potensi Seni Dan Budaya Di Kecamatan Kosambi

Upacara cawan melambangkan cobaan yang harus dilalui calon pengantin pria untuk bisa meminang pihak wanita. Ahli di daerah tempat tinggal laki-laki harus mengalahkan pahlawan di daerah tempat tinggal perempuan. Hal ini sejalan dengan posisinya dimana tim mempelai pria harus menghadapi permasalahan yang dihadapi pihak wanita. Pada titik ini, respon terhadap musik dimaknai sebagai ekspresi dialog. Palang Pintu juga berupaya mempererat hubungan antar komunitas dan keluarga.

Budaya Palang Pintu merupakan salah satu tradisi yang menjadi identitas masyarakat Betawi di Jakarta. Upacara ini sudah menjadi bagian dari upacara pernikahan Betawi sejak zaman nenek moyang kita. Perpaduan seni silat dan komik sangat lumrah dalam upacara Palang Pintu. Hal ini menjadi dasar diadakannya festival tahunan bernama Palang Pintu Festival yang diadakan di kawasan Kemang, Jakarta.

Faktanya, belum ada bukti pasti kapan tradisi menggantung pintu ini dimulai. Namun ikon Betawi Pitung (1874-1903) rupanya mengikuti tradisi tersebut saat ingin mempersunting Aisyah, putri pahlawan berjuluk “Harimau Kemayoran”, Murtadho.

Dengan keberanian dan ilmu yang dimilikinya, Murtadho mengambil sikap di pesta pernikahan putrinya. Tak disangka, Pitung mampu memaksa Murtadho untuk bersujud di hadapannya dan akhirnya menikah dengan Aisyah.

Silat Mandar Sanggar Seribu Ceria Pulau Tidung

Istilah “kunci pintu” di kalangan masyarakat Betawi diartikan sebagai mencegah orang lain memasuki suatu kawasan tertentu, yang mana di kawasan tersebut terdapat ahli-ahli alias pendekar yang siap menghentikannya. Door stop sering terlihat di pesta pernikahan atau wedding.

Atraksi ini dilakukan dengan cara saling adu ilmu bela diri (pencak silat) yang diikuti oleh pihak mempelai pria agar calon mempelai wanita dapat diterima sebagai pasangan. Tak hanya ilmu bela diri, calon pengantin pria juga harus memahami ilmu agama, seperti bisa membaca Alquran dan mengaji.

Palang Pintu merupakan tradisi pernikahan yang masih dilakukan oleh masyarakat Betawi. Sebaliknya, daftar adat pernikahan Betawi dimaksudkan untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa pernikahan adalah peristiwa sekali seumur hidup. Oleh karena itu, pasti ada tahapan atau situasi yang harus dilakukan calon pengantin sebelum melakukan pernikahan.

BACA JUGA  Pakaian Adat Batak Angkola Dan Penjelasannya

Sayangnya, seiring berjalannya waktu, tidak jarang masyarakat mulai meninggalkan tradisi ini, bahkan generasi muda Betawi pun tidak begitu memahami makna tradisi rumah hanya dengan melupakannya.

Fakta Unik Seputar Suku Betawi Yang Perlu Diketahui

Artikel ini dibuat oleh Sahabat GNFI, mengikuti pedoman GNFI. Isi artikel ini adalah tanggung jawab penulis. Menulis laporan. Artikel ini menyajikan Pratinjau Wikipedia hasil kolaborasi antara Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah melaporkan penyalahgunaan yang melanggar kebijakan atau gaya GNFI. Kami terus berusaha menjaga GNFI bersih dari hal-hal yang tidak boleh ada disini, festival dibuka dengan hadirnya rombongan pernikahan yang mengenakan pakaian adat betawi dengan sopan santun diiringi musik maseche.

Budaya Palang Pintu merupakan salah satu tradisi yang menjadi identitas masyarakat Betawi di Jakarta. Upacara ini sudah menjadi bagian dari upacara pernikahan Betawi sejak zaman nenek moyang kita.

Perpaduan seni silat dan komik sangat lumrah dalam upacara Palang Pintu. Hal ini menjadi dasar diadakannya festival tahunan bernama Palang Pintu Festival yang diadakan di kawasan Kemang, Jakarta.

Budaya Betawi (1)

Berlokasi di Jalan Kemang Raya, Festival Palang Pintu selalu diadakan pada bulan Juni atau biasanya bertepatan dengan hari ulang tahun kota Jakarta. Kesenian tradisional Betawi menjadi daya tarik utama festival yang telah dirayakan selama bertahun-tahun ini. Penekanannya adalah pada pemajuan budaya Betawi karena belakangan ini budaya masyarakat Jakarta banyak diburu oleh budaya luar.

Sesuai dengan namanya, festival ini menampilkan segala sesuatu yang berhubungan dengan tradisi Palang Pintu. Mulai dari mengidentifikasi calon pengantin hingga mendatangkan ahli silat Betawi. Para Pemantun tak mau ketinggalan festival yang biasanya berlangsung selama dua hari ini.

Festival dibuka dengan hadirnya pesta pernikahan yang mengenakan pakaian adat Betawi dengan tampilan diiringi musik maseh. Roti buaya, makanan pokok, merupakan pendamping penting dalam pesta pernikahan.

Pada festival ini, kompetisi porter tradisional menjadi bagian penting dalam kompetisi. Kompetisi ini bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya Betawi kepada masyarakat yang hadir pada festival tersebut dari berbagai penjuru.

Selayang Pandang Budaya Jakarta, Dari Tradisi Palang Pintu Hingga Teater Lenong

Selain itu, Festival Palang Pintu juga ingin berinteraksi dengan seni dan budaya Betawi serta menjadi salah satu cara untuk melestarikannya.

Tradisi betawi palang pintu, silat palang pintu, pantun palang pintu betawi, pantun silat palang pintu, baju palang pintu betawi, harga palang pintu betawi, palang pintu betawi, sejarah palang pintu betawi, tradisi palang pintu, tradisi palang pintu adalah, adat betawi palang pintu, palang pintu betawi rawa belong

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment